(20)

148 27 36
                                    

Happy Reading 💞

Pagi ini Naya berangkat sekolah seperti biasa , namun hal yang membuatnya terkejut adalah teman sebangkunya yang kosong tapi tadi ia baru saja berpapasan dengan Haidar di koridor sekolah, walaupun Haidar nampak mengabaikannya. Lalu mata Naya menyapu seluruh ruang kelas dan menemukan Haidar yang berpindah tempat duduk bersama Doni ketua kelasnya. Naya hanya bisa menghela nafas pasrah, ia tau Haidar mencoba menjauhinya tapi kenapa? Bukankah Naya tidak ada sangkut pautnya dalam hal ini?.

Naya mendudukkan dirinya pada bangku di dekat jendela yang biasa Haidar duduki, matanya menatap sendu luar jendela, entahlah perasaan macam apa yang rasakan saat ini.

"Kamu kenapa, Nay?. Ada masalah?" Tanya Laras ketika melihat Naya tampak murung.

Naya mencoba tersenyum paksa.

"Nggak papa kok, Ras. Aku cuma kurang enak badan aja." Jawab Naya. Beginikah yang orang dewasa berperan? Selalu saja berpura-pura.

"Kalau sakit mending ke Uks, biar aku temenin sekalian rebahan, hehehe" Naya tertawa kecil sambil menggeleng.

"Itu sih keenakan kamunya" jawab Naya.

"Oh iya Haidar kenapa pindah tempat duduk?" Tanya Laras sedikit berbisik karena takut terdengar oleh Haidar.

Naya hanya menggedikkan bahunya sambil menggeleng kecil.

"Kalian ada masalah ya?" Tanya Laras lagi.

"Enggak kok, Ras. Mungkin Haidar ada perlu sama Doni jadi dia pindah tempat duduk" jelas Naya sedangkan Laras hanya mengangguk mengiyakan.

Trriinnggg!!!!!!

Kelas mulai senyap ketika mendengar suara bel masuk.

Namun sepertinya hari ini ada yang berbeda, guru berbadan tinggi serta rambut bergelombang sepunggung itu tidak sendiri, seorang remaja tampan tampak berjalan dibelakang guru tersebut.

"Selama pagi anak-anak" sapa Bu Asla

"Selamat pagi bu" jawab para murid serentak. Namun pandangan mereka tertuju pada laki-laki di belakang guru tersebut.

"Baik, hari ini kita kedatangan murid baru. Ayo nak perkenalkan diri kamu" perintah Bu Asla.

Laki-laki berkulit putih dengan mata sedikit sipit yang membuatnya nampak seperti orang china itu maju beberapa langkah kedepan untuk memperkenalkan dirinya.

"Perkenalkan nama saya Bintang Tiandra M .Kalian bisa panggil saya Bintang. Saya pindahan dari Surabaya. Saya harap bisa berteman baik dengan kalian."

Naya yang sedari tadi memperhatikan luar jendela langsung menoleh ke depan ketika mendengan nama laki-laki tadi.

" Tian?" Lirih Naya.

Untuk beberapa saat manik coklat cerah Naya hanyut dalam manik hitam milik Bintang. Bintang yang sedari tadi memang memperhatikan Naya tersenyum tipis.

"Hai Bintang, kamu beneran bersinar banget sih, lebih cerah dari pada masa depan aku" celetuk salah satu murid dikelas tersebut yang mengundang sorakan dari murid yang lain.

Bintang menanggapinya dengan senyum manis, Bintang memang tipe orang yang humble dan ramah jadi tak bisa dipungkiri dia memiliki pesona yang memikat.

"Sudah-sudah kita mulai pembelajaran, dan Bintang silahkan duduk disebelah Naya." Ucap Bu Asla sambil menunjuk Naya.

Haidar yang sedari tadi hanya diam, namun ada rasa tak terima ketika ada orang yang menggantikan posisinya disebelah Naya. Toh ini juga salahnya sendiri yang pindah tempat, ia hanya bisa menghela nafas pasrah.

My Introvert Boy  [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang