(23)

138 20 29
                                    

Happy Reading 💞

"Untuk?" jawab Naya.

"Sikap gue waktu itu, dan__" Haidar menjeda ucapannya.

"Kesalahpahaman  itu. Gue rasa kita udah nggak ada urusan. Jadi gue minta lo nggak usah sok peduli lagi sama gue dan juga nggak usah ikut campur sama hidup gue." Naya menahan sesak didadanya mendengar ucapan Haidar.

"Kamu ada apa sih, Dar?. Kamu bilang masalahnya udah selesaikan?, Tapi kamu malah berubah gini?" Haidar hanya menatap datar tanpa berniat menjawabnya.

"Aku nggak sok peduli sama kamu, tapi aku emang peduli. Tapi kalau kamu memang risih dengan perilaku aku, bilang. Jangan kayak gini." Haidar mengepalkan tangannya kuat, ingin rasanya merengkuh tubuh mungil didepannya. Namun egonya terlalu tinggi untuk itu.

"Jangan buat gue berharap, Nay. Jangan buat gue berharap buat kita yang udah nggak bisa diharapkan" lirih Haidar lalu berdiri meninggalkan kelas. Mungkin membolos akan menjadi jadwal ia kali ini.

_____________________________________________________

Kini Haidar memutuskan untuk ke rooftop.
Dirinya berdiri pada pembatas gedung tersebut, semilir angin menerpa wajah tampannya.

Helaan nafas berat berulang kali ia lakukan, namun sepertinya itu tidak berpengaruh banyak, dadanya masih saja nyeri.

"Gue salah lagi, tapi bukannya dari dulu gue emang salah" Haidar terkekeh miris.

Mamah❤️ is Calling ....

Digesernya ikon hijau pada ponselnya.

"Ya ?" Haidar bukan orang yang suka basa-basi.

"..........."

"Aku kesana" 

Haidar bergegas pergi menuju parkiran.

Persetan dengan kendaraan lain, Haidar tak memperdulikan itu, umpatan pengendara lain mengiringi perjalan Haidar.

***

Rumah Sakit Kencana

Haidar berlari menyusuri lorong rumah sakit.

"Mah" panggil Haidar.

Direngkuhnya tubuh ibunya yang kini mulai lemas.

"Papah, Dar" lirih Anggun, matanya sudah sembab, menandakan sudah berapa lama ia menangis. Haidar semakin mengeratkan pelukannya.

"Haidar tau, Papah pasti kuat. Dia nggak mungkin ninggalin kita, Mamah harus yakin itu" Haidar mengucap itu walaupun ia sendiri tak yakin.

Flashback

Mamah❤️ is Calling...

"Hallo"

"Ya"

"Papah Dar, Pa-Papah kecelakaan. Sekarang dia ada di rumah sakit kencana" suara Anggun sudah terdengar parau.

"Aku kesana"

Flashback off

Haidar masih setia memandangi ruang ICU dengan kosong. Dadanya seketika sesak, ia kini melihat orang yang sejak kecil ia cintai terbaring tak berdaya, sekujur tubuhnya terpasang alat medis.

My Introvert Boy  [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang