(11)

243 70 26
                                    

Happy Reading 💞

Kini Naya, Haidar dan Laras tengah duduk dimeja kantin bersama. Haidar yang biasanya tidak mau keluar kelas bertindak tidak seperti biasanya, ia akan ikut kemana Naya pergi kecuali ke toilet mungkin.

"Mau makan apa, Ay? " Tanya Haidar

"Wahhhh, kamu bohong ya, Nay. Katanya nggak jadian tapi kok manggilanya Ay sih." Laras berindak heboh mendengar nama panggilan Haidar untuk Naya.

"Loh? Emang kenapa? Nama aku kan Naya, trs Idar manggil aku Aya. Jadi dia manggil Ay, nggak salah dong" jelas Naya.

"Ooooo, aku kira tadi Ayang. Hehehehe" Laras tersenyum memperlihatkan giginya.

Haidar dan Naya hanya menggeleng-geleng saja.

"Aku nasi goreng sama jus jeruk aja, Dar" ucap Naya sambil tersenyum.

"Aku samain Naya ya, Dar" sahut Laras.

"Gak nanya" ketus Haidar

"Ck, tega banget sih " Laras mencebikkan bibirnya, membuat Naya tertawa.

Haidar pun berlalu untuk memesan makanan. Namun setelah itu Adrian menghampiri Naya dan Laras yang tengah berbincang.

"Hai, Nay, Ras" sapa Adrian Ramah.

Laki-laki tampan dengan rambut hitam yang ditata rapi itu tersenyum hangat menatap Naya. Adrian memang tipikal orang yang disiplin dan cerdas, itulah yang mungkin menjadi daya tariknya hingga menjadi ketos dulu, dan berakhir tahun kemarin karena ia sudah kelas 12. Pertengkaran dengan Haidar kemarin mungkin cukup membuat siswa-siswi kaget, pasalnya Adrian bukan orang yang tempramental, namun ia orang yang bisa bersikap santai dalam menghadapi masalah namun serius, ia juga orang yang rasional.

"Hai kak" balas Naya dan Laras bersamaan.

"Boleh gabungkan?" Tanya Adrian

"Boleh kak, lagian biasanya juga kita makan bareng" Laras tersenyum.

"Hehehehe" Adrian terkekeh, kemudian mendudukkan dirinya didepan Naya sambil meletakkan nampan berisi makanannya.

"Nih Nay" ucapan Haidar membuat orang yang ada dimeja tersebut menengok ke sumber suara.

Adrian yang melihat Haidar, menatapnya tidak suka. Haidar mendudukkan dirinya disebelah Naya, kemudian meletakkan pesanan Naya dan Laras.

"Ck, bikin nggak nyaman aja" sungut Haidar, mencoba menyindir Adrian.

"Lagain ngapain juga gue harus bikin lo nyaman" Adrian menyahutnya dengan santai namun sinis. Itu lah Adrian yang sebenarnya ia tidak akan mengeluarkan tenaga untuk melawan orang lain. Otak jeniusnya sudah cukup untuk membungkam mulut lawannya.

Haidar yang mendengar itu hanya memutar bola mata malas, dan memakan pesanannya.

"Emmm, Nay minggu depan sekolah bakalan ngadain acara pameran gitu, kamu mau nggak ikut berpartisipasi? Kita tampil buat acara hiburan?. " Tanya Adrian.

"Emmm gimana ya kak" jujur Naya masih malu, apalagi ia murid baru dan belum terlalu mengenal banyak.

"Ayolah , Nay. Aku tau suara kamu bagus" bujuk Adrian.

"Iya Nay. Ayo dong, kalau kalian tampil pasti keren deh." Ucap Laras semangat.

"Emmm boleh deh kak" jawab Naya membuat Adrian tersenyum sumringah, beda hal nya dengan Haidar yang memberengut kesal, apalagi nanti harus melihat Naya dan Adrian berduet bersama , sungguh membuat dirinya terasa panas.

"Kalau gitu nanti kita latihan, sama milih lagu. Kamu bisa kan Nay?" Tanya Adrian.

"Gak" bukan Naya namun Haidar lebih dulu menjawab. Seketika Adrian, Naya dan Laras menatap Haidar dengan tatapan bertanya.

My Introvert Boy  [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang