Happy Reading 💞
Hari minggu pagi membuat siapa saja enggan untuk bangun dari tempat ternyaman mereka, bermalas-malasan adalah jadwal wajib yang sudah disiapkan bagi mereka agar bisa memulai hari besok dengan kesibukan yang membosankan. Naya adalah salah satu dari orang tersebut, dengan selimut tebal yang masih membalut tubuhnya membuat ia terlihat seperti kepompong.
Dreettt dreetttt
Idar😊 is Calling.....
Naya mulai terusik dengan suara handphone nya, dengan gerakan sangat malas dan mata yang masih tertutup, Naya meraih handphone nya dan menggeser ikon berwarna hijau tanpa melihat si penelfon.
"Hm " dengan suara serak khas bangun tidur,Naya mengangkat telfon.
"Ck ck, anak perawan jam segini belum bangun" suara laki-laki diseberang sana membuat Naya langsung membelalakkan matanya. Dilihatnya Nama Idar tertera pada layar handphonenya.
"Ekhm, siapa bilang belum bangun ini udah bangun kok" Naya membenarkan suaranya, namun malah terdengar suara kekehan diseberang sana.
"Iya, baru bangun maksudnya kan" jawab Haidar.
"Ck, lagian masih pagi juga." Naya menjawab tidak mau kalah.
"Hari ini aku mau ngajak kamu cari kebenaran dari perselingkuhan Mamah aku, ka- " Belum selesai Haidar berbicara, Naya sudah lebih dulu menyahutnya.
"Aku ikut" ucap Naya antusias.
"Tapi aku mau tidur lagi deh"
"Lah, kenapa? Ini udah siang Idar"
"Tadi kamu bilang masih pagi, gimana sih"
Skakmat
Naya mendengus mendengar itu, sedangkan Haidar malah tertawa keras.
"Jangan bikin aku keliatan bodoh deh" jawab Naya dengan kesal.
"Lah itu kan faktanya"
"Jujur banget sih jadi orang, bohong buat nyenengin orang juga gak papa lho" dengus Naya
"Apapun alasannya bohong itu tetap salah, Aya. Kejujuran itu memang menyakitkan, ibarat kata ketika kamu harus memilih meminum obat yang pahit atau racun yang manis. Obat yang kenyataannya pahit tapi ternyata bisa menyembuhkan sakitmu, sedangkan racun yang manis hanya menutupi kebohongannya yang bisa membunuhmu secara perlahan-lahan."
"Quotes of the day"
"Aku lagi serius kali, Ay" Haidar mendengus ketika Naya malah menanggapi nya dengan bercanda.
"Hehehe iya-iya Tuan Haidar yang terhormat" terdengar kekehan Haidar yang membuat Naya juga tersenyum.
"Nanti aku jemput jam 8 harus udah siap, dan jangan cantik-cantik nanti kalau banyak yang suka sama kamu kan aku jadi repot" Naya mengulum senyum mendengar itu
"Dih apa sih, dasar buaya darat" Bukannya marah Haidar malah tertawa.
"Ok deh, sampai ketemu jam 8 Nyonya Mahendra" astaga pipi Naya sudah bersemu ketika Haidar memanggil nya dengan sebutan marganya.
Naya langsung mematikan telfon dengan sepihak, dipegangnya dadanya yang berdetak sangat cepat. Apakah dirinya sudah jatuh cinta pada Haidar, secepat itukah? Dirinya pun masih enggan untuk percaya itu. Disibakkan nya selimut yang membungkus tubuhnya lalu berlalu menuju kamar mandi.
___________________________________________________
Di lain tempat Haidar merasakan hal yang sama, percakapan singkat dengan Naya membuat harinya terasa lebih baik. Dirinya yang dulu sulit untuk tersenyum, sekarang dirinya lebih mudah untuk tersenyum bahkan tertawa oleh hal-hal sederhana yang dilakukan oleh Naya. Dirinya yang dulu irit bicara sekarang malah banyak bicara apalagi jika itu menyangkut tentang Naya. Dirinya yang dulu punya niat untuk mengakhiri hidupnya kini justru takut jika pergi dengan cepat dan meninggalkan Naya, ia hanya tidak ingin Naya berakhir dengan laki-laki lain selain dirinya, definisi bucin mungkin sudah tersemat untuk Haidar.
Kemeja kotak-kotak berwarna hitam dan merah yang tidak dikancingkan serta dalaman kaos putih, serta celana hitam adalah pakaian yang yang ia gunakan hari ini. Parfum beraroma mint ia semprotan pada tubuhnya.
"Astaga kok lo jadi narsis gini sih, dar" Haidar berbicara dengan dirinya sendiri didepan cermin, pasalnya kamar nya sudah berantakan hanya untuk memilih baju tersebut. Ia bahkan melupakan niat awalnya mengajak Naya pergi, ia malah lebih terlihat seperti akan berkencan.
Ingatkan Haidar bahwa dirinya yang memperingatkan Naya untuk tidak berdandan cantik, namun dirinya malah terlihat sangat tampan dan rapi. Dasar laki-laki.
"Kurang wangi apa ya?, Rambut gue harus gimana sih?. Cocok nggak sih baju gue" sedari tadi Haidar sudah mendumel dengan sendirinya.
Oke, baiklah kita tinggalkan Haidar. Lagian repot banget jadi orang.
***
Naya sudah rapi dengan celana jeans panjang dan hoodie soft pink, serta rambut bergelombangnya yang ia biarkan tergerai tidak lupa slingbag hitamnya, terlihat simple dan manis. Dilihatnya Mamah dan Papahnya yang sedang sarapan.
"Pagi Mah, Pah" sapa Naya
"Pagi Sayang" sahut orang tua Haidar.
"Kamu mau kemana, Sayang. Kok rapi banget" tanya Mamah Naya.
"Mau pergi sama temen, boleh kan Mah,Pah?"
"Boleh tapi jangan malem-malem pulangnya dan yang penting hati-hati" jawan papah Naya.
"Perintah diterima kapten" jawab Naya dengan gerakan hormat serta senyum manisnya. Orang tua Naya tersenyum melihat itu.
Sarapan pagi yang hangat diselingi obrolan ringan, membuat keluarga kecil itu nampak harmonis.
"Papah mau keluar kota untuk beberapa hari kamu jaga diri baik-baik ya, jaga Mamah juga" ucap Bima
"Pasti pah, Papah juga hati-hati ya disana. Jaga kesehatan jangan sampek sakit" jawab Naya.
"Kamu mau oleh oleh apa?" Tanya Bima
"Oleh-oleh nya Papah pulang dengan selamat" jawab Naya dengan tersenyum.
"Putri Papah udah dewasa ternyata" Bima mengusap rambut putriu kesayangan itu.
"Kalau kamu mau oleh-oleh apa Sayang" kini Bima menoleh pada istri nya.
"Oleh-oleh nya hati kamu aja, Mas. "
"Manisnya istri ku" Bima tersenyum lalu mengecup dahi istri nya.
Naya tersenyum melihat pemandangan tersebut. Papahnya sangat menyayangi Mamahnya juga dirinya. Ia bahkan berharap jika nanti ia ingin mempunyai suami seperti Ayahnya. Benar kata orang cinta pertama anak perempuan itu pada Ayahnya dan Ayahnya jugalah laki-laki pertama yang mencintai putrinya.
TBC
Halo......
Long time no see💞
Setelah berminggu-minggu aku nggak up hari ini aku kembali 🙏🙏Ada yang kangen Haidar?
Atau kangen aku, hehehe
Kangen sama siapa aja yang penting jangan lupa tinggalkan jejak kalian disini ya😊Dengan tekan bintang dipojok bawah dan komen sebanyak-banyaknya 😍
Love you all and stay healthy 💞💞💞💞💞
See you next chapter ❤️❤️❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
My Introvert Boy [ END ]
Teen FictionHaidar Mahendra laki-laki tinggi dan tampan serta sorot mata yang tegas yang mampu menghipnotis siapa saja yang melihatnya. Namun sayangnya sifat introvert yang melekat dalam dirinya membuat ia berteman dengan kesepian, bukan hal mudah untuk bisa de...