(7)

289 84 16
                                    

Happy Reading 💞

Haidar kini berdiri dengan tangan hormat pada tiang bendera, terik matahari semakin menyekat pada kulit putihnya. Semakin siang matahari semakin terik seakan ikut memberi pelajaran pada Haidar atas kesalahannya hari ini. Keringatnya pun membanjiri pelipisnya, rambutnya yang ikut basah karena keringat membuat kesan tampannya semakin meningkat.

Triiinnngggg!!!
Bel istirahat berbunyi, seluruh siswa berhambur menuju tempat surga bagi mereka.

Naya berjalan beriringan dengan laras menuju kantin, hingga tanpa sengaja manik matanya melihat Haidar yang tengah beristirahat ditepi lapangan sambil mengibas-ibaskan bajunya yang mungkin terasa panas.

"Ras, kamu duluan aja ya" titah Naya

"Loh? Emang kamu mau kemana Nay?" Tanya Laras

"Emmm aku_aku mau ke toilet dulu" ucapnya sambil memperlihat kan deretan gigi putihnya untuk menutupi kegugupannya.

"Oh ya udah kalau gitu, mau aku temenin nggak? " Tawar Laras

" Ah, nggak usah ras. Tadi katanya kamu udah laper banget" tolak Naya

"Hehehe iya nih, ya udah aku duluan yah" Laras berlalu dari hadapan Naya.

Nayapun melangkah kakinya menuju Haidar yang dengan gugup.

Haidar yang mengetahui Nayapun menatapnya dengan datar.

"Hai" sapa Naya kikuk

"......" Tak ada tanggapan dari Haidar.

"Sungguh manusia batu, manusia es , manusia menyebalkan" umpat Naya dalam hati

"Emm capek ya? " Tanya Naya basa-basi

"Emang nggak kelihatan orang keringetan gini, kalau nggak tau, coba aja berdiri ditengah lapangan" ketus Haidar

Naya mencebikkan bibirnya, dasar orang tak berperasaan, batinnya.

Naya yang berdiri didepan Haidar yang tengah duduk dibangku, kemudian menarik tangan Haidar.

"Nih" Naya meletakkan sapu tangan miliknya ditelapak tangan Haidar.

Haidar menaikkan sebelah alisnya, seolah bertanya maksud Naya.

Naya yang melihat itu memutar bola matanya. Lalu meminta Haidar untuk membungkuk.

Diusapnya pelipis Haidar yang berkeringat, sedangkan Haidar menatap lekat wajah Naya yang tengah serius mengelap keringatnya.

Huffttt

Haidar meniup wajah Naya hingga membuat Naya terkejut.

"Ck dasar" Naya memukul lengan Haidar, sedangkan Haidar tertawa geli melihat Naya yang mencebikkan bibirnya.

Lain hal nya dengan Naya, ia terpesona dengan tawa Haidar yang baru ia lihat selama bersama dengannya. Tawa lepas tanpa beban membuatnya semakin terlihat tampan.

Haidar yang diperhatikan mulai meredakan tawanya, dan kembali ke sikap datarnya.

Naya yang melihat perubahan itu langsung mendengus.

"Kamu ganteng tau kalau ketawa" ucap Naya tanpa sadar

Jantung Haidar berdetak kencang hanya dengan kata-kata sederhana Naya, bahkan dirinya sudah sering mendengar itu dari orang lain. Namun entah mengapa jika Naya yang mengatakannya ada sedikit getaran didadanya.

Mereka sedari tadi berdiri didapan toilet pria yang cukup sepi, membuat tidak ada yang melihat interaksi mereka.

"Emmmm udah sana masuk, bau tau" Naya mendorong Haidar untuk masuk kedalama toilet, dirinya sungguh malu sekarang yang secara tidak langsung memuji Haidar.

My Introvert Boy  [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang