Jam dua siang, gank Rio pun ke perpustakaan hendak melihat apakah sang dosen memenuhi janji nya.
Tawa Rio dan yang lain pun meledak, melihat perpustakaan penuh berjubel dengan mahasiswa yang ingin mengulang mata kuliah miss Seo, mereka pikir tak akan sepadat itu.
"Aku nanti yang akan membuat dia takhluk" sombong Rio, Rose mencibir.
"Bangunlah Rio, mimpi mu ketinggian, aku takut kamu terjatuh dan terluka" ejek Rose, ia dan Jennie kemudian tertawa meremehkan sahabat nya sendiri.
"Gadis-gadis di kampus ini, mungkin memang menggilai mu, tapi tidak dengan miss Seo, tunangan nya adalah pria dewasa yang sempurna, jadi pesona mu tak akan membuat nya luluh" tambah Rose pagi, ia memang yang paling blak-blakan jika berbicara dengan Rio.
"We will she, minggu ini aku sudah pasti bisa masuk ke rumah nya" jumawa Rio.
"Ok" tantang Rose.
"Berani taruhan?" Tawar Rio
"Apa?" Tanya Rose
"Jika aku berhasil, kamu harus tidur dengan ku" jawab Rio, Jenno, Jennie dan Jisoo pun terbelalak.
"Gila kamu Rio" kesal Jennie.
"Dia. . ."
"Ok deal" Rose memotong ucapan Jennie, ia pun merasa tertantang dan dengan berani nya mengiyakan ucapan Rio.
"Kalian gila, kalian berdua. . .aarrgghh" Saking kesal nya Jennie sampai tak bisa mengatakan apa-apalagi untuk melampiaskan kemarahan nya.
"Tenang unnie, aku yang akan menang nanti" remeh Rose berusaha meredakan amarah Jennie.
"Lalu, jika Rose yang menang, apa yang ia dapat?" Tanya Jenno bengong.
"Dia boleh memegang blackcard ku selama sebulan full, untuk melakukan transaksi apa pun" jawab Rio, dan betapa girang nya Rose mendengar jawaban Rio.
Dan Rio pun memulai aksi nya, tapi baik Jisoo, Jennie, Jenno dan Rose tak ada yang tahu dengan rencana sahabat nya itu, mereka pikir Rio masih santai, dan Rose senang melihat Rio tak melakukan usaha apa-apa, Rio sedang ke ruang dosen mengantar tugas para teman sekelas nya atas perintah miss Seo.
"Rose, kamu tak curiga dengan Rio?" Tanya Jisoo cemas
"Curiga kenapa?" Balas Rose saat mereka menunggu Rio di kantin.
"Jika ternyata Rio tiba-tiba sudah memenangkan taruhan?" Ujar Jisoo.
"Tidak, dia saja tak melakuakan apa-apa, bagaiamana bisa tiba-tiba menang begitu saja?" Rose begitu tenang nya.
"Entahlah, feeling ku mengatakan jangan remehkan Rio, kita sudah mengenalnya lama, kita pasti hafal kan dia seperti apa" ujar Jisoo berhasil membuat Rose diam, pikiran nya mulai kemana-mana.
Di ruang dosen.
"Tunggu" tahan miss Seo pada mahasiswa nya itu.
"Yess miss?" Tanya Rio
"Duduklah, ada yang harus kita bicarakan" ujar sang dosen meminta Rio duduk di bangku meja kerja nya.
"Sudah dua kali kamu tak mengerjakan tugas, kenapa?" Tanya miss Seo lembut, dan memang seperti itulah perangai nya.
"Maaf miss, saya kurang paham dengan beberapa penjelasan miss Seo, jadi saya tak bisa mengerjakan nya" jawab Rio yang dalam hati bersorak girang sang dosen sudah masuk dalam perangkap nya.
"Kenapa tidak ikut kelas tambahan di perpustakaan?" Desak sang dosen.
"Kemarin saya kesana, tapi suasana seramai itu membuat saya sulit berkonsentrasi" alasan Rio.
"Lalu bagaiamana?" Pertanyaan miss Seo salah, karena kalimat inilah yang ditunggu oleh Rio.
"Sebagai mahasiswa, saya boleh mengajukan bimbingan tambahan secara private kan?" Sang dosen terkejut, menyesali pertanyaan nya.
"Saya menginginkan itu" Rio yang tadi nya menyilangkan kedua tangan nya diatas meja kerja sang dosen pun, kini mengulurkan tangan kiri nya ke hadapan miss Seo, yang bingung dengan tingkah Rio, pemuda itu melirik pena ditangan miss Seo.
"Ah" dia mengerti sekarang, dan kemudian menuliskan nomor ponsel nya ditelapak tangan kiri Rio.
"Saya akan segera meminta jadwal pada miss Seo, tunggu saja" pamit Rio, setelah sang mahasiswa pergi, dosen muda itu langsung menjatuhkan tubuhnya pada sandaran kursi, jantung nya berdegup kencang, entah, ia selalu kalah di depan Rio, mahasiswa pertama yang berani menggoda nya, dan kini pemuda itu malah seolah makin berani.
Dreett. . . Dreett. . .
Ponsel miss Seo bergetar, sebuah nomor baru tanpa nama mengirimi nya pesan, tapi melihat photo profil nya, ia pun langsung paham.
From unknow:
Its meMembaca pesan yang begitu percaya diri itu pun, miss Seo langsung tersenyum, Rio memang istimewa, batin nya.
From Rio:
Saya ingin memulai nya besokTo Rio:
Harus nya saya yang menentukan jadwal nyaFrom Rio:
Anda terlalu lama mengambil keputusanTo Rio:
Tunggulah sebentar, aku sedang menyusun nya.From Rio:
Sebentar mu itu menyiksa kuTo Rio:
Menyiksa?Rio tak membalas lagi pesan sang dosen, membiarkan wanita yang lebih dewasa itu penasaran menunggu jawaban nya, kurang ajar bukan, tapi itulah Rio, dia sengaja menggoda sang dosen yang begitu polos, hingga dengan mudah nya terpancing dengan umpan-umpan yang Rio lempar.
Dan Rio begitu pandai membuat sang dosen menjadi semakin penasaran, hingga ia selalu membalas chat-chat yang Rio kirim meski berakhir dengan menggantung.
Rio terkekeh, ia tahu, dosen nya pasti penasaran dan menunggu jawaban, tapi ia sengaja tak membalas nya, dan sang dosen dengan sabar nya menunggu, ia tak pernah bisa marah pada siapa pun, dan tak pernah punya pikiran buruk pada siapa pun juga.
#TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Love By Accident
Fanfictionseorang mahasiswa berandalan bernama Limario Kim, yang menyukai gadis sederhana, bagaimana sang playboy akhirnya bisa terjatuh pada gadis biasa bernama Krystal Jung, yang lumpuh.