5. Dan Hasilnya

255 60 1
                                    

Rio menghentikan motor nya di depan gerbang kampus nya, karena terhalang mobil sang dosen idola yang diantar oleh tunangan nya.

"Oppa, hari ini aku pulang malam, tak perlu di jemput, aku akan pulang dengan Hyo unnie nanti" ujar Miss Seo pada Yoong tunangan nya, wajahnya nampak gelisah, matanya terus bergerak, terlihat jika ia sedang berbohong pada Yoong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Oppa, hari ini aku pulang malam, tak perlu di jemput, aku akan pulang dengan Hyo unnie nanti" ujar Miss Seo pada Yoong tunangan nya, wajahnya nampak gelisah, matanya terus bergerak, terlihat jika ia sedang berbohong pada Yoong.

"Baiklah, kabari aku jika sudah tiba di rumah ne" jawab Yoong yang tak mencurigai sang tunangan, ia lalu mendekatkan wajah nya hendak mencium bibir miss Seo, tapi gadis itu menghindar, dan melirik ke arah depan dimana Rio tepat berada di depan mobil yang mereka tumpangi dengan motor nya.

"Ada mahasiswaku di depan sana oppa" tolak miss Seo menunduk malu, Yoong pun menoleh, dan ia mendapati seorang pemuda dengan motornya, menatap dingin kearahnya tanpa sungkan dan takut.

"Baiklah" Yoong mengalah, ia juga merasa tak enak andai tetap mencium sang tunangan dihadapan orang lain.

Bugh

Miss Seo pun turun dari mobil tunangan nya, dan berjalan memasuki gerbang kampus, Yoong melewati Rio dan terus melirik pemuda itu yang cuek, melajukan motor nya memasuki area kampus, sang dosen menatap punggung mahasiswa nya itu yang mulai menjauh memasuki parkiran kampus.

Jenno yang datang dengan Jisoo pun menyambut Rio, ia bersandar di jok belakang motor Rio.

"Aku perhatikan kamu masih santai-santai saja Rio-yaa" kata Jenno.

"Tenang saja, tinggal selangkah lagi menuju kemenangan" santai Rio

"Bagaiamana bisa kamu seyakin ini, jika aku saja tak melihat usaha mu?" Bingung Jenno menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Siap-siap kalah boy" ejek Rose yang baru datang bersama Jennie.

"Bersiaplah blackcard mu untuk ku" lanjut Rose lagi.

Dreet. . . Dreett. . .

From miss Seo:
Tunggu di cafe Narita jam 3 sore nanti

Rio tersenyum lebar membaca pesan yang ia terima dari sang dosen, dan tak berniat untuk membalas nya.

"Ya ya terserah kau saja Rosie" pasrah Rio seolah-olah dia sudah menyerah.

Jam tiga, Rio pun segera berlari tergesa meninggalkan sahabat-sahabat nya.

"Rio, kemana?" Tanya Jennie meneriaki sahabat nya itu.

"Lia menunggu ku di rumah, mommy pergi keluar kota" jawab Rio asal, ia pun langsung melajukan motor nya menuju Narita Cafe yang berada tak jauh dari kampus.

Dan sang dosen sudah menunggu nya, menyambut dengan senyuman lebar, seolah lama mereka tak bertemu, padahal seminggu mereka bisa bertemu bisa sampai empat kali.

Dan sang dosen sudah menunggu nya, menyambut dengan senyuman lebar, seolah lama mereka tak bertemu, padahal seminggu mereka bisa bertemu bisa sampai empat kali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sudah lama miss" sapa Rio.

"Tidak, belum maksudku" gugup miss Seo yang salah tingkah, ia merasa seperti mengkhianati Yoong, padahal ia hanya akan memberi pelajaran tambahan untuk Rio, bukan yang lain, tapi kenapa? Kenapa rasa nya berbeda?.

"Baiklah, miss Seo mau minum apa?" Tanya Rio.

"Aku sudah memesan nya, sekalian untuk mu" jawab nya tanpa menatap Rio, dia sibuk mengeluarkan buku nya dari dalam tas, begitu juga dengan Rio.

"Mana yang kamu belum paham?" Tanya miss Seo.

"Semua" jawab Rio santai.

"Hah?" Kaget sang dosen mendongak menatap Rio, wajah keduanya begitu dekat karena meja yang memisahkan keduanya terlalu kecil, tatapan mereka beradu sebelum akhirnya miss Seo menunduk malu, dan pura-pura sibuk dengan buku nya untuk menyembunyikan senyum nya dari Rio.

"Tuhan, ada apa dengan jantung ku, kenapa rasanya seperti saat pertama kali berkencan dengan Yoong oppa dulu" batin sang dosen merutuki dirinya sendiri.

"B-baik, kita mulai dari awal" ujar nya, ia kemudian mulai menjelaskan panjang lebar tentang rumus dan sebagai nya, sampai hampir lima belas menit, tapi Rio, dia malah menopangkan dagu nya, menatap sang dosen dengan intens.

"Apa kamu mengerti?" Tanya miss Seo menatap Rio kembali.

Deg

Yang ditanya malah tersenyum polos sambil menggeleng, miss Seo mengerjap bingung, karena ia tak bisa marah.

"Sudah ku bilang miss, aku tak bisa fokus dengan keramaian orang-orang disekitarku" alasan Rio, sang dosen terperanjat, ia baru ingat dengan kata-kata yang sudah pernah Rio ucapkan waktu itu.

"B-baiklah, kita pindah saja dari sini kalau begitu" ujar Miss Seo mengemasi buku-buku nya.

"Kemana?" Tanya Rio sambil mengeluarkan beberapa lembar uang untuk membayar minuman mereka, yang ditanya nampak berpikir sejenak.

"Ke apartement ku" jawab sang dosen kemudian, Rio pun secepat kilat langsung mengemasi buku nya juga.

Mereka pun berjalan menuju ke motor Rio diparkir, pemuda itu mengambil helm nya dan memakaikan nya pada sang dosen, miss Seo melirik wajah serius Rio, yang terlalu tampan menurutnya, Rio kemudian memakai kacamata hitam nya, dan membantu miss Seo naik ke boncengan motor nya.

Miss Seo menahan nafas dibalik tengkuk Rio, aroma tubuh pemuda itu sangat memabukan, rasanya untuk bernafas saja ia takut aroma itu akan menghilang dari penciuman nya, dosen idola itu memeluk erat pinggang Rio karena melajukan motornya dengan kecepatan tinggi.

Rio tersenyum nakal, dalam hati ia merasa menang, karena miss Seo akan membawanya ke apartement nya, yang belum ada satu pun mahasiswa di kampus nya tahu, Rio akan menjadi mahasiswa pertama yang dibawa sang dosen ke rumah nya.

"Dimana apartement miss Seo?" Tanya Rio saat di lampu merah.

Setelah mendapat jawaban nya, Rio pun melajukan kembali motor nya, jantung miss Seo berdetak cepat, entah karena sensasi naik motor untuk pertama kali nya, atau karena Rio, tak ada yang tahu.

#TBC


Love By AccidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang