Setengah bulan sudah Krystal di rawat di rumah sakit, ia sedang menangis hebat di pelukan Jaehyun, karena dokter memvonis nya lumpuh, ia mengusap kasar air mata nya sendiri.
"Aku tak berguna sekarang Jaehyun-ahh, aku tak berguna" isak Krystal, Jaehyun pun juga meneteskan air matanya diatas kepala sang noona, mengetahui keadaan Krystal sekarang.
"Jangan bicara seperti itu noona, sampai kapan pun, tak peduli dengan keadaan mu, aku tetap membutuhkan mu, aku tetap menyayangi mu, kamu tetaplah saudaraku satu-satu nya" balas Jaehyun dengan suara serak, Victoria dan Luna pun ikut terharu melihat kedua saudara itu saling menguatkan.
"Sekarang kita pulang ne" ajak Jaehyun, Krystal mengangguk lirih.
Dan atas kesepakatan bersama dengan diwakili oleh Jaehyun sebagai keluarga Krystal satu-satu nya, ia bersedia menandatangani perjanjian dengan Taeyeon untuk tidak menuntut putra nya atas kecelakaan yang menimpa Krystal, dan biaya perawatan di tanggung penuh oleh keluarga Kim.
Motor milik Rio sendiri di kirim ke Bologna, Italia, untuk diperbaiki dan di rakit ulang oleh pabrikan asli nya.
Jaehyun mendorong kursi roda sang noona, menuju lobby rumah sakit, dengan diikuti Luna dan Victoria yang membawakan barang-barang milik Krystal, taxi pesanan mereka sudah menunggu, untuk mengantar nya pulang.
Luna dan Victoria pamit pulang, Jaehyun tertidur di depan tv saking lelah nya, merasa haus, Krystal pun mendorong kursi rodanya sendiri dengan kedua tangan yang memutar rodanya, rak gelas dan piring ada diatas, tangan Krystal tak sampai, ia mencoba berdiri, tapi rasanya begitu sulit.
Brak
Krystal terjatuh dari kursi roda nya, Jaehyun terjengkit kaget, ia terbangun mendengar suara benturan yang begitu keras dari arah dapur rumah nya.
"Noona" batin nya begitu ia sadar dari lamunan nya yang menebak-nebak suara apa tadi, Jaehyun berlari menuju ke arah dapur rumah nya.
Dan menemukan sang noona terkapar dilantai sambil menangis hebat, merasa tak berguna, Jaehyun lalu berlutut dan menggendong Krystal untuk ia bawa ke kamar nya.
"Bunuh saja aku Jaehyun-ahh, bunuh saja aku" rancau Krystal dalam tangisnya sambil memukuli dada dongsaeng nya.
"Jika noona mati, lalu aku dengan siapa?" Teriak Jaehyun sambil menahan kedua tangan Krystal yang sedari tadi terus memukuli nya, sang dongsaeng pun juga ikut menangis sekarang.
"Bukan kah noona sendiri yang bilang jika tak bisa meninggalkan ku? Lalu bagaimana jika sekarang aku yang mengatakan jika aku tak bisa tanpa mu noona?" Tangis Jaehyun, Krystal menangis sambil menunduk, tak berani menatap dongsaeng nya, yang untuk pertama kalinya menangis dihadapan nya.
Krystal kemudian memeluk tubuh Jaehyun, dalam tangis pilu mereka.
Hari minggu
Jaehyun mengundang Mark ke rumah nya untuk ia ajak merubah beberapa bagian dalam dan luar rumah agar mudah dilewati oleh Krystal yang kini memakai kursi roda, termasuk memindahkan rak perabot nya ke bawah, serta lemari kabinet nya, memberi pegangan khusus di kamar mandi, semua Jaehyun dan Mark lakukan sendiri, Krystal masih lah menjadi koki andalan meski beberapa kali ia mengalami kesulitan, tapi Jaehyun selalu ada untuknya.
"Sabar ne, noona hanya belum terbiasa, dan masih butuh belajar" itu yang selalu Jaehyun katakan jika Krystal mengalami kegagalan.
Dan keadaan Rio sendiri, tak kunjung ada perubahan, ia masih belum sadarkan diri padahal sudah hampir sebulan ia koma, sahabatnya masih setia mengunjungi Rio setiap hari.
Jisoo menggendong Lia, ditemani Rose, Jennie dan Jenno menuju ke tempat Rio di rawat, sambil memegang botol susu nya, Tiffany dan Taeyeon sudah menunggu di ruang ICU, tangan kanan Jisoo berusaha menutupi wajah Lia untuk melindungi gadis kecil itu dari blitz kamera yang terus mengambil gambar nya.
"Kita kemana oppa?" Tanya nya polos sambil menatap wajah Jisoo dengan kedua bola matanya yang bening.
"Kita akan bertemu Rio oppa sayang" jawab Jisoo tersenyum hangat pada Lia.
"Yeay, Lia rindu sekali dengan Rio oppa" seru sang bocah, Jennie dan Rose rasanya ingin menangis, mendengar ungkapan kerinduan Lia pada oppa nya.
Tink
Mereka pun tiba di lantai tempat Rio dirawat.
"Daddy" Lia mengulurkan kedua tangan nya pada sang ayah, Jisoo mengambil botol yang berada ditangan Lia, kini bocah itu di gendong oleh Taeyeon.
"Daddy, dimana oppa?" Tanya Lia mengedarkan tatapan nya karena tak menemukan Rio disana, Taeyeon lantas membawa sang putri ke depan jendela kaca ruang ICU.
"Itu oppa, dia sedang tidur" beritahu Taeyeon pada sang putri, sambil menunjuk ke dalam ruang ICU, Lia menatap penuh tanya dan tak mengerti.
"Kapan oppa akan bangun daddy?" Tanya Lia masih menatap curiga sang oppa.
"Daddy tidak tahu, oppa masih belum ingin bangun" jawab Taeyeon lirih, Tiffany tak berani menatap suami dan anak nya, ia berpaling untuk menyembunyikan tangis nya, Jennie dan Rose pun menggenggam tangan Tiffany untuk memberinya kekuatan.
"Biar Lia yang membangunkan nya daddy, oppa pasti akan langsung bangun" Lia hendak meminta turun dari gendongan sang ayah
"No, tidak bisa sayang, pintu nya di kunci, jadi Lia tak bisa masuk, bangunkan dari sini saja, Lia ingin mengatakan apa pada oppa?" Tanya Taeyeon.
Lia menatap sendu kearah Rio di dalam sana, kedua tangan nya bertengger di kaca.
"Oppa, bangunlah, Lia rindu oppa, Lia ingin bermain dengan oppa lagi, please oppa please, bangun ne" rayu nya memelas, siapa pun tak akan tahan mendengar suara Lia yang merayu sang oppa, ia mengira, Rio hanya tidur seperti biasanya.
#TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Love By Accident
Hayran Kurguseorang mahasiswa berandalan bernama Limario Kim, yang menyukai gadis sederhana, bagaimana sang playboy akhirnya bisa terjatuh pada gadis biasa bernama Krystal Jung, yang lumpuh.