Melihat Jennie, Jisoo, Jenno dan Rose dijemput ke kampus dengan pengawalan ketat, membuat para mahasiswa pun berspekulasi sendiri.
Rio meninggal di Singapura
Isu yang beredar di kalangan mahasiswa pun bergulir panas tanpa adanya bukti, ini membuat kampus kampus heboh, Solar bahkan sudah menangis histeris mendengar kabar kematian pria yang ditaksir nya itu.
Miss Seo berjalan melewati lorong menuju ke ruangan nya, dan begitu ia tiba
"Kudengar Kim Limario meninggal di Singapura"
"Iya, ku dengar juga begitu, itulah kenapa keempat sahabat baiknya dijemput tadi?"
Miss Seo mematung mendengar obrolan dari dosen yang seruangan dengan nya, tubuhnya mulai mengeluarkan keringat dingin, pandangan nya menggelap, dan . . .
Bruk
"Hyunie!" Teriak miss Hyo, teman akrab miss Seo dari kalangan dosen, ia panik melihat sahabat nya itu tiba-tiba jatuh pingsan.
Yoong yang dikabari sang tunangan dibawa ke rumah sakit pun segera bergegas menuju ke tempat miss Seo di rawat.
"Hyunie" paniknya di ambang pintu rawat inap.
"Kalian bicaralah berdua" pamit miss Hyo tak enak setelah Yoong datang.
"Hyunie" lirih Yoong lagi, karena miss Seo masih bergeming.
Miss Seo menunduk diatas bangsalnya, merasa bersalah dan tak berani menatap sang tunangan.
"Oppa mianhae" hanya itu yang ia ucapkan, sambil menangis sesenggukan, Yoong tak mengerti.
"Kenapa kamu meminta maaf?" Bingung Yoong.
Miss Seo pun akhirnya mengakui semua perbuatan nya dibelakang yoong selama ini, pada sang tunangan, darah Yoong mendidih, ia sangat merah mendengar pengakuan gadis yang dicintai nya.
"Siapa pria itu?" Tanya Yoong marah, miss Seo tak berani menjawab.
"Siapa Hyunie? Siapa pria brengsek itu?" Bentak Yoong kalap.
"L-limario, mahasiswa ku" jawab miss Seo terisak, air mata Yoong pun menetes, mendengar pengakuan tunangan nya itu, hatinya terlalu sakit atas pengkhianatan yang Hyunie lakukan, rasa cinta yang terlalu besar, membuat Yoong tersiksa oleh luka, ketika wanita nya berbuat curang.
Bruk
Yoong menjatuhkan lututnya diatas lantai.
"Kamu jahat Hyunie, kamu jahat" isak nya kesakitan, dan miss Seo pun hanya bisa sesenggukan tak berani menjawab.
Di Singapura
Jenno, Jisoo, Jennie dan Rose baru saja tiba di bandara udara Internasional Changi, dengan pesawat sewaan, di dampingi Bambam, mereka menaiki sebuah mobil SUV yang menjemput di bandara.
Inilah pertama kalinya mereka mengunjungi singapura, kecuali bagi Jenno dan Jisoo bagi mereka ini adalah yang kedua kalinya, yang pertama saat mengantar Rio tiga bulan yang lalu
"Kita langsung ke rumah sakit ne" ujar Bambam.
"Ne hyung" sahut Jisoo dari bangku penumpang belakang, perjalanan memakan waktu satu jam lebih dari bandara menuju Mount Elizabeth Medical Center, dan semua nya diam, tak ada yang berani membuka obrolan, pikiran mereka kacau karena khawatir dengan keadaan Rio sekarang, kenapa tiba-tiba Tae daddy meminta mereka datang.
Rombongan sahabat Rio pun tiba, mereka dibawa ke kamar khusus dimana sang sahabat dirawat, hati mereka pun semakin tak enak dan was-was.
Tink
Lift yang mereka naiki pun tiba, Bambam membawa para pemuda dan gadis itu menuju ke kamar tunggu.
Deg
Rose dan Jennie membeku melihat mommy Fanny menangis menyambut mereka sambil merentangkan kedua tangan nya, Lia sendiri di gendongan sang ayah, Jisoo dan Jenno masih bengong penuh tanya.
"Terima kasih sudah datang untuk Rio, dia nanti pasti senang melihat kalian berkumpul disini" tutur Tiffany sambil memeluk Jennie dan Rose.
"Maksud mommy?" Tanya keduanya melepas pelukan Tiffany, ia tersenyum haru, lalu mengusap air matanya dengan tisu pemberian Jenno.
"Rio sudah sadar dari semalam, tapi dia sedang tidur sekarang, efek obat mungkin, mommy dan daddy ingin memberi kejutan untuk nya dengan menghadirkan kalian disini" cerita Tiffany dengan senyum lebar nya.
"A-apa benar daddy?" Tanya Rose dengan mulut menganga tak percaya, Taeyeon mengangguk sambil tersenyum.
Jennie dan Rose pun langsung berpelukan lega, begitu juga dengan Jenno dan Jisoo, mereka hampir menangis saking bahagia nya.
"Ayo duduklah, kalian istirahat dulu ne, sambil menunggu Rio bangun, sepertinya tak akan lama lagi" ujar Tae daddy.
Srek
Ia lalu membuka tirai penghubung kamar tunggu nya, dan kamar ICU Rio yang hanya dibatasi jendela kaca besar, pria itu nampak pulas diatas bangsal nya.
Setengah jam kemudian, seorang perawat dan dokter masuk ke kamar Rio, memeriksa dan melepas alat bantu yang tidak perlu, dan kini, ia telah terbangun sepenuh nya, menatap penjelasan dan pertanyaan sang dokter, dan selesai pemeriksaan rutin dokter dan perawatnya pun keluar.
Rose yang bisa melihat dengan jelas wajah Rio di dalam sana pun segera melambaikan tangan nya, memberi tahu Rio jika ia dan yang lain disana, Rio pun menoleh, dengan tatapan dan wajah kosong nya.
Deg
"Momm?" Tanya Rose atas reaksi dan ekspresi Rio, yang meski sudah sadar, tapi selang oksigen masih menempel di hidung nya, kepalanya juga masih diperban bekas operasi terakhir.
Jennie, Jisoo dan Jenno pun ikut mendekat ke jendela, berbagi senyum haru pada sahabat nya meski tak ada reaksi dari nya, yang hanya diam menatap jendela kamar.
"Biar daddy yang menjelaskan pada kalian" ucap Fanny eomma, ia lantas mengambil alih Lia dari gendongan suami nya, dan membawa nya ke ranjang, tak lupa ia mengulurkan botol susunya pada pengasuh si bungsu, dan keempat sahabat Rio pun dibuat penasaran dengan apa yang akan Tae daddy jelaskan.
#TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Love By Accident
Fanfictionseorang mahasiswa berandalan bernama Limario Kim, yang menyukai gadis sederhana, bagaimana sang playboy akhirnya bisa terjatuh pada gadis biasa bernama Krystal Jung, yang lumpuh.