21. Duri

938 116 41
                                    

HAI SEMUANYA WELCOME BACK TO KUKS!!^^

AYO YANG SIAP BACA KUKS DAN PENGEN TAHI KESERUAN KUKS, MARI ANGKAT EMOJI SALJUNYA TINGGI-TINGGI><

BAIKLAH NGGAK USAH PANJANG-PANJANG LAGI YA,MARI KITA MEMBACA KUKS DAN MENGETAHUI KESERUAN, KEROMANTISAN, DAN KEGEMBIRAAN APA YANG ADA DI PART 21^^

Natasha tersenyum mendengar Angga mengatakan kata itu.
Suaranya yang terdengar lembut dan hangat, ditambah dengan tatapan Angga yang lekat membuat Natasha seperti lilin yang dinyalakan.
Meleleh!

"Lo pikir, cuma lo aja yang bisa mencintai gue segenap hati?. Gue juga bisa Ngga. Gue juga bisa mencintai lo segenap hati gue." Ujar Natasha menyombongkan diri.

"Gue nggak nanya." Goda Angga sengaja.

Natasha memutar bola matanya malas.
"Terserah."

"Di samping hotel ada taman, gue mau kesana." Angga berdiri dari sofa. Menatap Natasha lumayan hangat. Ia menjulurkan tangannya pada Natasha yang menatapnya.

Natasha tersenyum, lalu menggenggam tangan Angga.
Angga juga menggenggam tangan Natasha.

Mereka berdua pergi ke taman dengan tangan yang bergandengan.
Saat memasuki wilayah taman, Natasha merasakan kesegaran taman itu tampak sejuk dan indah.
Ditambah dengan bunga-bunga bermekaran yang melepas bau wanginya serta kupu-kupu yang mengambil nektar bunga.

Natasha menghentikan langkahnya. Pandangannya terpaku pada bunga mawar merah yang sangat indah.
Angga ikut menghentikan langkahnya.
Menatap Natasha heran apa alasan gadis ini menghentikan langkahnya?
Angga mengikuti pandangan Natasha.

Angga melihat mawar itu dia tersenyum kemudian melepas genggaman tangannya.
Dia mendekati mawar itu dan dengan hati-hati Angga memetik bunga itu dan memberikannya pada Natasha yang diam tak bergerak.

"Lo mau ini kan?" Tanya Angga sambil menyodorkan bunga itu pada Natasha.

Natasha menerima bunga itu dengan perasaan yang tak bisa dijabarkan.
"Makasih."

Angga hanya tersenyum lalu mengeluarkan sesuatu dari belakangnya. Ternyata Angga bukan hanya memetik satu bunga melainkan dua bunga.
Sebelumnya Angga sudah membersihkan bunga itu dari duri-duri yang ada.

Angga menyelipkan bunga itu di telinga Natasha.
Sekali lagi sebuah senyuman indah terukir di bibir Angga.
"Cantik." Ucap Angga sangat hangat.

Natasha menelan ludahnya susah payah.
Pipinya memanas sehingga tampak merah.

"Bunganya yang cantik bukan lo!"

Mata Natasha terbelalak mendengar perkataan Angga yang sangat membunuh itu.

Angga terkekeh melihat ekspresi Natasha yang datar namun terlihat sebal di matanya.
Angga membelai rambut Natasha lembut.
"Tapi, lebih cantikan lo daripada bunganya."

Kini wajah datar nan sebal itu berubah.
Senyum cantik terukir di bibir Natasha.

"Duduk disana yuk." Angga menunjuk ke arah sebuah bangku taman.

Natasha mengangguk kemudian mengikuti langkah Angga.
Mereka berdua duduk di bangku itu.
Mereka saling bertatapan dengan sorot mata yang terbilang hangat.

"Sha, lo suka bunga mawar kan?" Tanya Angga terdengar hangat.

"Iya." Jawab Natasha hangat juga.

"Kalo lo diberi kesempatan untuk memilih, lo mau jadi apa di antara bagian-bagian tumbuhan itu?"

"Gue mau jadi bunga mawarnya. Kalo lo mau jadi apanya?"

Angga tersenyum kecil.
"Kalo lo jadi bunga mawarnya, gue mau jadi durinya aja."

Kutub Utara Dan Kutub Selatan [PROSES REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang