19. Apel dan Anggur

1K 132 43
                                    

Natasha merasakan jantungnya berdegup sangat kencang.
Kata kata Angga barusan begitu membakar hati Natasha, seolah mampu mencairkan hati seorang Natasha.

Angga tersenyum melihat sang pacar membeku di tempat.
"Kenapa?." Tanya Angga dengan senyum yang masih terukir di bibirnya.

Natasha menggelengkan kepalanya pelan.
Angga melepaskan genggamannya. Kemudian kembali fokus kembali untuk menyetir.

"Dare nya apa?" Tanya Natasha kembali ke topik sebelumnya.

"Kenalin pacar ke orang tua." Jawab Angga jujur tanpa memalingkan wajahnya dari jalanan.
"Besok gue ken,,"

"Jangan gue belum siap." Potong Natasha cepat.

"Yaudah gue tunggu sampe lo siap."

"Makasih."

Angga diam tak berkata lagi.

Sampai di rumah Natasha, Natasha membuka pintu mobil Angga.

"Jangan lupa belajar. Nggak usah mikirin gue terus." Kata Angga dingin tanpa menatap Natasha.

"Iya." Kata Natasha kemudian keluar dari mobil Angga.

Natasha melambaikan tangannya ketika mobil Angga mulai melesat dan menjauh dari rumahnya.

Natasha berbelok badan dan bum!

Natasha terlonjak kaget melihat Vanya yang tiba-tiba di depannya.

Vanya tersenyum girang.
"Itu Angga ya?"

"Hmm." Jawab Natasha dingin.

"Jadi beneran lo pacarnya Angga?" Tanya Vanya dengan senyum yang masih merekah.

"Iya."
Natasha melewati Vanya lalu membuka gerbang rumahnya dan masuk ke dalam rumahnya.

Vanya mengikuti langkah Natasha sambil kegirangan.

"Akhirnyaa,,sahabat gue yang super dingin, super cuek dan su,," "Ah!" Perkataan Vanya terhenti ketika ia menabrak punggung Natasha.
Entah kenapa Natasha tiba-tiba menghentikan langkahnya, hal tersebut menyebabkan kening Vanya terbentur di punggung Natasha.

Natasha membalikkan badannya menatap Vanya yang meringis kesakitan sambil mengelus keningnya pelan.

"Kunci mulut lo!" Perintah Natasha dingin.
Ia lalu melanjutkan langkahnya masuk ke dalam rumah.

• Kediaman Andara,,,

Angga memasuki rumahnya dengan senyum kecil yang terbentuk di bibirnya.

Di dalam rumahnya tak ada siapapun.
Sebelumnya dia memang sudah menduganya pasti kakaknya masih di kampusnya dan sang papa? pasti di kantornya.

Angga menaiki satu persatu anak tangga.
Dia membuka pintu kamarnya, melempar tasnya ke atas kasur.

Angga tak langsung ganti baju melainkan membuka pintu balkon lalu duduk di kursi yang ada di balkon dia melihat.
Pemandangan yang indah, maaf tak ada yang indah, karena hanya ada gedung-gedung yang menjulang tinggi, rumah-rumah yang berjajar rapi dan kendaraan yang melintas di jalan raya, maklumlah, Angga tinggal di pusat kota.

Otak Angga tiba-tiba terpikirkan saat dia menyatakan cintanya kepada Natasha.
Waktu itu, ia memang gugup namun dengan sekuat tenaga ia berusaha menyembunyikan rasa gugupnya.

Ia tak tahu harus bagaimana saat akan menyatakan cintanya apakah dengan memberikan bunga?, Apa dengan memberinya surat cinta, jika di film surat cinta untuk Starla tetapi apakah kali ini judulnya surat cinta untuk Natasha? Entahlah dia harus bagaimana.

Kutub Utara Dan Kutub Selatan [PROSES REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang