59. Menghindar

493 43 0
                                    

Vanya memakan mi gorengnya dengan lahap.
Ulangan Fisika dadakan sangat menguras pikiran, tenaga, energi dan isi perutnya.

Energi dan isi perutnya banyak berkurang bersamaan dengan satu demi satu jawabannya atas soal yang tertulis di secarik kertas putih.

IPA memang seru, sebelum dia berkolaborasi dengan MATEMATIKA.

Tanpa disengaja Vanya melihat kejadian yang tidak mengenakkan.

Natasha dan Angga bertemu di depan gerobak penjual kebab.
Natasha yang melihat Angga langsung menjauh. Dia pergi sejauh-jauhnya. Seolah tidak ingin berdekatan dengan Angga.

Vanya terdiam, napsu makannya tiba-tiba lenyap setelah melihat kejadian itu.
Mengapa? mengapa Natasha menjauh? jika ada masalah setidaknya mereka harus menyelesaikannya dengan baik-baik.

Tiga hari telah berlalu namun Natasha dan Angga tidak memberikan tanda-tanda bahwa hubungan mereka sudah membaik.

Malah, mereka semakin jauh. Natasha menjauh dari Angga. Begitupun sebaliknya, Angga juga menjauh dari Natasha.

Tiga hari itu juga, Vanya terus menanyakan bagaimana hubungan mereka pada sahabatnya.
Namun yang terjadi tetap sama.
Natasha menolak memberikan jawaban dan dia tidak ingin membicarakan Angga.

Vanya menghela napas panjang, berusaha untuk bersabar.

"Sampai kapan kalian kayak gini Angga, Natasha?" Vanya bertanya pelan. Matanya terus melihat Angga dan Natasha yang menjauh dari satu sama lain.

Yeffy tiba-tiba duduk di depan Vanya.
Membuat gadis yang sedang memegangi sumpit yang mencapit mi goreng itu hampir terperanjat.

"Lo udah denger?" Yeffy bertanya. Nadanya terdengar serius.

"Denger apa?" Tanya Vanya balik.

"Itu rumor yang beredar di seluruh sekolah."

"Rumor apaan?" Vanya masih tidak mengerti rumor apa yang dibicarakan Yeffy.

"Rumor kalau Angga sama Natasha putus."

Vanya membulatkan matanya tak percaya.
"HAH NATASHA SAMA ANGGA PUTUS?!"

Yeffy meringis melihat sekelilingnya.
Semua orang menatap dia dan Vanya.

"Aduh Vanya,, jangan keras-keras! malu tuh diliatin semua orang!" Yeffy berbisik pelan namun Vanya masih bisa mendengar suaranya.

Vanya tidak mempedulikan bisikan Yeffy, ia hanya menganggapnya sebagai angin yang lalu.

"E-emang rumornya beneran ada?" Tanya Vanya terkejut setengah mati.

Yeffy menghela napas gusar,
"Iya, rumornya udah nyebar kemana-mana semua orang udah tau. Dari junior, senior, guru-guru, pedagang disini, SMA sebelah sampai pak satpam aja tahu. Masa lo yang sahabatnya aja nggak tahu sih? nggak lucu tau."

"Tapi, Natasha sama Angga belum klarifikasi rumornya. Lo tahu? semua orang anggap rumornya bener karena belakangan ini Natasha dan Angga nggak kelihatan jalan bareng lagi, kebersamaan mereka hilang dan mereka seperti menjauh antara satu sama lain." Tambah Yeffy.

Tenggorokan Vanya tercekat, matanya mulai memerah namun tidak mengeluarkan air mata. Hanya merah saja.

"Gue udah berkali-kali tanya ke Angga dan Natasha tapi mereka nggak jawab gue. Mereka kayak nggak mau bahas tentang itu." Ucap Yeffy disimak baik oleh Vanya.
"Jujur gue sedih dan gak nyangka. Ka-"

"Ini nggak mungkin terjadi!" Vanya menegaskan.
"Mereka udah buat komitmen dalam hubungannya. Masa bisa?"

Yeffy melihat gadis di depannya ini tidak bisa melanjutkan kata-katanya.
Ia tahu Vanya pasti sedih mendengar ini. Meski bukan dia yang mengalaminya namun dia pasti akan seperti ini.

Kutub Utara Dan Kutub Selatan [PROSES REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang