18. Percayalah

1.1K 143 70
                                    

HAI SEMUANYA, AKHIRNYA KUKS KEMBALI HADIR MENEMANI KALIAN SEMUAA^^
KALI INI NATASHA, ANGGA, VANYA, YEFFY DAN YANG LAINNYA AKAN MENEMANI HARI KALIAN!
TENTUNYA, DENGAN CERITA YANG INSYAALLAH SERU DAN BIKIN KALIAN SEMUA BAPER^^

YUK LANGSUNG KE PART 18 AJA,,

Natasha benar-benar dibuat gugup oleh sang pacar.
Keringat dingin mulai membasahi sekujur tubuhnya.

Angga kembali mengalihkan pandangannya ke arah Vanya.
"Diem, nggak usah nyebarin semua ini." Katanya dingin sekali.

Vanya mengangguk dengan senyuman yang masih merekah.
"Gue janji, nggak akan nyebarin semua ini kok." Ujar Vanya sambil mengangkat tangan kanannya dengan jari telunjuk , jari tengahnya yang berdiri yang lainnya? Tidur lah.
"Yaudah gue ke kelas dulu ya gue nggak mau jadi obat nyamuk." Tambah Vanya lalu pergi keluar dari kantin dengan senyuman yang masih bertahan.

Natasha melihat tangan Angga yang lincah dalam memainkan game online itu.
Ia melihat wajah Angga yang nampak serius saat memainkan game itu.

Ganteng juga lo Ngga
Batin Natasha sambil tersenyum tipis.

Selang beberapa detik,

"Victory." Kata ponsel Angga lantang.

Natasha menatap Angga yang masih saja memainkan gamenya walaupun dia sudah menang, namun dia masih saja melanjutkannya.

Natasha melirik jam tangannya.
Sudah lima belas menit Angga memainkan game tersebut.

"Belum selesai?" Tanya Natasha bosan melihat Angga terus memainkan ponselnya seperti itu.

Angga menatap Natasha datar.
Ia mematikan ponselnya kemudian memasukkan ponselnya ke saku celananya.
"Udah." Katanya datar.

"Serius?."

Angga menganggukkan kepalanya tanda iya.

Natasha memberi kode pada Angga agar Angga meminum jusnya.

Tak banyak bicara lagi, Angga langsung melepaskan pelukannya kemudian meminum jusnya dengan pandangan yang masih terpaku pada Natasha.

Natasha merasa gugup sendiri ketika Angga melihatnya seperti itu.
"Kenapa?."

"Nggak papa cuma mau liatin pacar aja boleh kan?." Tanya Angga menghentikan aktivitas minumnya.

"Mata lo, terserah lo."

"Lo tau, waktu itu gue nemuin foto anak kecil dia lucu dan cantik."

Mata Natasha terbelalak mendengar perkataan Angga.

"Coba liat."

"Di rumah."

Natasha memalingkan wajahnya kemudian kembali menatap Angga.

"Ciri-cirinya gimana?." Tanya Natasha datar.

"Pakek baju biru muda, bawa bunga, rambutnya panjang. Satu lagi, dia kayak lo. Besok gue bawa fotonya."

Jangan-jangan,,
Kata Natasha dalam hati.
Ia masih mempertahankan wajah tanpa ekspresinya.

Angga berdiri dari kursinya.
"Gue mau ke perpustakaan lo mau ikut?."
Tanya Angga sembari menaruh uang lima puluh ribu di atas meja.

Natasha berdiri kemudian menatap Angga.
"Iya."

Mereka berdua berjalan beriringan menuju perpustakaan seperti biasa lah, banyak pasang mata yang menyoroti mereka sambil berbisik-bisik.
Dan, seperti biasa mereka berdua tak menanggapinya.

Sampai di perpustakaan, mereka memilih buku yang sesuai.
Angga menginginkan buku ensiklopedia dan dia sudah mendapatkannya.
Sedangkan, Natasha masih berusaha mengambil buku yang diinginkannya. Protoplasma, Angga melihat teks itu di sampul buku dengan jelas.

Kutub Utara Dan Kutub Selatan [PROSES REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang