37. Happy Anniversary

562 65 18
                                    

"Yang itu aja." Jawab Natasha menunjuk dress pertama yang dibawa Angga.

Angga melihat dress pilihan Natasha sekilas.
Dress itu membuat Angga teringat dengan mamanya yang sudah tenang disana.

Yura pernah mengenakan dress seperti itu saat merayakan ulang tahun Angga yang ke 12 dulu.

Di hati kecilnya Angga meneriakkan panggilan yang dia berikan pada mamanya saat ia masih kecil  'Maya'
Itulah nama yang digunakan oleh Angga kecil untuk memanggil mamanya.

"SAYANG!"

Angga menoleh menatap Natasha datar.

"Lo kenapa sih? dari tadi dipanggil bukannya noleh malah bengong." Tanya Natasha dingin.

"Maaf." Ucap Angga singkat lalu mengembalikan dress yang tidak dipilih Natasha ke tempatnya dan membawa dress pertama yang terpilih, untuk membayarnya.

Natasha diam sambil mengikuti langkah Angga dari belakang.
"Dia kenapa?"  Batinnya bertanya-tanya.

❄️❄️❄️

Natasha turun dari mobil Angga yang berhenti di depan pagar rumahnya.

Angga pun ikut turun dari mobilnya menyusul Natasha yang sudah turun terlebih dulu.

"Gue pulang ya," Kata Angga berpamitan.

"Gak mau masuk dulu?" Tanya Natasha menawari Angga.

Angga hanya menggeleng singkat tanpa mengatakan apapun.

"Yaudah, terima kasih lo udah beliin ini buat gue."

"Iya sama-sama. Gue pulang."

Natasha mengangguk kecil.
"Hati-hati ya."

Angga tersenyum singkat kemudian masuk lagi kedalam mobilnya dan pergi meninggalkan Natasha.

Natasha melihat mobil Angga yang menjauh darinya sampai lenyap tak terlihat dari pandangannya.

Setelah itu ia pun membuka pagar rumahnya kemudian masuk kedalam rumah.

"Dari mana aja lo?" Pertanyaan ketus dari Vella menyambut kedatangan Natasha.

Natasha menghentikan langkahnya menatap Vella yang tengah duduk di sofa sambil membaca majalahnya.
Natasha mengabaikan kakaknya itu lalu melanjutkan langkahnya yang sempat tertunda.

"EI NATASHA!"

Natasha masih terus berjalan tak mempedulikan kakaknya yang memanggil namanya.

Vella mengelus dadanya berusaha untuk bersabar menghadapi adiknya.

"Andai aja gue bisa pilih adek gue yang gimana dan kayak apa. Ya Allah mengapa Engkau memberikan hamba adik seperti Natasha? Apakah dengan kehadirannya Engkau menguji kesabaran hamba?"

Sekali lagi Natasha menghentikan langkahnya dan melirik sinis kearah Vella.

"LEBAY!"
Natasha kembali melanjutkan langkahnya.

Mata Vella membulat sempurna mendengar ucapan yang keluar dari bibir tajam seorang Kutub Selatan.
Vella menaruh majalahnya ke meja dengan kasar.

"Sha,, kalo lo bukan adek gue. Gue bunuh lo sekarang juga!"

"Bunuh aja kalo mau dipenjara."
Ucap Natasha dengan santainya.

Kutub Utara Dan Kutub Selatan [PROSES REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang