3.Gila

1.7K 201 54
                                    

Natasha memegang gagang pintu kamarnya namun..

"Lo pulang naik apaan?"

Sekali lagi Natasha mendengar pertanyaan itu tetapi, sekarang dari mulut yang berbeda yang berarti orangnya pun beda.

"Apa gue diwajibkan untuk menjawabnya?" Natasha segara memasuki kamarnya dan mengunci pintu dari dalam.

"Dasar adik gaada akhlak!" Pekik Vella kakak Natasha yang paling bawel, cerewet dan menyebalkan. Mahasiswi Fakultas Hukum ternama semester lima yang tengah ambis-ambisnya belajar. Sebenarnya dia tidak terlalu cantik namun kedua lesung pipi dan gigi gingsulnya membuat dia terlihat sangat manis.

Sementara itu dari dalam kamar Natasha langsung berbaring di kasurnya.
Menarik lalu menghembuskan napas panjang.

Lelah, lelah dan lelah satu kata itu mampu menjelaskan keadaan Natasha sekarang. Entah apa yang bisa mengobati rasa lelahnya.

Detik berikutnya Natasha mengambil posisi duduk.
Ia tersenyum kecil melihat fotonya bersama dengan Vanya sahabatnya dari kecil hingga sekarang.
Saat ini Vanya satu kelas dengan Angga.

Natasha sangat menyayangkan hal ini. Harusnya, Vanya satu kelas dengannya.
Eh iya Angga dan Natasha beda kelas loh Angga kelas sebelas IPA 2 sedangkan, Natasha kelas sebelas IPA 4.

Tanpa tersadar, Natasha memikirkan kejadian tadi siang saat ia, Angga dan tiga puluh sembilan anggota pengurus OSIS di aula dua.

Ketika Natasha hampir ambruk karena terlalu lama berdiri ditambah dia tidak sekuat itu dan ia juga tidak sempat makan. Itu membuatnya hampir pingsan. Di detik itu juga Natasha sudah berpasrah pada sang pencipta. Entah akan pingsan sekarang juga atau bagaimana.

Perlahan matanya terpejam namun bukannya rasa sakit karena jatuh ke lantai.. yang dirasakan Natasha adalah rasa hangat karena jatuh ke pelukan.. tunggu jatuh ke pelukan.. Natasha hafal betul parfum ini.

Orang itu adalah.. Angga

"Woi!!"
Teriakan seseorang membuat lamunan Natasha bubar jalan.

Cewek yang masih menggunakan seragam putih abu-abu lengkap itu mengedipkan matanya kemudian menoleh kearah sumber suara.
"Kok lo bisa masuk?" 

"Bisa lah kan gue punya kunci cadangannya." Vella menunjukkan satu kunci cadangan di tangannya pada Natasha.

Natasha memutar bola matanya malas.
"Keluar!"

"Sha gue baru masuk. Belum ngomong apa-apa."

"Keluar!"

"Sha lo-"

"Keluar!"

"Sha-"

"Keluar!"

Vella pun memutuskan untuk keluar dari kamar Natasha dengan raut wajah sangat masam.
"Adek sialan!" Batinnya.

Drtt..Drtt..

Getaran benda hitam persegi panjang di saku rok Natasha itu membuat sang pemilik segera mengambilnya.

Ada beberapa pesan dari grup chat angkatan

XI IPA 2

Rana:
Kita besok ada kuis ya mantemann

Deon:
Demi?

+62835xx:
Gue belom belajar gaiss

Dinar:
Inpo contoan

+62985xx:
Kaga ngerti gue ama bahasa lo Nar

Naura:
Tau tuh gok gok Jawa emang beda

Dinar:
Loh gak oleh ta?

Irgi:
Bangsat gue gak paham bahasanya

Natasha:
Jadinya kuis apa besok?

Rana:

Fisika sama anatomi Sha

Rana:
Bab lima sampe enam

+62837xx:
Teteh teh kalau minum teh teh di cangkir teh teh?

Irgi:
Si mamat berulah lagi nih

+62837xx:
Alyn ganteng bego!

+62837xx:
Eh gue ada lagi btw

+62837xx:
Menjadi menjadi penyanyi dangdut adalah cita cita cita citata yang sudah lama cita citata cita citakan

+62985xx:
Budrek

Dinar:
Karo ndas ngelu

Gila.. memang..
Inilah kelas sebelas IPA dua
Walaupun penghuninya receh semua namun nyatanya mereka semua mampu mengobati luka satu sama lain.

Naura:
Gok gok Jawa beraksi lagi nih gaesss

Deon:
Gok itu apasi?

Naura:
Kamu nanyea?

Deon:
Iyahh aku bertanyea tanyeaa

+62985xx:
Jyjyk anjing

Deon:
Lo pikir gue nggak?

+62985xx:
Nggak sii

Deon:
Gok itu apa Nauuu??

Naura:
Gue juga gak tau si tapi itu panggilan buat bapak2 di Jawa biasanya

Deon:
Ooooo hallo para gok gok

Deon:
Bagaimana kabar kalian semua  wahai para gok?

Dinar:
Gendeng

Deon:
Gendeng itu apaan gok?

Irgi:
Gendeng itu makanan

Deon:
Dendeng sayanggghh

Dinar:
Gendeng itu ganteng

Deon:
Okee jadi gue orang paling gendeng sedunia

Dinar:
😭😭😭

Dinar:
Deon emang bener bener gendeng

Deon:
Loh iya dari dulu loh gok

Natasha sedikit tertawa karena mereka. Perutnya terasa digelitiki sekarang ini.
Meskipun dia bukan orang Jawa.. namun ia tetap tahu bahwa arti dari gendeng adalah gila.

Andai saja Deon tau bahwa arti dari gendeng adalah gila pasti dia sudah meremukkan tulang-tulang Dinar karena semua orang tahu bahwa Dinar adalah orang yang pandai bergulat namun dia juga ramah. Tak heran banyak kaum hawa yang mengagumi Dinar.

Sorry yaa ini pasti gak nyambung banget sama part selanjutnya karena ini hasil revisi dan belum selesai seluruhnya

Mohon maaf ya

Kutub Utara Dan Kutub Selatan [PROSES REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang