43. Kamu Lagi

415 57 73
                                    

"Yakin nggak sakit?" Tanya Natasha sekali lagi.

"Nggak Natasha." Jawab Angga hangat.

"Maaf ya."

Angga tersenyum lebar lalu mengacak-acak rambut Natasha gemas.
"Iya."

"Sebagai gantinya lo bisa hukum gue kok. Lo bisa tampar gue atau apa gitu. Biar gue bisa ngerasain sakitnya juga."

"Gak mau."

"Kenapa?"

"Karena gue udah siapin hukuman yang setimpal buat lo."

Angga tersenyum licik menatap pacarnya yang hanya bisa diam di tempat itu.
Natasha sendiri dibuat agak ketakutan oleh Angga.
Berulang kali ia menelan ludahnya dengan susah payah.

"Apa?" Tanya Natasha dengan jantung yang mulai berdetak kencang.

Angga sedikit membungkuk semakin mendekatkan wajahnya ke Natasha di depannya.

Natasha mematung di tempat, tak bisa memprediksi apa yang akan dilakukan Angga dan apa hukuman yang akan diberikan Angga padanya.

Wajah mereka berdua sekarang sangat dekat. Jarak wajah mereka hanya tersisa beberapa centimeter.

"Cium gue."

Mata Natasha membulat sempurna setelah mendengarnya.
Ia langsung mundur selangkah menjauhi Angga.

"Hukuman lain ajalah!" Seru Natasha menetralisir rasa malunya.

Angga menegakkan badannya kemudian berjalan selangkah mendekati gadisnya,
"Nggak ada Natasha."

"Emang kenapa sih?" Sambung Angga.

Angga tertawa kecil setelah melihat rona merah di pipi Natasha. Membuat Natasha semakin terlihat menggemaskan dan,, imut.

"Malu ya?" Tanya Angga tanpa ragu-ragu.

Natasha berlari cepat meninggalkan aula dengan detak jantung yang makin tak karuan.
Ia benar-benar merasa akan pingsan sekarang juga.

Angga tertawa pelan melihat Natasha yang berlari menjauh darinya, bagai rusa yang akan dimangsa oleh harimau.
Angga benar-benar bisa merasakan bagaimana keadaan gadisnya sekarang.
Pasti detak jantung Natasha berpacu lebih cepat dan mungkin Natasha merasa akan pingsan.
Seperti kalian yang digombalin gebetan pas gak sengaja ketemu di suatu tempat.

"NATASHA!!" Teriak Angga lalu berlari menyusul Natasha yang masih berusaha lari darinya.

Angga makin mempercepat larinya agar bisa menangkap Kutub Selatan yang sedikit lagi akan berhasil ditangkapnya.

"Astaga mereka main kejar-kejaran?"

"Kayaknya iya deh."

"Bikin baper orang aja..."

"Dih gitu doang baper!"

"Biarin. Emang masalah buat lo?"

"AAAA GEMESS!"

"Kok bisa serasi gitu sihh?"

"Andai aja,, gue itu si Natasha."

"Gausah halu!"

Siswi-siswi yang menyaksikannya langsung dibuat iri oleh mereka berdua.
Memang, dari awal Angga dan Natasha sangat serasi.
Seperti kalian sama jodohnya nanti.

"MAU KEMANA LO?" Teriak Angga terus berlari.

Natasha menoleh ke belakang sambil berlari.
"JANGAN IKUTIN GUE!"

"KALAU GUE GAK MAU GIMANA?" Goda Angga sengaja.

"HARUS MAU POKOKNYA!"

"SHA, LO GAK CAPEK?" Tanya Angga tak lagi berlari.
Ia merasa kelelahan karena terus berlarian tanpa henti.

Kutub Utara Dan Kutub Selatan [PROSES REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang