Angga tak langsung menjawab pertanyaan Dyla karena ia yakin bahwa sang kakak tahu dirinya tidak memiliki kekasih.
"Oh iya, lo kan nggak punya pacar ya." Dyla tersenyum licik. "Jadi lo harus nyari cinta lo terus lo tembak dia ajak dia pacaran dan kenalin ke kita iya kan pa?."
Evan memberikan acungan jempol pada Dyla.
"Iya, nanti kalo udah waktunya."
•Flashback end,,,
"Nanti kalo udah waktunya." Jawab Angga singkat. Tanpa memalingkan pandangannya dari ponselnya.
"Kamu gitu mulu deh, ayolah Ngga."
"Cinta itu nggak bisa dipaksakan."
Angga langsung keluar dari rumah mengendarai mobil ia berniat untuk menenangkan diri dari tekanan Evan dan Dyla yang mendesaknya untuk mengenalkan belahan jiwanya pada mereka.Tapi tunggu, apakah Angga punya belahan jiwa?
Angga memarkir mobilnya di parkiran cafe.
Iya, dia pergi ke cafe.Angga duduk di salah satu kursi.
Angga melihat seorang gadis masuk ke dalam cafe.
"Natasha." Panggilnya.
Natasha berjalan menghampiri Angga lalu duduk di kursi depan Angga.
"Lo kesini sama siapa?." Tanya Natasha.
"Sendiri. Lo sendiri sama siapa?."
"Gue juga sendiri."
"Mau pesan apa kak?."
Tanya seorang pelayan cafe perempuan.
pelayan itu menyodorkan buku menu pada Angga dan Natasha.Angga hanya melihat menu itu sekilas dan membolak-balik halamannya.
Sama, Natasha juga melihat menu itu sekilas dan membolak-balik halamannya."Boba tea aja."
Kata Natasha dan Angga kompak sambil menyodorkan buku menu"Makanannya apa kak?."
"Steak daging." Kata Angga dan Natasha kompak lagi.
Pelayan itu tersenyum lebar.
"Kakak cocok banget ya udah ganteng, cantik kompak lagi.""Maaf kita nggak ada hubungan apa-apa." Kata Natasha datar.
Entah kenapa, perkataan Natasha barusan begitu menusuk di dada Angga. Rasanya sakit, kecewa, dan sedih.
"Oh,,maaf kak."
"Iya nggak papa kok."
"Jadi, Boba tea dua sama steak daging dua."
"Iya "
"Tunggu sebentar ya kak."
Natasha melihat Angga sedari tadi hanya diam tak bergeming sama sekali.
"Ngga,,lo kenapa?."
"Gue nggak papa."
Natasha melihat sekelilingnya.
"Tunggu." Kata Angga tiba-tiba.
Natasha menatap Angga keheranan.
Angga merapikan rambut Natasha yang sedikit berantakan.
Deg,,
Keduanya merasa jantungnya berdegup kencang. Sejenak, mereka berdua saling bertatapan mata.Rambut Natasha sudah rapi dan Angga menarik tangannya kembali.
"Sha,,"
"I,,i,,i iya."
"Gue,"
"Ini kak pesanannya." Kata pelayanan tadi sambil menaruh pesanan Angga dan Natasha di atas meja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kutub Utara Dan Kutub Selatan [PROSES REVISI]
Fiksi RemajaDua insan yang sama dinginnya sama cueknya dan sama memiliki gengsi yang tinggi pada akhirnya dipertemukan- Seolah alam menghendaki dan takdir telah berpihak pada mereka. Suatu tali rasa mengikat mereka dalam balutan asmara. Cinta, cinta dan cinta y...