Natasha masuk ke dalam kamarnya.
Duduk di atas tempat ternyaman, kasur? tentu saja.Dia penasaran dengan isi kotak putih yang diberikan Angga padanya.
Ia mengambil kotak itu dari tas kecil yang tadi dibawanya saat bersama dengan Angga.Natasha masih belum membukanya, dia tampak melihat-lihat kotak itu dengan perasaan campur aduk.
Bukan apa-apa, cuma sesuatu yang cantik dan kayaknya makin cantik kalo lo yang pakai
Ucapan Angga tadi membuat hati Natasha makin berdebar kencang ingin segera tahu apa isi didalam kotak itu.Apakah cincin? pikiran itu melintas di otak Natasha.
Namun apakah benar Angga memberinya sebuah cincin?Natasha bersiap membuka kotak itu, ia bisa melihat ada sesuatu di dalam kotak itu.
"NATASHAA NGAPAIN LO?" Teriak Vanya merusak gendang telinga semua orang yang bisa mendengarnya.
Natasha kembali menutup kotak yang baru terbuka sedikit itu.
Dia menatap Vanya tajam."Ngapain lo kesini?" Tanyanya dingin.
"Ya nggak ngapa-ngapain, cuma mau gangguin lo aja. Eh apaan tuh?" Vanya menyahut kotak kecil itu.
Vanya memutar-mutar kotak itu.
Melihat-lihat kotaknya.Natasha mengambil kotak itu dengan kasar.
"Bukan apa-apa!"Vanya tersenyum picik.
"Hayoo apaan tuh?""Bukan apa-apa!" Natasha mendorong Vanya keluar dari kamarnya.
Ia langsung mengunci pintu kamarnya."Ganggu aja!"
Natasha pun kembali duduk di kasur.Natasha kini langsung membuka kotak itu.
"Waw," kata itu keluar dari bibir Natasha.Natasha mengambil benda yang ada di sana.
Dengan senyum yang tak kunjung pudar.❄️❄️❄️
Natasha duduk diam di kursi kantin sambil memakan sandwich yang dibawanya dari rumah.
Angga melihat seorang gadis yang sangat dihafalnya.
Dia mengendap-endap mendekati gadis yang tampaknya sedang makan itu."Baaaa!"
Natasha menoleh ke belakang.
"Gak kaget ngga," ujar Natasha tersenyum kecil."Kenapa?" Tanya Angga duduk di samping Natasha.
"Nggak niat kaget aja." Jawab Natasha seadanya.
"Btw makasih hadiahnya.""Lo suka?"
"Banget."
Angga tersenyum mengelus rambut Natasha pelan.
Ya tebakan kalian benar, Angga memberikan jepitan rambut pada Natasha.
Jepit rambut itu bermotif bunga putih dihiasi mutiara putih serta daun abu-abu.
Sangat cantik! Memang sangat cantik!Apalagi jika dipakai Natasha, benda itu menjadi lebih cantik!
Tak heran Angga mengatakannya, bahwa benda itu memang bukan apa-apa hanya sesuatu yang cantik dan mungkin akan lebih cantik jika benda itu dipakai Natasha."Ngga gue mau tanya sesuatu sama lo." Kata Natasha tak ingin terus kepikiran tentang itu.
"Apa?" Tanya Angga pemasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kutub Utara Dan Kutub Selatan [PROSES REVISI]
Novela JuvenilDua insan yang sama dinginnya sama cueknya dan sama memiliki gengsi yang tinggi pada akhirnya dipertemukan- Seolah alam menghendaki dan takdir telah berpihak pada mereka. Suatu tali rasa mengikat mereka dalam balutan asmara. Cinta, cinta dan cinta y...