Angga mengernyitkan dahinya tanda tak mengerti.
"Untuk?"
"Semuanya."
"what did you say?"
"didn't you hear it? thank you for everything. for your love, for your care and for your honesty. You make me very happy with the honesty you tell him."
Angga tersenyum lebar, ia baru mengerti maksud Natasha.
"Kan nggak mungkin gue bohong tentang perasaan gue sendiri?"
"Iya. Lo pernah ngerasa bosen sama gue?"
"NOPE! gue gak pernah bosen sama lo. Kalaupun gue bosen, pasti bosennya sama nyanyian Vanya."
Tawa kecil terdengar dari seberang sana, membuat Angga ikutan tertawa mendengarnya.
"Tapi suaranya nggak seburuk itu Ngga."
"Nggak, suaranya ngerusak gendang telinga!"
"Kalau di kelas dia nyanyi-nyanyi juga nggak?"
"Selalu. Udah fals, suara cempreng, volumenya gede lagi. Mending gue gak masuk sekolah daripada dengerin Vanya nyanyi di kelas."
Natasha dan Angga tertawa lagi secara bersamaan dengan lebih puas.
"Deni gimana ya? apa dia nggak bosen denger pacarnya nyanyi terus?"
"Entah."
❄️❄️❄️
Seorang gadis duduk di lantai dengan kepala disandarkan ke tembok sambil sesenggukan.
Tangannya meremas kuat tooth bag hitam bergambar Panpan dari We Bare Bears yang dia bawa.Matanya sembab, rambutnya acak-acakan, bibir dan hidungnya juga memerah.
Air matanya dari tadi terus menerus keluar tanpa henti.Hatinya masih terasa sakit, kakinya terasa berat untuk digerakkan, seluruh tubuhnya seketika lemas, sarafnya seperti tidak bekerja sama sekali.
"Angga, aku mencintaimu. Aku menyayangimu lebih dari aku menyayangi diriku sendiri." Cassandra menumpahkan sisa-sisa air matanya.
"Aku rela mengorbankan nyawaku demi kamu. Lantas kenapa kamu menolakku? kamu lebih memilih dia daripada aku, mungkinkah jika aku menyingkirkannya maka kamu akan menerimaku?"
Cassandra berdiri tatapannya berkilat-kilat. Rahangnya mengeras disusul dengan bibirnya yang menipis. Membuatnya makin terlihat
marah."Kalau itu satu-satunya cara maka aku akan melakukannya! aku akan melakukan apapun demi mendapatkan kamu Angga."
❄️❄️❄️Angga memutuskan untuk menghampiri Natasha di dalam kelasnya.
Ia masuk ke dalam kelas XI IPA 4.Dia menghampiri Natasha yang tengah membaca buku. Ia memberikan kode pada Shena yang saat itu tangah duduk di samping Natasha untuk beranjak dari sana.
Shena mengangguk lalu berdiri dan mengambil duduk di bangkunya sendiri yang berada tepat di depan Natasha.
Angga pun duduk di sebelah Natasha, tampaknya gadis itu tidak menyadari keberadaannya. Lihat saja dia masih terus membaca buku tebal yang terbuka itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kutub Utara Dan Kutub Selatan [PROSES REVISI]
Novela JuvenilDua insan yang sama dinginnya sama cueknya dan sama memiliki gengsi yang tinggi pada akhirnya dipertemukan- Seolah alam menghendaki dan takdir telah berpihak pada mereka. Suatu tali rasa mengikat mereka dalam balutan asmara. Cinta, cinta dan cinta y...