Part 03

662 76 1
                                    

Hari persidangan...

Chaeyong datang dengan di dampingi oleh orang tuanya, jimin, jungkook dan jin. Lisa tak bisa ikut karna tak mendapatkan izin.

Sedangkan yonggi hanya datang sendiri. Chaeyong bahkan berfikir jika orang tua yonggi belum mengetahui hal ini. Karna jika di pikir lagi. Orang tua yonggi tak pernah menghubunginya. Atau keluarganya.

"Kau tidak apa-apa kan? "Tanya mrs.park.

"Aku baik-baik saja eomma" chaeyong tersenyum.

Setelah menunggu sedikit lama, akhirnya kedua belah pihak di perintahkan untuk duduk di depan.

Mereka saling melihat. Tapi tak memperlihatkan ekspresi apapun.

Berbeda dengan saat di swalayan. Kini yonggi terlihat normal. Dan itu cukup membuat perasaan chaeyong menjadi legah.

-

Akhirnya mereka berdua sah berpisah setelah hakim mengetuk palu tiga kali.

Chaeyong dan yonggi enggan berdiri. Mereka hanya melihat para petugas pergi dari ruangan setelah memutuskan perceraian. Dalam hati chaeyong, ia merasa sedih. Karna tak bisa menyangkan jika beginilah akhir dari pernikahannya. Pernikahan yang di dasari dari rasa cinta, berakhir dengan pengkhianatan.

"Bisa ikut denganku. Kalian harus mendatangani dokumen " ucap petugas pengadilan.

Chaeyong berdiri. Dan berbalik menghadap keluarganya.

"Aku pergi dulu. Harus mendatangani sesuatu"

"Iya. Kita tunggi di depan ya" ucap mrs.park.

"Iya"

Chaeyong melihat yonggi yang lebih dulu berjalan mengikuti petugas tadi. Chaeyong pun ikut di belakangnya.

Mereka duduk berdampingan dan mendatangani beberapa lembar dokumen.

"Tunggu di sini" ucap petugas meninggalkan ia dan yonggi.

Cukup lama mereka diam. Sampai akhirnya yonggi berbicara.

"Kau ingat dengan permintaanku dulu? "

Chaeyong berfikir saat yonggi mengatakan hal itu. Tapi ia lupa.

"Apa? "

Mereka berdua saling menatap.

"Saat kau memintaku menolong membuat skripsimu"

Skripsi..

Yang ma... Aaaa

"Aku ingat. Apa permintaanmu?! " tanya chaeyong.

"Aku hanya ingin kau mengijinkanku melihatmu dan bertemu denganmu"

"Wae? "

"Kau sudah berjanji untuk mengabulkan apapun itu" ucap yonggi.

"Aku tau. Tapi untuk apa kita saling bertemu.? "

"Aku bukannya akan mengajakmu bertemu jika aku ingin. " yonggi diam sebentar. "Aku hanya ingin kita kembali seperti orang biasa yang jika tak sengaja bertemu saling bertegur sapa dan berbincang. "

Chaeyong bisa melihat keputus asaan yonggi saat mengatakan itu.

"Tapi, jika aku menolak. Aku hanya tinggal membayar kan"

"Aku mohon" yonggi menatap penuh pengharapan di mata chaeyong.

Chaeyong lalu tersenyum. "Tentu saja boleh. Aku hanya bercanda tadi. " caeyong memperbaiki duduknya "jika di pikir, kan aku pernah mengatakan jika aku ingin kita pisah baik-baik. Jadi walaupun kita pisah. Jika kita bertemu, aku pasti akan menegurmu"

Always I Love You [Tae-Rose] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang