New Part 23

294 37 4
                                    

Soobin

|Ma, Papa pingsan.

Pesan singkat yang Jieun terima beberapa saat yang lalu membuatnya kalang kabut. Ia memacu mobilnya secepat mungkin menyusuri jalanan Ibu Kota yang tak begitu padat. Lisannya tiada henti merapalkan doa, ia sungguh takut terjadi apa-apa pada Jungkook. Seingatnya, tadi pagi pria itu terlihat baik-baik saja kenapa sekarang bisa pingsan?

Decakan kesal terlontar telak ketika Jieun terjebak lampu merah. Tak jarang pula ia meloloskan makian pada pengendara lain yang hampir saja menubruk mobilnya. Berulang kali Jieun melirik arloji yang melingkar di pergelangan tangan, kecemasan begitu meliputi nya. Terlebih lagi ucapan Dokter waktu itu tiba-tiba terngiang di telinga. Tak ayal membuat pikiran dan hati Jieun kian risau.

Perjalanan tak kurang dari dua puluh menit yang menyiksa batin akhirnya berakhir, Jieun sampai di tempat tujuan. Membanting pintu mobil dengan kasar, Jieun mengedarkan pandangan. Keadaan rumah yang minim pencahayaan membuatnya terheran. Apa Soobin mengantar Jungkook ke rumah sakit? Tapi kenapa rumah dibiarkan gelap begini.

Pun Jieun berhenti menerka-nerka, ia bersegera meraih ponsel dari dalam tasnya bermaksud menelepon Soobin. Tetapi, belum sempat Jieun melaksanakan niatnya, sebuah papan berbentuk panah dengan hiasan lampu kerlap kerlip tiba-tiba menyala. Tentu saja Jieun terkejut, pasalnya ada banyak panah lain yang ikut menyala setelahnya.

Mengerutkan kening dalam-dalam, Jieun terheran. Melongokkan kepala, bisa ia lihat semua panah itu menuju taman belakang rumah. Memangnya ada apa di sana? Entah dapat dorongan dari mana, kaki Jieun melangkah tanpa diperintah.

Sampai, Jieun mengedarkan pandangan lagi. Sama, keadaan masih saja gelap. Pun ia menggerakkan kepala menoleh ke kanan dan kiri sampai memutar badannya tapi tetap saja tak ada seorang pun yang muncul.

Pats..

Hampir Jieun membuka suara untuk menyerukan nama sosok yang ia cari. Urung ia lakukan karena serbuan nyala lampu kecil nan indah membentuk simbol hati mengelilingi tempat Jieun berdiri. Kedua netranya berbinar menunjukkan keterkejutan.

🎶Do you love the rain, does it make you dance
When you're drunk with your friends at a party
What's your favorite song, does it make you smile
Do you think of me

Bersamaan dengan petikan gitar disertai suara merdu yang khas kegelapan berubah terang. Rahang Jieun nyaris jatuh kala sosok yang dikhawatirkan nya duduk menyilangkan kaki di kursi tinggi sembari memeluk gitar dan bernyanyi. Jeon Jungkook, pria itu tidak pingsan dan baik-baik saja. Jieun ditipu.

🎶When you close your eyes, tell me what are you dreamin'. Everything, I wanna know it all

I'd spend ten thousand hours and ten thousand more
Oh, if that's what it takes to learn that sweet heart of yours, and I might never get there but I'm gonna try
If it's ten thousand hours or the rest of my life
I'm gonna love you


Oh Tuhan, Jieun kehilangan kata-kata. Suara manis Jungkook membuat dadanya bergemuruh hebat, bagaikan deru mesin pesawat yang selalu lewat di atas atap rumah. Berisik.

Pun ia membungkam mulutnya dengan kedua telapak tangan kala linangan hangat mulai berjatuhan dari pelupuk mata. Siapa yang tak terharu mendapat kejutan yang begitu spesial.

Satu lagu selesai, Jungkook melepas gitar yang tadi ia peluk kemudian menaruhnya. Lantas, ia mulai bergerak. Langkahnya begitu mantap, menghampiri sang wanita pujaan.

Yang dihampiri merasa terkesima sampai membeku, bahkan otaknya berhenti beroperasi. Bagaimana tidak? Pria itu tampak seperti selebriti yang sedang berlenggang di atas red carpet.

Half Of Me; Season 2 [KookU♥️]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang