Real Epilogue

480 43 13
                                    

Attention please!

Untuk Readernim yang suka dengan akhir bahagia, Authornim saran kan untuk berhenti di part sebelumnya dan jangan membaca part ini.

Sekian dan Terima kasih 😊😊

Happy Reading.....

••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

Kesedihan, kenapa rasa memuakkan itu harus hadir lagi ketika hidup Jieun sudah bahagia. Dua bulan telah berlalu begitu saja, kenangan indah juga banyak tercipta. Tapi kenapa? Apakah memang kepiluan tak mau lepas dari dirinya?

Kesehatan Jungkook menurun drastis akhir-akhir ini. Bahkan dia sampai harus bergantung pada obat-obatan hanya untuk bernapas lebih lama lagi. Kata Dokter organ hatinya sudah benar-benar rusak. Operasi jenis apa pun tak bisa lagi membuatnya sembuh.

Bayangkan saja, saat kau hanya bisa melihat orang yang sangat kau cintai terbaring lemah. Rasanya sakit bukan? Sama, Jieun juga seperti itu. Seolah ia ingin mengambil semua derita yang mendera Jungkook dan ia pindahkan ke dirinya saja.

Parasnya yang tampan kini tampak pucat, badannya yang tegap berubah ringkih, dan suaranya yang manis kini terdengar parau. Akan kah semua kembali seperti semula? Jieun sangat berharap Jungkook nya yang ceria dan menggemaskan sehat kembali.

"Sayang.."

Berjengit kaget, Jungkook membuyarkan lamunan Jieun, "Kenapa? Kamu butuh sesuatu?"

Pertanyaan Jieun disambut anggukan oleh Jungkook, seulas senyum tipis juga terukir di bibirnya.

Semakin mendekat Jieun meraih tangan Jungkook dan menggenggamnya, "Kamu butuh apa? Hm?"

"Senyum kamu, tersenyumlah untukku" pinta Jungkook.

Bukannya tak mau menuruti, tapi dalam keadaan seperti ini mana mungkin Jieun bisa tersenyum. Terlalu menyakitkan untuknya.

"Aku baru ingat, obat kamu habis. Aku akan pergi membelinya dulu. Ok!" Dalih Jieun kemudian ia bergegas bangkit dan keluar dari kamar.

Setelah pintu itu tertutup, Jieun menyandarkan dirinya di sana. Ia mencengkeram erat dadanya yang begitu sesak. Buliran air bening mulai berjatuhan dari kedua pelupuk matanya.

"Ma..."

Buru-buru Jieun mengusap air matanya saat Soobin menghampirinya.

"Mama kenapa? Papa nggak apa-apa kan?" Cercanya penuh kekhawatiran.

Helaan napas dalam terdengar dan tentu saja Jieun memasang ekspresi tenang, "Nggak kok. Papa baik-baik saja"

"Terus kenapa Mama menangis?"

"Siapa yang menangis, nggak tuh. Mama mau tebus obat Papa dulu" Jieun bersegera beranjak dari tempatnya.

"Tunggu Ma.." Soobin mencekal lengan Jieun, "Biar aku saja yang ambil. Mama istirahat, jagain Papa juga butuh tenaga, kan?"

Ingin sekali Jieun mendebat perkataan Soobin. Namun saat mata anak itu memancarkan kesedihan membuat Jieun tak mampu berkata-kata. Akhirnya ia pun mengalah.

"Pakai mobil Mama, di luar hujan"

"Nggak, aku pakai mobil Papa aja ya"

"Ya sudah, hati-hati jangan ngebut"

"Beres Ma, aku berangkat.

Pandangan nanar terarah pada Soobin, hati Jieun seakan teriris. Kasihan sekali anak itu, baru saja kebahagiaan menyapanya. Apa sekarang akan hilang lagi?

Half Of Me; Season 2 [KookU♥️]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang