Chapter 18

240 38 3
                                    

Warning!!!

18+ areas!!!

---------

Bisingnya suara musik yang di putar oleh seorang disk jokey di bar malam ini tetap tak berpengaruh pada Jungkook, banyaknya orang yang bersesakan di lantai dansa tak jua mengikis rasa sepi yang ia rasa.

Bergelas-gelas minuman keras telah Jungkook tenggak guna menghilangkan kepenatan dirinya. Terlebih lagi saat ia melihat Jieun tertawa bahagia dengan menggenggam tangan pria lain siang tadi menambah perih hatinya yang memang sudah terluka.

Jungkook sangat cemburu melihat kejadian itu tapi ia sangat sadar bahwa dirinya tak berhak marah karena Jieun sudah kesusahan karena dirinya. Semua hal yang tumpang tindih ini membuat lelaki Jeon semakin sengsara.

Beban berat yang Jungkook tanggung seorang diri perlahan membawanya makin tenggelam ke dasar palung yang gelap. Pemuda Jeon lega Jieun tak jadi di keluarkan tapi rasa lega itu harus ia bayar dengan harga yang mahal; kebahagiaannya.

Jungkook tak tau lagi bagaimana dia menghadapi Jieun nanti, bagaimana dia menjelaskan semuanya pada gadis itu. Perlahan kepalanya terasa berat alkohol sudah menguasainya.

Dentuman musik yang keras membuat kepalanya kian berdenyut. Jungkook menutup kedua telinganya yang terasa sakit karena suara berisik.

"Jungkook ah, ternyata kau disini. Aku mencarimu dari tadi" seorang perempuan menepuk pelan pundak Jungkook membuat ia mengalihkan pandangannya pada perempuan itu.

Kedua netra pemuda Jeon mengerjap beberapa kali berusaha melihat dengan jelas gadis yang berada di depannya.

"Jieun kau disini?" Bibir lelaki Jeon mengulas senyum senang kala ia melihat 'Jieun'. "Aku merindukanmu, kemarilah" lanjutnya seraya menarik tubuh gadis itu kedalam rengkuhannya.

"Jungkook ah siapa Jieun itu?" Gadis itu agak sedikit kecewa

"Ey, Jieun itu kamu kan? Kenapa kau bertanya aneh sekali" Jungkook terkikik dengan pertanyaan perempuan yang ia anggap sebagai Jieun itu.

"Sayang, aku mencintaimu" Jungkook meraih tengkuk gadis itu dan melumat bibirnya dengan penuh gairah, mungkin karena pengaruh alkohol tubuh Jungkook terasa panas.

Gadis itu membulatkan matanya selebar mungkin karena ciuman lembut dari Jungkook, ia menutup kedua matanya menikmati setiap hisapan dari bibir lelaki itu.

"Kau tau, aku sangat cemburu saat kamu bersama pria tua itu. Aku kesal karena aku tak bisa marah" Jungkook meracau dan menaruh kepalanya di ceruk leher gadis itu.

"Ayo kita pulang Jungkook ah"

"Pulang? Ah iya ayo pulang"

Gadis itu mengalungkan tangan Jungkook di lehernya dan berusaha keras memapah tubuh kekar Jungkook dengan badan langsingnya. Di sepanjang perjalanan Jungkook meracau tidak jelas, namun di setiap racauannya perempuan yang bernama Jieun tak pernah lupa ia sebut.

Hati gadis yang ternyata Kang Yura itu terasa sakit, sebenarnya siapa gadis itu kenapa Jungkook selalu saja menyebut-nyebut namanya. Jujur saja Yura cemburu.

Selang berapa lama mereka sampai di tempat tujuan, Yura bersusah payah membawa lelaki yang sedang mabuk berat itu masuk ke apartemen milik Jungkook.

Cetik

Gadis Kang menyalakan lampu yang sebelumnya padam, entahlah kemana perginya Jimin sehingga membiarkan apartemen seperti tidak berpenghuni begini.

Yura merebahkan tubuh lunglai Jungkook di ranjang, melonggarkan dasi yang masih mengalung di leher lelaki itu dan serta merta melepas sepasang sepatu yang masih Jungkook pakai.

Half Of Me; Season 2 [KookU♥️]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang