Chapter 4

334 47 8
                                    


"Kau mau pergi"

"Iya, aku pergi"

"Bukankah kau sudah berjanji untuk tidak meninggalkanku?"

"Kookie-ya! Jangan bilang kau sungguh berharap pada janji bodoh di masa kecil kita itu. Aku ingin melihat dunia luar tidak hanya terkukung disini bersama mu"

"Kenapa kau tiba-tiba begini?"

"Apa maksudmu? Ini memang impianku"

"Jadi, kau lebih memilih pergi?"

"Tentu saja, kau tak mungkin berharap aku memilihmu kan? Haha idiot"

Deg..

"Hah..hah...hah..."

Jungkook terbangun dengan tubuh basah karena peluh dingin yang bercucuran dan dada yang naik turun selaras dengan napasnya yang terengah.

Pesan yang ia terima semalam membuatnya mengingat kejadian di masa lampau sampai terbawa mimpi. Selama ini Jungkook menganggap dirinya sudah sepenuhnya lupa, akan tetapi alam bawah sadarnya bereaksi berlebihan hanya karena sebuah pesan singkat. Jungkook tau pasti siapa pengirim pesan itu, karena hanya orang itu yang biasa memanggilnya Kookie.

Ting

Terdengar notif pesan masuk dari ponselnya, Jungkook segera meraih ponsel dan melihat siapa yang mengiriminya pesan.

Pacarku

Jung, kau masih tidur?
aku berangkat sendiri ya,
sampai jumpa di kampus ❤️

Jungkook mengerutkan dahinya bingung kemudian mengucek-ngucek matanya yang masih kabur kemudian melihat kearah jam dinding.

"Sial!" Umpat Jungkook karena seharusnya dia sudah menjemput Jieun, lalu Jungkook melompat dari atas ranjang bergegas mandi dan bersiap-siap.

Bruk... Brak..

Suara berisik dari kamar Jungkook mengusik Jimin yang tengah asik menyantap sarapan paginya. Lelaki Park menghela napas panjang dan berat karena hampir setiap hari Jungkook bertingkah seperti itu.

"Yaa!! Jungkook ah , kau mau menghancurkan rumah ini!" Kesal Jimin dengan seruan yang lumayan keras.

Tak ada sahutan dan masih saja terdengar suara barang yang jatuh dari dalam sana. Jimin tak habis pikir, kapan bayi besar itu akan bersikap sesuai umurnya.

Sesaat kemudian suara berisik itu berhenti dan Jungkook keluar dari kamar dengan tergesa. Pemuda Jeon itu segera menyambar segelas susu yang di siapkan oleh Jimin sebelumnya.

Keduanya sudah berbagi tempat tinggal sejak Sekolah Menengah Atas, selama ini Jimin lah yang berperan penting dalam mengurus rumah dan memasak. Entahlah, Jimin juga tak paham mereka ini sahabat atau memang sepasang suami istri.

"Kau buru-buru?" Tanya Jimin sembari memasukkan roti kemulutnya.

Jungkook hanya mengangguk karena kini mulutnya sibuk mengunyah roti, lelaki Jeon mengambil beberapa potong roti lagi kemudian berlari kecil keluar rumah.

"Dasar tak tau diri, bilang terimakasih pun tidak" gerutu Jimin.

Baru saja Jimin menutup mulutnya Jungkook kembali masuk rumah.

"Terimakasih sarapannya Jimin ssi " singkat Jungkook kemudian berlari keluar lagi.

"Dia itu cenayang atau apa" Jimin terperangah karena tak menyangka Jungkook akan kembali lagi.

Half Of Me; Season 2 [KookU♥️]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang