26. Perpisahan Sebenarnya

240 31 1
                                    




.




.




.

Dibilang tambah deket, juga Kala tidak mengerti. Semuanya berjalan sesuai jalannya selama seminggu, "Aaaaa gua capek" Nakula natap kakaknya dari atas sampe bawah.

"Iii ada tamu" ucap Kala tidak menyangka Nathan main ke rumahnya, "Sombong nih tetangga lam" celetuk Nakula yang buat Nathan ketawa.

"Ga tau aja la, adek lu minta temenin selama seminggu"

"Apa? Cupu banget lo?! Wkwk" Kala miting adeknya yang tinggi ini, Nakula cuman bisa nahan malu sambil ketawa.

"Gua ga takut, cuman ga enak aja sepi"

"Boong!"

Nakula pura-pura angkat koper kakaknya ke atas, biar tidak dipojokin lagi. Duduk disebelah Nathan, laki-laki disampingnya hanya mengamati wajah Kala.

"Harusnya bahagia dong, abis jalan-jalan"

"Hmm" ucap Kala sambil mejamin mata, "Tetep aja capek, gua kan kerja. Sekarang waktu rebahan wkwk"

Nathan mau ceritain satu hal, tapi dia tahan. Karena kondisi Kala yang tidak memungkinkan buat denger beritanya.

Nakula yang baru turun mendesah pelan, liat kakaknya ketiduran disofa. "Gua balik deh ya, lu udah ada yang nemenin ini"

"Makasih bang"

"Sama-sama"

Pagi yang cerah, rasanya Kala masih ngantuk tapi badannya lumayan sakit tidur disofa. Dia paksain bangun, mandi dan berangkat sekolah.

Jane yang natap Kala dari jauh, cuman nahan sedih ke Bima. "Kenapa pada jahat? Kenapa ga ada yang bilang!" Jane mukul dada Bima sambil merengek.

"Udah-udah, cup cup anak manis" Jane tidak jadi sedih, malah ketawa denger tingkah konyol Bima.

Kala duduk dikelas, Lili meluk erat Kala dari samping. "Ini gua bawa oleh-oleh" tidak ada respon dari Lili, dia masih asik meluk sahabatnya.

Gala natap Lili sedih, "Gimana Bali?" Kala noleh ke bangku Jey yang kosong. Baru dia senyum ke arah Gala, "Seru, kita harus liburan bareng. Kok lu malah nangis sih Li?" Tanya Kala panik liat Lili nangis. Padahal tidak ada pembahasan sedih yang lagi diomongin.

Lili genggaman tangan Kala, sambil natap lekat mata sahabatnya. "Jangan teriak! Jey pergi"

"Kemana?" Tanya Kala santai, tapi beda sama Lili yang nangis-nangis didepan Kala.

"Selamanya!"

Deg

Wajah Kala berubah datar natap ke arah depan kosong, air matanya mengalir begitu aja. "Dia kecelakaan, gua kira Jey kuat demi lu. Tapi dia pergi, pergi ninggalin kita semua" Tangan Lili dilepasin sama Kala.

Gadis itu pergi ke rooftop, pantes selama dirinya jalan masuk ke sekolah pada menatapnya. Tapi dari satupun temannya tidak ada yang memberitahu soal ini, Bima yang duduk dirooftop natap Kala bingung.

Dear Jey | Jaesoo ft Jungkook✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang