23. Perjuangan

211 37 1
                                    







.





.





.

Kala sibuk ngurusin barang-barang yang mau dibawa sama Kian, yang diurusin cuman senyum-senyum liatin Kala. Gimana tidak, Kala bolak-balik sambil masang muka kebingungan sendiri. "Gua kayaknya harus pake jasa asisten" mulut Kian dipukul pake bajunya pelan.

"Jangan banyak gaya! Udah sedikit-sedikit dulu!"

Kian makin ketawa denger amukan dari Kala. Makin lama, perasaan Kian ke Kala layaknya adek kakak yang mau lindungin adeknya.

Mereka jadi teman baik, dan semenjak Kian jadi artis banyak orang yang suka sama dirinya. Dan salah satu alasan dia bisa buka hati, karena dukungan dari orang spesial dihidupnya. "Ayo cepet, jangan liatin gua doang" tangan Kian ditarik Kala keluar rumah.

Kala jadi segalanya, buktinya dia sekarang nyetirin Kian buat syuting. "Tidur aja, kalau capek. Lu ga boleh kecapean, lu gudang uang gua Wkwk" Kian yang tadinya mejamin matanya tidur, mendadak buka mata dan natap Kala tidak suka.

"Ga usah jujur banget kali"

"Fakta! Btw, lu kenapa ga mau ajak Raina bareng. Maksudnya dia kan berbakat, tapi ga ada kesempatan gitu"

"Udah, tapi dia lebih milih cita-citanya" Kala ngangguk paham, "Dokter ya?"

"Hmm, lu? Gua ga pernah tau cita-cita lu apa"

"Ga ada, bebas aja. Asal punya uang halal, bisa hidupin orang-orang disekitar gua. Udah cukup, ga harus gimana-gimana"

"Semenjak nyokap lu? Atau emang lu dari dulu begini?"

"Hmm, dari dulu. Karena gua tuh ga suka ekspetasiin apa yang cuman jadi kemungkinan dihidup gua, mending jalanin aja. Kalau emang bisa berjuang, ya berjuang"

Setelah sampai, Kala bawain banyak barang Kian. "Sini gua bantuin bawa" tawar Kian, tapi ditolak mentang-mentang sama Kala.

"Ga usah, gua malah bingung sendiri nantinya. Kalau barangnya diatur orang"

Selama syuting Kala sibuk fotoin Kian, buat ditaruh disosial media Kian. Kala mendadak tenggelam sama pikirannya, didepannya ada banyak orang yang nipu wajah dan dirinya didepan banyak orang yang melihat mereka.

Terlihat baik-baik saja, sebagai tameng pertahanan. Agar tetap kuat berdiri dikaki sendiri, selama beberapa jam.

Kian dateng jentikin jarinya didepan wajah Kala, gadis itu tersentak kaget. "Bengong aja, ayo pulang"

Sebelum pulang Kala salam ke semua artis yang ada disana sopan, "Makasih semua atas kerja samanya" ucap Kala kencang, walaupun semua artis tidak menganggap dirinya ada.

"Udah yuk" Kian ngerangkul Kala keluar studio, "Jangan ambil hati" ucap Kian sambil bantuin Kala masukin barang dibagasi.

"Ga jadi masalah, masih mending dia ga kenal gua gitu. Kalau yang kenal aja ada yang lebih kejam dari itu, semua itu biasa terjadi wkwk"

Selesai urus semuanya, Kala izin pulang. Tapi sebelum pulang dia sempetin buat ngeendorse kosmetik, baru dia baru bisa bener-bener pulang ke rumah.

Dear Jey | Jaesoo ft Jungkook✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang