Jayendra, yang lebih akrab dipanggil Jey, adalah laki-laki muda yang tidak pernah jatuh cinta. Karena banyak masalah dalam hidupnya yang lebih penting daripada jatuh hati. Pertemuannya dengan gadis yang juga tidak pernah jatuh cinta sebelumnya, akan...
Setelah 5 tahun kepergian Jey, kalau ditanya ikhlas dan rela. Itu harusnya sudah terjawab dari lama, ikhlas dan rela tidak perlu diucapkan. Karena kenyataannya tidak ada yang ingin ditinggal selama-lamanya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Brakk
"Selesai, gua kenyang"
"Kenyang apaan lo? Angin" Smirk Kala melihat orang yang berbicara didepannya ditatap angkuh, "Kenapa? Lu kayaknya ga mau gua pergi. Ck"
Kala berubah, itu kata yang sering disimpulkan orang-orang yang pernah ada dihidupnya.
Semenjak dirinya berhenti jadi manager artis, hidupnya berantakan buat yang melihatnya. Tapi tidak untuknya, ini yang Kala mau. Kebebasan, setelah menempuh kuliah 4 tahun.
Dan 1 tahun fokus didunia bisnis, dirinya hanya mementingkan dirinya sendiri. Kebahagiaannya, tidak ada satupun yang bisa berhentiin dirinya.
2 tahun lalu, Kian berselingkuh darinya. Rasanya malu mendengar apa yang dia banggakan untuk laki-laki yang berkhianat ini, tapi dia tidak pernah ambil pusing.
Memutuskan segala hubungan yang bersangkutan sama Kian.
Lili didepannya juga sama-sama lagi neguk minuman, Haidar. Laki-laki itu bahkan lebih parah dari Kian, dia menghamili seorang wanita.
Disaat Lili sudah menyiapkan segala hal untuk pernikahan.
Bedanya Haidar berhenti mengejar Lili dan bertanggung jawab untuk calon anaknya, tapi Kian masih sibuk mengejarnya. Kalau bukan karena ini club milik Bima, mungkin Kian udah menerobos masuk sambil menarik dirinya pergi keluar.
"Liat dua wanita menyedihkan didepanmu, hanya karena cinta mereka berubah" ucap Jane sambil menyesap minumannya.
"Hmm, parah emang"
Diantara mereka yang sudah menikah hanya Gala, laki-laki itu setia sama Chyntia. Gadis yang dia tembak jadi pacarnya begitu pesta kelulusan.
Sampai pagi mereka belum pulang, Bima bawa mereka ke ruangan yang jadi tempat nginep dirinya disaat suntuk dirumah.
Keesokan pagi, Kala bangun dengan kepala pening dan mual diperutnya. "Huekk" karena berisiknya Kala yang muntah, Lili mau tidak mau bangun.
Dinyalain Tv, "Mantannya Kala" ucapnya meracau dan dia tidur lagi.
Setelah numpahin isi perutnya, Kala natap TV yang nyala didepannya benci. Tersirat wajah menyesal, dan mengeluarkan lagu galau bukan main. Tidak sama sekali buat Kala menoleh kembali, "Gua laper"
