(Namakamu) sedang duduk di pinggir kolam renang di rumahnya, tak memikirkan apa-apa hanya menatap lurus ke dalam air.
"Oi"Suara Irsyat masuk ke pendengaran (namakamu), (namakamu) hanya membalasnya dengan deheman.
"Ngelamunin apaan?"tanya Irsyat, (namakamu) dapat merasakan bahwa Irsyat telah duduk bersebelahan dengannya. (Namakamu) menggelengkan kepalanya "ga ngelamun"
Irsyat mengacak lembut rambut adiknya ini, "lusa jadi balik?"tanya Irsyat. (Namakamu) mengangguk "jam 8 malam, lo anter gue ke bandara ya bang"ujar (namakamu). Irsyat mengangguk setuju, Irsyat jarang menolak permintaan (namakamu), bahkan mungkin 90% melakukan apa yang diminta oleh adiknya ini.
"Lo udah pamitan sama Iqbaal?"tanya Irsyat, (namakamu) menggeleng. Kejadian beberapa hari lalu, membuat hubungannya dengan Iqbaal sedikit memburuk, (namakamu) tau ia salah karena mensilent handphonenya. Namun, Iqbaalkan tau bahwa ia sedang jalan dengan Ari dan hanya sebatas teman.
Irsyat menatap siluet adiknya yang tampak murung menatap lurus ke dalam air, Irsyat menarik nafas panjang lalu membuangnya perlahan "ada masalah apa lagi dek?"
"Lo bisa cerita ke gue, i'm your brother and you're my sister. You can tell me anything and i'll help you. Giving you solution"ujar Irsyat. (Namakamu) menatap Irsyat sekilas lalu kembali menatap lurus ke dalam air
"You know, a few days before aku pergi bareng Ari. Kita main seharian bareng sama anak-anak di rumah kanker milik temennya Ari. Aku ga ngecek handphone sama sekali, and when i'm home. Iqbaal is here, dia bareng sama Samudra"ujar (namakamu)
"Then?"
"Ketika aku sampek, ya dia langsung pamit pulang. Dan nyuruh aku buat istirahat, aku liat handphone and yeah, dia nelfon aku berkali-kali tapi aku enggak jawab karena aku ga ngecek handphone dan handphone aku silent"lanjut (namakamu), Irsyat menatap diam adiknya yang satu ini. Tak memberi balasan apapun atas jawaban dari (namakamu).
"Udah coba hubungi Iqbaal?"tanya Irsyat, (namakamu) menggeleng. Irsyat tersenyum tipis dan mengelus rambut (namakamu) dengan lembut "hubungi gih! Perbaiki kesalahan sebelum kamu balik. Masak iya Ldr tapi berantem, mending udahankan?"ujar Irsyat
(Namakamu) mengangguk dan tersenyum "lo harini ada kegiatan?"tanya Irsyat, (namakamu) menggelengkan kepalanya "kenapa?"
"Jalan yuk! Udah lama enggak"ajak Irsyat, (namakamu) mengangguk setuju "gue siap-siap dulu ya" (namakamu)pun berdiri dan bersiap-siap di kamarnya.
Setelah kurang lebih 30 menit bersiap-siap, (namakamu)pun menghampirin Irsyat yang sedang duduk di ruang keluarga dengan ponsel di tangannya "udah? Ga sekalian besok selesainya?"sindir Irsyat, (namakamu) tersenyum lalu mengangguk "jangan ngambek dong, udah ah yuk jalan!" (Namakamu) menarik lengan Irsyat dan berjalan beriringan keluar dari rumah.
Irsyat mengendarai mobilnya menuju salah satu pusat perbelanjaan di Ibu Kota. (Namakamu) sibuk memainkan ponselnya membalas chat grupnya tetapi tidak ada satupun kehadiran Iqbaal dalam obrolan tersebut
"Apa dia lagi syuting?"Gumam (namakamu), Irsyat hanya melirik sekilas tak ikut membalas. Ia merasa (namakamu) sudah cukup dewasa untuk menyelesaikan masalahnya.
Tak berapa lama, mobil yang dikendarai Irsyat telah berada di parkiran pusat perbelanjaan. Setelah memastikan mobilnya terparkir dengan benar, keduanyapun berjalan beriringan memasuki pusat perbelanjaan tersebut.
Tak jarang orang menegur keduanya, mengingat Irsyat adalah seorang selebritis dan (namakamu) pacar dari seseorang selebritis. Walaupun Irsyat sudah tidak aktif di dunia hiburan, tapi masih banyak orang yang ingin berfoto dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Love Story
FanfictionKisah sepasang kasih yang menjalani kehidupan masing-masing dari kejauhan. (Namakamu) Nahda Rafanda menjalani kehidupan perkuliahan di Amerika serikat, sedangkan Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan menjalani perkualiahan di Jakarta. Sanggupkah mereka menjag...