29. Vivi Mau Pulang ke Mama😭

161 20 0
                                    


"Mas Raka?" Ucap gue ga percaya bahwa kini mas Raka sangat marah
memukuli Delvin.

Gue ga pernah melihat mas Raka semarah ini.

"Pak Raka berhenti!" Ucap Grizell sambil lari ke arah mas Raka yang masih terus memukuli Delvin. Tapi mas Raka tidak menghiraukannya.

"MAS RAKA CUKUP!" Teriak gue yang membuat mas Raka berhenti memukuli Delvin.

"Mas? Vi maksud lo apa?" Tanya Grizell kaget.

Gue mencengkeram tangan gue sendiri mencari kekuatan,

"Mas Raka suami gue," ucap gue pelan yang membuat Grizell dan Delvin kaget.

Bersamaan dengan itu, Sandi dan Agnes buru-buru lari ke arah kita membantu Delvin untuk berdiri.

"Vi.. lo.." ucap Grizell sangat kecewa.

"Zell gu-,"

"Ayo pulang!" Ucap mas Raka cepat sambil mencengkeram tangan gue yang membuat gue kesakitan.

"Tunggu!" Ucap Delvin yang wajahnya sudah babak belur dan sudut bibirnya berdarah karena pukulan mas Raka.

"Jangan sakiti Vivi,"

☃️☃️☃️☃️☃️

#FLASH BACK ON.

#RAKA PROV.

Raka menatap Vivi yang masih di tarik Grizell. Setelah itu, dia kembali jalan ke mobilnya menunggu Vivi balik.

Tapi sampai 10 menit berlalu Vivi ga juga menghampiri Raka di mobil. Saat Raka mau menelfonnya tiba-tiba pesan masuk dari Vivi.

/Maaf mas. Grizell maksa buat nganterin Vivi pulang. Ntar kalau Vivi udah nyampek rumah mama, Vivi langsung pulang/~Kebo kecilku

Raka menghela nafas panjang lalu meletakkan handphonenya kembali tanpa membalas pesan dari Vivi.

Raka memakaikan sabuk pengaman lalu menjalankan mobilnya pulang. Raka hari ini sangat capek. Udah dari kemarin lembur setiap hari buat nyiapin proyek baru, ternyata kline nya membatalkan kontrak. Ditambah hasutan dari sekertarisnya dan penjelasan dari temannya.

Saat sudah sampai rumah, Raka langsung mandi. Ia berharap bisa menenangkan fikirannya. Setelah mandi, dia masak ke dapur.

Harusnya Vivi disini buat nemenin saya di saat seperti ini.

Harusnya dia masakin saya.

Harusnya dia menghibur saya.

"Ck," decak Raka sambil masak.

Setelah Raka membuat nasi goreng simple, dia langsung memakannya. Dan berniat membuka laptopnya untuk kembali kerja.

Kini mata Raka sudah memerah saking capeknya mantengin laptop. Dia mengecek jam sudah pukul 9 malam. Raka kefikiran Vivi yang belum pulang.

Raka menelfon Vivi berkali-kali tapi tidak di angkat. Lalu Raka berniat menelfon mama tapi ia urungkan.

"Lebih baik saya langsung jemput dia di rumah mama," batin Raka.

Raka mengambil jaket dan kunci mobil lalu pergi ke rumah mama. Tapi sesampainya di rumah mama, Raka di kagetkan dengan jawaban mama yang bilang Vivi tidak pulang ke rumah.

Khawatir bercampur marah menyelimuti Raka.

"Sabar ya Raka. Maafin Vivi. Nanti mama bantu nasehatin Vivi biar dia izin ke kamu dulu kalau mau kemana-mana." Rasa bersalah mama membuat marah Raka mengurang.

The Ice Boy and Fussy GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang