"Mas, kita telat lagi." Teriak Vivi yang bikin Raka segera membuka matanya paksa.
Raka buru-buru mengambil pakaian ngantornya dan memakainya di kamar mandi. Karna Raka sudah telat, ia tidak mandi lagi, hanya cuci muka dan gosok gigi.
"Mas, tungguin Vivi bentar!" Ucap Vivi yang masih diam memegang baju gantinya.
"Kamu gausah berangkat hari ini. Sudah telat. Nanti saya izinin ga masuk kerja." Ucap Raka lalu buru-buru ia pergi ke kantor.
Sesampainya di kantor, Raka langsung menuju ruang meeting yang sudah ada beberapa staff menunggunya.
"Maaf," ucap Raka sesampainya di ruang meeting.
Direktur sekaligus papa mertuanya menggelengkan kepalanya melihat Raka. Karena telat bukan karakter Raka.
Raka mengusap peluh nya dengan kasar yang malah membuat beberapa staff cewek terpaku melihat kemaskulinannya.
Dua jam kemudian meeting telah selesai. Raka turun ke lantai 4 dimana ruangan Vivi berada.
"Selamat siang, pak Raka. Apa ada yang bisa saya bantu?" Ucap Sela si penanggung jawab HRD.
"Hari ini Vivi tidak bisa masuk kerja karna sakit. Kemarin juga."
"Baik pak."
☃️☃️☃️☃️☃️
Keesokan harinya, Vivi sudah kembali kerja.
"Vivi," panggil Grizell setelah Vivi sampai lobi.
Selama mereka jalan menuju ruangannya, tak sekali Vivi mendengar omongan ga enak tentang dia.
"Oh itu yang lagi deket sama pak Raka,"
"Ternyata selera nya pak Raka yang masih kecil ya."
"Tapi masak dia sih orangnya?"
"Iya. Kemarin pak Raka ngizinin dia sakit."
"Ada hubungan apa pak Raka sama dia?"
"Bukannya dia Vivi ya? Pacarnya Delvin kan?"
"Baru sehari Delvin resign, Vivi sudah deketin pak Raka."
Vivi segera menarik tangan Grizell untuk mempercepat langkahnya.
"Eh eh Vi, pelan-pelan jalannya. Kita belum telat juga ini." Ucap Grizell yang masih di tarik Vivi.
"Kayaknya telinga gue barusan salah denger Zell." Ucap Vivi sesampainya di lift.
Grizell memandang kasihan ke sahabatnya, "Lo ga salah denger Vi. Mereka ngomongin lo. Mereka mulai curiga ke elo dan pak Raka."
Vivi menatap Grizell kaget, "Lo becanda kan Zell?"
☃️☃️☃️☃️☃️
Ruangan yang awalnya riuh kini mendadak senyap setelah gue dan Grizell masuk. Gue mendapat jawaban sekarang. Gue yakin seyakin yakinnya kalau omongan-omongan staff di bawah tadi tertuju ke gue.
Dan kini beberapa staff menyapa gue dan juga melontarkan pertanyaan basa basi menurut gue. Untuk menanggapi mereka gue hanya senyum kaku dan jawab seperlunya sampai pertanyan salah satu staff yang bikin gue bungkam.
"Tadi berangkat bareng siapa Vi?" Tanya mbak Elsa.
"Ga naik ojek online kan?" Tambahnya.
"Emm tadi di anter om saya." Jawab gue entah bohong apa enggak.
Hari ini mas Raka ga ke kantor. Dia harus ke bogor 2 hari 1 malam untuk survey tempat proyek barunya yang deal kemarin. Jadi setelah nganter gue, mas Raka langsung pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Ice Boy and Fussy Girl
RomanceRaka mengira dengan menikahi putri dari sahabat ayahnya bisa meringankan beban hidupnya. Tapi nyata nya, menikahi Vivi yang masih bocah malah membuat bebannya menjadi 2× lipat. Lalu bagaimana Raka mengurus Vivi yang lebih pantas menjadi adik nya? Da...