06

309 57 6
                                    

"Mina bagaimana kabarmu dengan mark?" Tanya momo.

"Ya? Oh baik ko dia sangat baik padaku"

"Syukurlah"

"Oh ya tzuyu adik mark ya?"

"Ya dia adik mark itu sebabnya mina mau datang kesini Karna tzuyu minta mina untuk ikut" jawab Sana.

"Untung pilihanku benar untuk memilih tzuyu haha jika tidak kau pasti tidak akan mau datang kesini Hari ini, Dan Aku sangat mengerti kenapa kau tidak mau kesini " ucap momo tersenyum.

"Hahah ya begitulah" tawa mina yg terlihat sangat canggung.

"Maafkan Aku" ucap nayeon yg terlihat hanya menunduk.

Mina hanya diam melihat nayeon, begitu juga Sana.

"Tutup mulut mu, kau membuat suasana ini jadi tidak enak" ucap momo.

"Nayeon" ucap mina Tiba-tiba.

Dengan cepat nayeon langsung mengangkat kepalanya Dan melihat ke arah mina.

"Aku memaafkanmu, berhenti merasa bersalah... " Ucap mina.

Nayeon mendengarnya langsung tersenyum.

"Dan berhenti mencintaiku, kau harus melanjutkan hidupmu" ucap mina menatap nayeon.

Nayeon menggeleng Dan tersenyum.

"Kau sedang berbohong mina " ucap nayeon dengan senyumnya.

"Sudah kubilang bukan? Aku akan mendengarkan kata-katamu tapi aku tidak menerima kebohongan?" Lanjut nayeon.

"Lalu Sampai kapan kau akan terus seperti ini?" Tanya mina.

"Sampai kau benar-benar tidak mencintaiku? Atau sampai kau jadi milkku lagi?" Ucap nayeon.

"Nay! Cukup kau sudah gila hah!?" Ucap momo.

"Ya.." ucap nayeon.

"Nay mina sudah punya mark, kau tau kan?" Tanya Sana.

"Ya Aku tau" jawab nayeon.

"Kau tau kan? Itu berarti mina tidak akan bisa kembali padamu.." ucap Sana.

"Aku tidak tau, kenapa dia tidak bisa kembali padaku? Dia yg menentukannya bukan kalian ataupun mark..." Ucap nayeon.

Mina sedari tadi hanya diam melihat obrolan yg sangat tidak nyaman baginya, dia tidak tau harus memberi tanggapan seperti apa.

"Nay!" Ucap momo.

"Sudah kubilang dia Masih mencintaiku" ucap nayeon.

"Mina beritahu Aku Dan mereka bahwa kau Masih mencintaiku, ah Aku Sudah tau  beri tahu saja mereka" ucap nayeon kembali.

Mereka semua hanya diam melihat nayeon berbicara seperti itu, Dan mereka semua tau bahwa mereka berdua Masih saling mencintai, namun jika untuk kembali itu tidak mungkin.

Setelah beberapa menit hening nayeon langsung menutup wajahnya dengan kedua tangannya, terlihat dia menahan tangisannya.

Mina yg melihat nayeon seperti itu langsung mengalihkan pandangannya ke arah jendela agar tidak terbawa suasana.

Momo Dan Sana bisa merasakan apa yg sedang nayeon rasakan Dan itu pasti sakit, menyadari bahwa dia tidak akan bisa memiliki orang yg ia cintai.

Momo langsung memeluk nayeon, Sana hanya diam melihat mina membuang pandangannya yg terlihat Mata merahnya menahan tangisannya.

"Mina, kau mau lihat chewy?" Ucap Sana halus.

Mina hanya mengangguk Dan langsung keluar ruangan itu, dengan cepat Sana langsung mengikuti mina Dan memberi tahu momo bahwa dia akan keluar.

Bukannya ke ruangan tzuyu mereka justru berhenti Di toilet, Dan disanalah mina menangis dipelukan Sana.

.
.
.

"Bagaimana pemotretannya tadi?"

"Lancar kok Sana unnie"

"Baguslah kalau begitu, besok kau Masih harus datang ke Myo company untuk mengambil shoot video" Ucap Sana.

"Okeee, oh ya mina unnie kemana?"

"Aku mengantarnya pulang, dia tadi sedikit kurang enak badan"

"Hm? Tuh kan benar dugaanku pantas saja Mark oppa menyuruhku menjaganya" ucap tzuyu.

"Tidak separah itu kok hanya pusing aja" jelas Sana.

"Yaudah Aku tinggal dulu, Masih Ada yg harus aku urus" ucap Sana.

"Ne unnie"

.
.
.

"Apa Aku menyakiti mina tadi?"

"Ya kata2 mu seperti orang yg tidak mempunyai otak, dia pasti kaget melihatmu seperti itu"

"Aku hanya mencintainya itu saja mo, kau pahamkan maksudku"

"Nay, apa Kita perlu ke rumah sakit?"

"Ngapain?"

"Sepertinya kau mulai kehilangan kendali jika membahas mina, Aku takut terjadi sesuatu padamu"

"Aku tidak gila mo"

Momo hanya menatap nayeon.

"Apa kau terobsesi pada mina?"

"Pertanyaan macam apa itu, Aku menyayanginya Dan Aku mencintainya itu saja"

Nayeon pov.

Aku tidak mengerti kenapa mereka tidak mengerti dengan apa yg Aku rasakan, apa Aku Salah mencintai mina, kenapa mereka tidak mendukungku atau membantuku untuk bisa kembali padanya.

Apa Karena mark? Jelas mark bukan tandingan untukku, dia hanya Lelaki yg dijodohkan oleh ayah mina Dan mina Sudah pasti tidak mencintainya, dia hanya mencintaiku.

Dia milikku Dan Akupun miliknya.

Nayeon pov end.

.
.
.

"Aku datang"

"Hmm masuk"

"Udh tenang sekarang?"

"Ya lumayan"

Sana langsung menidurkan dirinnya Di samping mina.

"Mina Aku jadi khawatir nayeon akan melukaimu atau mungkin mark" ucap sana.

"Nayeon bukan orang seperti itu, dia tidak akan melukai orang lain, yg Aku takutkan saat ini dia akan melukai dirinnya sendiri" ucap mina.

"Apa kau pikir itu wajar melihat nayeon seperti itu?"

"Ya, dia seperti itu Karna dia mencintaiku memang apa yg kau pikirkan?"

"Dia seperti terobsesi untuk memilikimu"

Mina tertawa mendengarnya.

"Sanachan dia ingin memiliki ku Karna dia mencintaiku, bukan kah itu sangat jelas" ucap mina.

"Iya Kali Aku gapaham!"

"Kau tau? Aku senang melihat nayeon Masih mencintaiku,Aku Kira hanya Aku yg mencintainya ku pikir dia benar berselingkuh" ucap mina memejamkan matanya.

"Yaa Aku ikut senang atas hal itu, tapi kau ingat mina kau sekarang istri sahnya mark dia sudah baik padamu bahkan dia tau kau mencintai sesama Jenis tapi dia tetap mencintaimu dengan tulus" ucap Sana.

" Aku tidak bisa melihat nayeon menangis seperti tadi, itu sangat menyakitkan untukku" ucap mina.

"Lalu bagaimana perasaan mark jika kau kembali pada nayeon? Apa kau tidak memikirkan itu? Jangan bertingkah bodoh mina" ucap Sana.

"Kenapa ini sangat sulit" Ucap mina munutup wajahnya.



.
.
.

.
.
.
.

.
.

.

VOTE YUK....
MAACIW.............

BACK Where stories live. Discover now