Nayeon terus memeriksa semua dokumen dari yang penting sampai yang tidak penting hanya untuk menyibukkan dirinya sendiri agar tidak memikirkan mina.
Ting
Nayeon memeriksanya dan ternyata dari nomor yang ia tidak kenal, ia pun membaca isi pesan tersebut.
Hai, aku chanyeol dan aku mendapatkan nomormu karna eomma mu memberikannya dan dia menyuruhku untuk mengirim pesan
Nayeon hanya tersenyum singkat melihat pesan yang sangat polos itu.
Baik,akan aku simpan nomormu
Balas nayeon.
Dengan cepat pesan masuk kembali yang berarti itu merupakan balasan dari chanyeol.
Oke terimakasih, senang berkenalan denganmu nayeon
Ya
Baiklah ini sudah malam kau pasti sedang bersiap-siap untuk tidur, maaf mengganggu mu
Ya
Baik selamat malam
Nayeon hanya membacanya dan tidak membalas pesannya ia kembali pada berkas-berkas yang ada di hadapannya.
Tak lama kemudia pintu ruangannya terbuka dan menampilkan wajah momo.
"Sudah kuduga kau belum pulang" ucap momo berjalan menuju sofa.
"Kenapa kau datang selarut ini" tanya nayeon.
"Istirahat lah, aku bawa minuman" ajak momo.
Nayeon mendekati momo dan duduk di sampingnya.
"Kau menyuruhku minum disaat aku sedang bekerja seperti ini?!"
"Ini sudah bukan jam kerja"
Nayeon hanya menatap botol-botol minuman tersebut.
Momo memberikan nayeon satu gelas yang sudah berisikan minuman yang berahcohol.
Nayeonpun langsung meminumnya sampai tak terasa sudah 10 lebih gelas kecil ia minum dan dia sudah mulai meracau tidak jelas.
Momo tidak terlalu banyak minum karna ia tau nayeon akan mabuk jika mereka berdua sama-sama mabuk ia akan kesulitan.
Karena nayeon terus melanjutkan minumnya momo berusaha memberhentikan nayeon.
"Aku ingin minum ini sampai aku mati" racaunya menangkis tangan momo.
"Yak! Kau sudah sangat mabuk, sudah cukup untuk hari ini" alasan momo mengajak nayeon untuk minum adalah karna ia tau nayeon sedang tidak baik-baik saja dia memutuskan untuk membuat nayeon mabuk dan melepaskan apa yang sedang ia rasakan lalu melupakan masalahnya untuk hari ini.
"Momo ya..." Ucap nayeon dengan suara yang sudah sangat tidak jelas.
"Ya ya kenapa"
"Terimakasih" ucap nayeon tersenyum lebar dan memeluk momo dengan erat.
Namun tiba-tiba nayeon menangis dengan tangisan yang sangat menyedihkan dan momo hanya bisa menepuk pelan pundak nayeon.
"Ya lepaskan semuanya tidak perlu menahannya" ucap momo.
Nayeon hanya terus menangis tanpa henti dengan menyebutkan nama mina dia meracau dengan kata-kata yang sedang ia rasakkan dan momo hanya diam mendengarkannya sampai akhirnya nayeon diam lalu ia tertidur.
Momo membawa nayeon pulang ke apartment milik nayeon lalu langsung menidurkannya di kamarnya dan momo kembali pulang ke apartmentnya.
Selama di perjalanan momo terus berfikir dengan apa yang tadi nayeon katakan.
YOU ARE READING
BACK
أدب الهواةtidak Ada yg menginginkan suatu perpisahan, namun itu harus terjadi Karena beberapa hal yg terjadi Di kehidupan mereka. Kenyataan memang terlihat menyakitkan namun takdir tidak ada yg tau bagaimana entah itu lebih menyakitkan atau berujung kebahagia...