10

335 48 12
                                    

6 bulan kemudian

"Ini..." memberikan beberapa berkas

"Apa ini?"

"Surat perceraian" ucap mark dengan santai.

"Apa maksudmu?! Tiba-tiba seperti ini???" Ucap mina.

"Perjanjian dengan ayahku sudah selesai aku sudah boleh bercerai denganmu" ucap mark.

"M maksudmu??"

"Mina... kau pikir aku mau menikahimu begitu saja? Aku memang menolak dijodohkan olehmu karena kau memiliki kekasih perempuan saat itu, tapi saat aku tau kekasihmu adalah nayeon aku menerimanya karna aku bisa memanfaatkanmu untuk mendapatkannya" ucap mark.

"Dan ah sangat disayangkan mengapa nayeon lebih tertarik denganmu dari pada aku" lanjut mark.

Mina tidak bisa berkata apapun mendengar ucapan mark.

"Apa kau masih mencintai nayeon? Kau harus berhenti mina... dia masa depanku jangan kau kotori wanitaku itu" ucap mark.

Jelas mina sangat sakit hati dengan kata-kata yg dilontarkan mark, namun mina tetap menahanya.

"Jadi selama ini...." ucap mina.

"Baik, jika itu maumu" lanjut mina langsung menandatangani surat perceraian tersebut.

"Sekarang kau keluar dari rumah ini" ucap mina.

"Aku? Haha kau yang harus keluar sayang... rumah ini sudah jadi milikku dan kau tau? Semua perusahaan ayahmu sudah dialihkan kepada ayahku dan itu berarti mulai besok kau tidak perlu datang ke perusahaan karna kau sudah tidak ada hak disana" ucap mark.

"Apa yg kau lakukan pada ayahku hah! Apa ayahku sakit itu ulahmu!" Ucap mina.

"Ah! Ketauan deh..."

Plak

Mina langsung menampar pipi mark.

"Brengsek!!" Ucap mina langsung mengmbil koper dan dengan cepat memasukkan semua pakaiannya

.
.
.

Ting tong ting tong

"Siapa malam-malam begini datang"

Sang pemilik rumahpun membukakan pintunya.

Pluk

"Unnie?! Ada apa??" Ucap dahyun saat mina langsung memeluknya.

Mina tidak menjawab hanya diam dan melepaskan pelukannya hanya menatap dahyun.

"Yaudah masuk dulu deh, apa ini???kenapa harus bawa koper" ucap dahyun membantu bawaan mina.

Setelah itu mereka hanya diam dikamar tanpa ada pembicaraan, mina sama sekali tidak mengeluarkan satu katapun hampir 30 menit

Dahyun yang lelah melihat mina hanya diampun memilih untuk memeluknya.

Mina tetap diam.

"Lepaskan..." ucap dahyun.

Mina langsung menangis begitu saja dipelukkan dahyun.

Dahyun hanya bisa menepuk pelan punggung mina.

Setelah beberapa menit terlihat mina sudah sedikit tenang dahyunpun melepaskan pelukannya.

"Sudah sangat malam, ceritakan besok padakku atau kau mau sekarang? Aku akan dengarkan" ucap dahyun.

"Besok..." ucap mina.

"Ya besok lebih baik, kau harus istirahat sekarang" ucap dahyun mendorong pelan mina untuk tidur dan menyelimutinya.

Mina tetap hanya diam.

BACK Where stories live. Discover now