To. Nayeon
Hai, aku tidak tau akan menulis apa hanya saja aku harus tetap membuat surat ini untukmu, aku harus mengucapkan perpisahan untukmu.
Aku tau kita sudah berpisah sangat lama namun aku baru membuatnya sekarang, aku hanya ingin kau tau jika aku bahagia pernah menjadi kekasihmu walaupun pada akhirnya kita berakhir dengan tidak baik.
Aku membencimu tapi aku mencintaimu aku tidak tau dengan perasaanku, namun sekarang aku sudah sangat lelah dengan apa yang terjadi pada aku dan dirimu.
Kita banyak menyusahkan orang sekitar kita dan itu membuat aku merasa bersalah, keputusan kita untuk tidak bersama kembali adalah keputusan yang benar mari kita berhenti menyusahkan mereka terutama momo dan sana.
Aku sangat menyayangi mereka, aku harap kau jaga mereka berdua dan berhenti menyusahkan mereka, aku titip mereka.
Aku tidak tau kapan pasti akan kembali, namun yang pasti aku akan lama disana jangan beritahu mereka berdua tentang ini.
(Tambahan isi surat yang mina tulis)
Hari ini aku melihatmu di sungai han bersama seorang lelaki, Dan aku melihatmu tertawa dengannya bahagia.
Aku bahagia jika melihat kau tertawa seperti itu, kau tau? Kau sangat terlihat cantik.
Berbahagialah nay, aku akan mencoba mencari kebahagiaanku di jepang.
Aku akan berusaha menghilangkan perasaanku padamu, lakukanlah hal yang sama denganku.
Ini benar-benar kata terakhir untukmu aku pergi.
From, your ex 🖤
Setelah membacanya nayeon hanya diam dia tidak tau harus merespond apa setelah membaca suratnya.
Dia berfikir apa yang membuat mina pergi itu dirinya.
Dia mengulang membaca surat itu kembali.
Dia menyadari jika dia tidak pernah mengucapkan perpisahan yang benar dengan mina, saat itu mina melihatnya dengan wanita lain di Hari terakhir mereka bertemu dan sekarang terulang kembali di akhir pertemuannya mina melihatnya dengan seseorang dan kini adalah chanyeol.
Nayeon langsung mencari kontak mina di ponselnya dan langsung menelphonenya.
Beruntungnya dia ternyata mina mengangkatnya.
-halo?
Nayeon terdiam karna tidak menyangka jika mina akan mengangkat telephone darinya.
-halo nayeon?
-Y ya mina...
-ada apa?
Nayeon masih terdiam dan mendengar suaranya membuanya emosional nayeon berusaha menahannya agar mina tidak mendengar.
-Kau menangis?
Nayeon tetap tidak bisa mengeluarkan kata-katanya.
-Apa kau sudah membaca suratnya?
Nayeon terus menahan tangisannya,karna jika dia mengeluarkan suara kemungkinan tangisannya akan pecah.
-Nay... Jika kau sudah membacanya kau sudah tau kan apa yang harus kau lakukan sekarang dan seterusnya? Tidak ada yang perlu kita bahas sekarang semuanya sudah selesai nay...
Nayeon terus mengapus air matanya yang jatuh.
-Mina...
-ya
-Aku mencintaimu
Nayeon langsung menangis setelah mengatakannya, mendengar itu mina tersenyum namun setetes air matanya
Jatuh-Ya aku tau, berhentilah mulai besok hari ini adalah hari terakhirmu
Nayeon menangis dan mina hanya diam mendengarkan suaranya.
-mina
Mina hanya diam.
-aku sangat mencintamu, kau tau itukan? Maaf aku selalu menyakitimu
Ucap nayeon dengan tangisannya.
-berbahagialah disana mina, bertemu lah dengan seseorang yang bisa membuatmu bahagia, maaf aku tidak bersamamu maaf karena aku bodoh maaf karna aku tidak bisa membuat kita kembali bersama..
Nayeon mengambil nafas
-aku mencintaimu
Nayeon memberi jeda
-jaga dirimu dengan baik jangan melakukan pekerjaan yang aneh, makan yang benar dan istirahatlah dengan cukup
Mina menangis dan nayeon dapat mendengarnya namun dia juga mendengar informasi bahwa pesawat akan terbang.
-mina kita harus menutupnya
-nayeon
-ya..
-aku mencintaimu
Pip
Mina langsung mematikan telephonenya lalu menutup wajahnya dengan tangannya.
Dan nayeon hanya terdiam mendengar ucapan mina secara langsung.
Nayeon meletakkan ponsel di dadanya dan hanya memandang keluar jendela.
.
.
.
.
.
.
.

YOU ARE READING
BACK
Фанфикtidak Ada yg menginginkan suatu perpisahan, namun itu harus terjadi Karena beberapa hal yg terjadi Di kehidupan mereka. Kenyataan memang terlihat menyakitkan namun takdir tidak ada yg tau bagaimana entah itu lebih menyakitkan atau berujung kebahagia...