16

244 40 2
                                    

Momo terus mengikuti kemanapun nayeon pergi hingga kini mereka berada di ruangannya.

Momo duduk tepat di hadapan nayeon tanpa mengucapkan sepatah katapun.

"Berhenti menatapku seperti itu, lakukan pekerjaanmu" ucap nayeon.

"Apa kau benar akan berhenti begitu saja??" Tanya momo.

Nayeon menatap momo.

"Aku tidak berhenti mencintainya, aku hanya berhenti menjadi egois..." ucap nayeon.

"Mungkin ini alasan mengapa hubunganku dan mina berakhir... karna aku tidak ditakdirkan untuk bersamanya" lanjut nayeon.

"Aku sangat tidak mengerti dengan jalan pikiranmu" ucap momo.

"Emh aku tau aku memang selalu bodoh dalam memilih keputusan kau tidak akan mengerti pikiranku"

"Maka berhentilah bersikap bodoh"

Nayeon hanya diam dan membuang arah pandangnya ke jendela.

"Aku tidak tau apa yg ada dipikiranmu, aku hanya ingin mengatkkan jangan membuang waktumu hanya karna pikiranmu itu jangan menyesal jika dia memilih orang lain " ucap momo lalu menuju tempat duduknya.

.
.
.

Keesokan harinya terlihat sana sudah menggunakan pakaian yg rapih untuk bekerja di kantor yg sama dengan momo dan nayeon.

"Pikirkan baik-baik keputusanmu" ucap momo dengan makanan yg ada di mulutnya.

Mina tidak menjawab dia hanya fokus memakan sarapan paginya.

"Momo-ya..." ucap sana.

"Ya?"

"Aku nanti akan bekerja bersamamu kan?" Tanya sana.

"Ya... nayeon menaruh mejamu tepat di sampingku dan kita ber3 seruangan" jelas momo.

"Uwaa benarkah... ahh ini akan menyenangkan" ucap sana dengan semangat.

"Mina..." panggil momo.

Mina langsung melihat ke arah momo tanpa menjawab apapun.

"Aniya, tidak jadi...."

Mina mengangkat satu alisnya lalu melanjutkan makannya.

Sana hanya melihat ke arah momo dan mina bergantian.

"Momo ayo kita berangkat, nanti kita telat..." ucap sana merapikan piring kotornya.

"Biar aku saja yg merapikan ini, kalian langsung berangkat saja" ucap mina.

Sana hanya tersenyum dan memeluk mina dari belakang.

"Yasudah aku dan sana berangkat" ucap momo.

"Oke, mina aku pergi dulu yaa" ucap sana.

Lalu mereka berduapun meninggalkan apartment.

Momo dan sana kini sudah berada di dalama mobil untuk berangkat bekerja.

"Kau dan mina bertengkar lagi?" Tanya sana.

"Tidak..."

"Lalu kenapa suasana tadi sangat tidak enak"

"Bukankah memang selalu seperti itu"

"Yak!!" Sana memukul lengan momo.

"Aku sedang tidak bercanda!" ucap sana.

"Aku juga tidak bercanda" ucap momo menjalankan mobilnya.

Setelah mobil dijalankan suasana menjadi hening.

BACK Where stories live. Discover now