4

2.2K 198 5
                                    

Annyeong....

Selamat membacaa..

.

.

.

.

Minggu adalah hari yang ditunggu-tunggu oleh semua manusia-manusia yang selalu sibuk dengan jadwalnya.

.

Siapa yang tidak menyukai hari minggu?

.

Ya, kebanyaan orang normal menyukainya hari minggu. Termasuk Jungkook karena dia termasuk manusia normal!

Namun, untuk minggu sekarang Jungkook berubah menjadi orang tidak normal.

Kenapa??

Kalau mau tau, kalian bisa tanya Jungkooknya langsung.

.

.

.
Minggu ini sedikit berbeda dari biasanya, dimana pada hari minggu sebelum-sebelumnya Jungkook bisa bermanja-manja dengan Papanya.

Namjoon bilang dia ada urusan bisnis selama tiga hari di Amerika, berangkatnya baru kemaren sore. Jadilah Jungkook sekarang uring-uringan ga jelas.

"Huaaa kangen papaa" ujar Jungkook yang sedang berguling-guling diatas karpet diruang tamu dengan tv menyala dan cemilan dimana-mana.

"Papa lagi apa yaa kira-kira? Telpon ga ya ? Kalo ganggu gimana? Huaa gatau dehh, telpon aja" putus Jungkook mengambil hpnya.

.

"Hallo?"

"Papaa..."

"Kenapaa dekk?"

"Hmm...adek ganggu ya?"

"Papa lagi meeting dek, kenapa? Telponnya nanti ya ,kalau perlu sesuatu bilang sama Kak Tae aja"

"Ihh papa.. tapi Tae..."

Tutt..tutt..tutt.. panggilan diputus sepihak dari Namjoon.

"-Hyung gaada dirumah..hahh"

Jungkook bener-bener kesel banget. Dia lempar hpnya asal ga peduli pecah atau engga. Bangkit dari karpet langsung lari keatas menuju kamarnya, pintu kamar pun dibanting dengan kuat sehingga menimbulkan bunyi yang keras.

"Hikss...kesell kesell kesell. Gamau ngomong sama papa titik." Ucap Jungkook setelah membanting tubuhnya keatas kasur.

Jungkook itu sensitif, cepet nangis padahal cuma hal sepele yang ga ada artinya. Itu semua salah Namjoon kalau kata Jungkook. Siapa suru Namjoon ngemanjain dia dari kecil? Selalu ngelarang Jungkook main keluar. Padahal kan dia anak cowok masa disekep terus di rumah. Ga adil! Karena setau Jungkook, Namjoon itu ga perna larang-larang Taehyung main keluar waktu seusianya.

"Ahkkk..." Jungkook bangkit dari tidurnya dengan spontan megang dadanya.

"Sial sial sial" jungkook terus memukul dadanya dengan keras namun air matanya semakin deras bersamaan dengan keringat dingin.

.
.
Brakk

Pintu kamarnya dibuka dengan paksa. Jungkook yakin seseorang mendengar teriakannya

"Jungkook stopp!"

Orang itu mengambil alih tangan Jungkook dengan paksa dan membawa tubuh Jungkook  kedalam dekapannya. Bersamaan dengan itu tubuh yang dipeluk pun meluruh.

"Astagaa.. Bibii tolong panggil dokter" orang itu langsung membenarkan posisi Jungkook dan mengambil handuk untuk mengeringkan keringat Jungkook.

"Dokter sudah dijalan tuan. Apa yang harus saya lakukan lagi?" Ujar Bibi Nam setelah menghubungi dokter kepercayaan keluarga Kim.

"Bibi tunggu diluar aja, kalau dokternya dateng suruh masuk langsung kekamar Jungkook." Ucap orang itu sambil melemparkan senyuman pada Bibi Nam

"Baik tuan. Tapi saya cuma mau bilang, kalau tuan Jungkook belum ada minum obat dari kemarin sore setelah Tuan besar berangkat"

"Hahh.. anak ini memang bandel bi, susah kalau sama ngomong sama dia" Ujarnya sambil mengelus surai Jungkook.

"Kalau begitu , bibi keluar ya tuan"

.

.

.

.
Di Amerika sana.. sungguh perasaan Namjoon tidak enak. Namjoon mempercayakan Taehyung untuk menjaga Jungkook selama tiga hari kedepan. Tapi rasanya Taehyung itu tidak bisa di percaya kalau masalah menjaga Jungkook. Namjoon segera mengambil ponselnya untuk menghubungi Jungkook kembali setelah dia putuskan sepihak telpon jungkook tadi.

Tidak tersambung. Setelah lima kali mencoba tetap saja tidak ada balasan dari pemilik nomber.

Perasaan Namjoon semakin gundah. Dengan cepat dia mencari nomber anak sulungnya.

"hallo pa?" Panggilan tersambung, sungguh membuat Namjoon lega.

"Taehyung kamu dimana nak?" Tanya Namjoon

"Biasa pa acara mingguan, nongki bareng temen" balas seseorang disebrang sana

"Hahh.. papa kan udah bilang untuk hari minggu ini tetep dirumah"

"Memang kenapa sih?"

"Adikmu dirumah sendiri Tae"

" Dirumah ada bibi pa, jadi ga usa khawatir ga akan kenapa-napa juga anaknya"

"Taehyung pulang!" Ucap Namjoon sedikit tegas

"Apasiih pa, iya nanti Tae pulang"

"Jungkook ga angkat telpon papa. Papa minta kamu pulang sekarang!"

Tutt..tutt.. tutt

Lagi-lagi Namjoon mematikan telpon secara sepihak. Yang membuat Taehyung kesal sendiri.

"Halahh.. paling lagi ngebo anaknya." Ujar Taehyung yang mau tidak mau tetap bangkit dari perkumpulan temannya untuk pamit kerumah.

.
.
.
Setelah dokter memeriksa Jungkook, dia hanya mengatakan bahwa Jungkook hanya kelelahan dan banyak pikiran.

"Obatnya tolong diberikan, imunnya sedikit menurun, Itu jadi penyebab rasa sakitnya datang. Saya sudah suntikan vitamin juga, jadi tidak usah khawatir nanti juga dia sadar." Ujar dokter

"Baik dokter, terimakasih" orang itu membalas sedikit membungkuk

"Kalau begitu saya pamit. Permisi"

Satu jam lewat lamanya Jungkook pingsan. Sedikit panik tapi dokter mengatakan baik-baik saja.

"Kalau kaya gini, lo jadi adik gue aja. Punya kaka malah ga bisa jaga adeknya hahh" ucapnya dengan menghela nafas.

"Hmm..."

"Jungkook.. heyy lo bangun"

"Kakak..? kok disini?"

.

.

.

.

.

TBC

Voment yaa 💜

BROTHER ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang