🧚♀️ Typo bersebaran
.
.
.Disuatu cafe yang keberadaanya tepat ditengah kota, dua orang lelaki yang memiliki jarak usia cukup jauh sedang melakukan perbincangan.
"saya bisa percaya dengan anda?" Tanya yang lebih mudaSi lawan bicara menatap dan menyeruput minumannya sejenak. "Kau jauh-jauh datang padaku berarti secara tidak langsung kau percaya denganku kan Jimin?" Jawab yang lebih tua dengan sedikit tersenyum miring.
"Uh.. menyebalkan. Jika bukan mama yang menyuruhku mengulik kasus ini, aku benar-benar tidak ingin ikut campur" Laki-laki muda yang sedang menggerutu ini adalah Jimin. Sedangkan lawan bicaranya adalah Yoongi.
Yoongi terkekeh melihat Jimin didepannya, sedikit menggemaskan pikirnya. "Memangnya apa yang bisa kau dapatkan jika menemuiku?"
"Ah.. aku dengar kau sepupu Bibi Jieun. Maaf, aku juga dengar kau selalu dituduh om Namjoon sebagai ayah Jungkook" tutur Jimin
"Hei nak, kau tau sebanyak itu? Lalu bagaimana?"
"Paman, aku ingin bekerja sama denganmu. Bantu aku memberi tau kejadian ini pada om Namjoon, demi mamaku" ucap Jimin dengan nada rendah
"Memberi tau Namjoon jika Seokjin ayah Jungkook? Kalau itu sudah aku lakukan na-"
"TIDAKK.." Jimin menyanggahnya dengan cepat "Papa Seokjin bukan ayah Jungkook. Setauku papa Seokjin punya masalah dengan reproduksinya" sambung Jimin
"Jadi maksudmu?"
"Jungkook benar-benar anak kandung Om Namjoon!"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Aku tidak mengerti, mengapa adikku ini tiba-tiba datang padaku?" Ucap Seokjin"Kak, aku benar-benar tidak ingin basa-basi. Tolong katakan apa yang kau sembunyikan dariku?" Mendengar perkataan Namjoon membuat Seokjin mengerutkan keningnya.
"Apa maksudmu Namjoon? Memang apa yang aku sembunyikan darimu?"
Namjoon menghela nafasnya, wajahnya merah, sayu namun tatapannya tersirat marah. "Jungkook! ap- apa kau ayahnya kak?"
"Namjoon apa yang kau katakan?"
"JAWAB PERTANYAANKU KAK!!" suara Namjoon mengeras ditengah ruangan itu. Air matanya meluruh menatap Seokjin dengan siratan kemarahan "aku melihatmu dengan Jieun di tempat itu. Aku melihat rekaman ulang kejadiannya kak...aku- aku melihat kau membawa jieun kedalam ruangan itu kak" sambungnya dengan menarik kerah kemeja Seokjin.
Seokjin tersenyum miring dan melepas paksa tangan Namjoon darinya. "Jika aku mengatakan iya, apa yang akan kau lakukan Namjoon?"
"Apa maksudmu?!"
"Jika Jungkook memang anakku bagaimana hmm?"
"BRENGS*K"
BUGG
Pukulan Namjoon melayang kewajah Seokjin, membuat yang dipukul terjungkal kelantai.
"Hei!! Apa yang kau lakukan?!" Seokjin menggertak dan bangkit
"Harusnya aku yang bertanya padamu kak! Kenapa.. KENAPA KAU MELAKUKAN INI PADAKU?!"
"Namjoon" panggil Seokjin "apa kau merasa hancur? Apa kau merasa tersakiti olehku? Jika iya, berati aku berhasil membuatmu merasakan penderitaan" ucapnya dengan terkekeh
"Dari dulu hidupmu selalu sempurna, bahkan semua warisan ayah diberikan padamu. Sedangkan aku? Menyelam luas hingga bisa seperti sekarang. Bahkan calon tunanganku juga kau ambil, aku berniat mengenalkan mama Taehyung pada ayah. Tapi, malah aku yang dikejutkan ketika ayah menjodohkanmu dengannya. Dan dengan gampangnya kau mengiyakannya brengs*k!" Seokjin bertutur parau
KAMU SEDANG MEMBACA
BROTHER ✔️
Fanfiction𝑱𝒊𝒌𝒂 𝒎𝒂𝒍𝒂𝒎 𝒎𝒂𝒕𝒂𝒉𝒂𝒓𝒊 𝒕𝒂𝒌 𝒕𝒆𝒓𝒍𝒊𝒉𝒂𝒕. 𝑴𝒂𝒌𝒂 𝒔𝒊𝒂𝒏𝒈 𝒃𝒖𝒍𝒂𝒏 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒕𝒂𝒌 𝒕𝒆𝒓𝒍𝒊𝒉𝒂𝒕. 𝑻𝒂𝒑𝒊 𝒌𝒂𝒍𝒂𝒖 𝒅𝒊𝒑𝒊𝒌𝒊𝒓-𝒑𝒊𝒌𝒊𝒓 𝒕𝒆𝒎𝒑𝒂𝒕𝒏𝒚𝒂 𝒔𝒂𝒎𝒂-𝒔𝒂𝒎𝒂 𝒅𝒊 𝒂𝒏𝒈𝒌𝒂𝒔𝒂. 𝑺𝒂𝒎𝒂-𝒔𝒂𝒎𝒂...