15

1.6K 142 8
                                    

Hallo 🧚

Typo bertebaran!!
.
.
.

"Hey.. maaf gue ngagetin lo ya?" Orang itu ikut bersimpuh menyamakan diri dengan Jungkook.

Orang itu tidak lain adalah Taehyung. Awalnya ia tidak ada niat untuk mengagetkan adiknya yang berdiri didepan pintu kamarnya dan siapa sangka malah berdampak beda, lupa akan kondisi kesehatan jungkook.

Taehyung membantu Jungkook berdiri dan tidak lupa mengambil bantal yang dijatuhkan juga "lo kaget banget ya? Sakit gak?" Sekali lagi ia memastikan keadaan adiknya.

"Ih bego banget sih, lo sengaja ya ngagetin gue?" Jawab Jungkook kesal dengan tangan yang tak henti memegang dadanya dan mengatur nafasnya.

Taehyung memasukan kunci kamarnya, sebenarnya dia juga bingung kenapa ia mengunci kamarnya padahal hanya ingin kedapur.

"Engga sengaja sumpah, lagian ngapain lo depan kamar gue bawa-bawa bantal? Ohh.. gue tau nih pasti ga bisa tidur kan lo? Cih anak manja" Ujar Taehyung yang hanya dibalas tatapan kesal dari Jungkook. Tanpa basa-basi anak itu mengambil kasar bantalnya yang berada ditangan Taehyung dan melenggang masuk begitu saja ke kamar si kakak.

"Bocah.. lo ngeselin banget, gue belum ijinin lo masuk. Tadi aja lo nolak gue temenin tidur"  ucapnya ketika melihat Jungkook duduk diatas kasurnya.

"Kak.." panggil Jungkook, membuat Taehyung menaikan alisnya bingung dengan mimik wajah yang diberikan adiknya sepertinya ada yang tidak beres.

"Lo mau liat gue sekarat lagi atau engga?" Sambung Jungkook

"Lo ngomong apa sih?"

"Ih beneran bego banget lu jadi abang " kesal Jungkook

Seketika otak Taehyung berfungsi dengan baik setelah dikatakan bego oleh Jungkook. Taehyung langsung keluar dari kamarnya dan tidak lain menuju kamar Jungkook untuk mengambil obat anak itu.
.
.
.

"Lo jangan main kode-kodean lah sama gue, kalau sakit bilang, kalau mau diambilin obat bilang. lo sama gue aja banyakan gengsinya, bisa mati duluan lo kalau kemakan gengsi terus"  Taehyung terus mendumel namun tangannya membantu Jungkook meminum obatnya.

"Apaan sih lo marah-marah gitu, kalau gak iklas bilang aja lagian lo yang bikin gue kumat kan"

"Bukan marah atau gak iklas jung, lo bisa lah bedain. Ini gue lagi panik loh" balas Taehyung

"Ck.. paniknya baru sekarang? Dulu kemana aja lo kalau liat gue sekarat? Gak peduli kan lo?" Wajah Jungkook memerah usai mengatakan itu dan Taehyung mengepalkan tangannya, kenapa pembahasan mereka bisa sampai sana.

"Kenapa diem? Gak bisa jawab?" Sambung Jungkook dengan air mata yang berhasil lolos setelah ia tahan.

"Jungkook udah! Kita baru baikan dek, gue gak mau kita ribut lagi" Taehyung membereskan obat-obatan Jungkook dan meletaknnya diatas meja. "Sekarang tidur ya, baru keluar rumah sakit lo harus istirahat oke" sambung Taehyung.

"Kak.. maaf"

Taehyung malah menjadi mi, tangis Jungkook malah semakin deras. "Lo kenapa lagi sih?" Taehyung menggaruk tengkuknya yang tidak gatal

"Huaa.. maaf gue malah ngungkit-ngungkit masalah dulu. Lo kalau mau marah gapapa kok asal jangan balik kaya dulu lagi" Jungkook mencoba menghentikan tangisnya, namun malah susah berakhir dia ngik ngok sendiri.

"Elah bocah..  drama mulu lo, sekarang tidur oke" Taehyung membenarkan letak selimut adiknya dan ikut merebahkan diri disamping Jungkook.

Setelah merasa Jungkook sudah terlelap, Taehyung membangunkan dirinya dari posisi rebahan. Ia memandang jam dinding kamarnya yang menunjukan jam 2 dini hari. Segera ia mengambil hpnya, bahkan sampai sekarang Namjoon belum menghubunginya. "Ayah kemana sih, gak biasanya gak ada kabar kalau lembur. Tau ah" Kembali ia meletakan ponselnya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Plakk...

Dug..

"Ahkk"

"Sakit hah??"

"SEOKJIN CUKUP.."

"Cukup katamu? Tapi, anak sialan ini harus diberi pelajaran"

Bug..

Sekali lagi pukulan itu dilayangkan kewajah Jimin. Seokjin mencengkram kerah baju Jimin dengan kuat. "Sekali lagi papa bilang sama kamu, berhenti ikut campur urusan papa"

"Seokjin cukup hiks..tolong, dia anakmu" bukannya mengiyakan tapi seokjin malah mencengkram pipi istrinya "hei sejak kapan dia jadi anakku Jisoo? Dia memang pantas mendapatkan itu, bahkan ayahnya sendiri tidak mau bertanggung jawab kan?"

"Jangan sentuh mama!" Jimin mencoba menjauhkan Seokjin dari mamanya.

"Oke, Saya tidak akan ikut campur urusan anda lagi" sambung Jimin

Seokjin tersenyum dan mengelus kepala Jimin "anak pintar" lalu bergegas pergi meninggalkan Jimin dan Jisoo.

Jisoo langsung merengkuh tubuh anaknya membawa kepelukan. Air matanya berlomba-lomba untuk jatuh. "Maafin mama Jimin, mama kira menikah dengan Seokjin adalah keputusan yang tepat"

"Engga, mama gak salah, niat mama baik biar Jimin bisa punya ayah" Jimin semakin mengencangkan pelukannya.

"Mama obatin lukanya dulu ya? Habis itu kamu tidur" Jimin hanya membalas dengan senyuman.
.
.
.
.
Ditengah mengobati luka sang putra Jisoo membuka suaranya.
"Jimin.."

"Iya ma?"

"Jangan berhenti.. Namjoon harus tau nak"

Jimin menghentikan kegiatan Jisoo mengobati lukanya "ma.. udah ya. Jimin ga mau lagi liat mama dilukain papa, jimin juga takut ma"

"Tapi mama cuma punya kamu Jimin. Mama bener-bener gak tenang sebelum Namjoon tau semuanya, mama saksi matanya Jimin. mama ngerasa bersalah nak" Jisoo menangis lagi, Jimin langsung merengkuhnya.

"Mama tenang aja ya, Jimin bakal cari cara lain. Jimin mau nyoba nemuin seseorang dulu, Jimin ga bisa bilang gitu aja ke Om Namjoon tanpa bukti apa-apa"

"Maafin mama ngerepotin kamu"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Jungkook bangun.."

"Eung... Lima menit lagi pa" balasnya

"Gue siram ya lo, bangun gak" Hampir tiga kali Taehyung mencoba membangunkan Jungkook dalam jeda waktu 10 menit sekali. Selalu mendapat jawaban yang sama.

"Iya-iya ini bangun, nih liat mata kookie udah melek pa" Jungkook mengatakan itu namun matanya masih belum terbuka hanya  alisnya yang ia naikan. Dan sepertinya ia mengira yang membangunkannya adalah Namjoon.

Taehyung kesal dan segera mengangkat tubuh adiknya walau kewalahan karna bobot tubuh adiknya yang lebih berisi. "Sini ya adik manis kakak ganteng gendong ututututu kita mandi ya"

Dalam gendongan Taehyung, Jungkook membuka matanya. Karna tau arah Taehyung yang akan membawanya ke kamar mandi, dengan segera ia meronta "Turunin gue Taehyung.... Gak mau mandi dingin!!"

Taehyung menurunkan Jungkook, dan menatap kesal adiknya itu. "Cepet cuci muka habis itu sarapan kebawah. Bikin orang es mochi aja lo pagi-pagi"

"Aye aye captain"

.
.
.
.
.
.
.
.
"Papa masih belum pulang ya kak?" Kalimat pertama Jungkook ketika ia tiba diruang makan. Hanya melihat Taehyung disana.

"Seperti yang lo liat, udah ayo sini sarapan. Hari ini jangan sekolag dulu gue udah suruh Om Jakson untuk ngirim surat"

"Kakak mau kuliah ya? Aku sendiri dong dirumah" ucap Jungkook murung.

"Elah bocah.. umur doang gede kelakuan kayak bayi"

"Yeh malah diledekin, aku serius kak"

"Bibi Nam kan ada Jung, paling nanti papa pulang" balas Taehyung dan keduanya kembali menikmati sarapan mereka.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Makin gak nyambung ya ? 🙃

BROTHER ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang