14

1.6K 152 0
                                    

Hallo.. masih ada yang nunggu gak? 🧚

.
.
.

Sebuah cafe ditengah perkotaan menjadi tempat temu untuk dua pria dewasa yang sayangnya selalu terjerat konflik masa lalu. Mereka duduk berhadapan dengan salah satu diantaranya memasang mimik tidak bersahabat.

"Ada apa anda mengajak saya bertemu Yoongi?" Langsung pada inti. Namjoon, pria yang memasang mimik tak bersahabat itu membuka suaranya.

"Aku ingin menujukan sesuatu" Yoongi mulai membuka laptop yang ia bawa dan menunjukan salah satu rekaman pada Namjoon.

"Apa ini?"

"Apa yang kau lihat Namjoon?"

"Yoongi, saya tidak suka basa basi!"

"Ck, Ini rekaman cctv cafe yang dikunjungi Jieun 16 tahun lalu. Aku mendatangi cafe itu 3 hari yang lalu dan meminta mereka mencarikan rekaman ini. Kau lihat laki-laki yang bersama Jieun itu bukanlah aku" Yoongi menjelaskan secara detail isi rekaman itu. Namun, bukannya terfokus pada kata-kata Yoongi, Namjoon malah mengeraskan pandanganya pada rekaman itu. Dia kenal, sangat kenal dengan laki-laki yang bersama istrinya itu.

"Brengsek! Bajingan! Katakan padaku Yoongi bahwa rekaman itu palsu" suaranya keras Namun sedikit bergetar

"Aku tidak pernah berniat memalsukan hal sebesar ini Namjoon. Kau bisa bertanya padanya apa yang dia lakukan pada istrimu"

"Jika kau terbukti memalsukan rekamannya aku akan memenggal kepalamu Yoongi"

"Ya.. aku tidak takut untuk itu. Karna aku juga ingin mengambil milikku dari laki-laki itu"

"Apa maksudmu?"

"Aku tidak bisa memberi tahunya, kalau begitu aku pergi Namjoon, sampai jumpa"





.
.
.
.
.
"Kakak.."

"Kak...."

"KAKK TAEE"

Bosan menunggu sang kakak yang tak kunjung datang setelah dipanggil berkali-kali, akhirnya Jungkook memutuskan untuk berjalan keluar dari kamarnya. Menuruni tangga satu persatu untuk mencari kakaknya di ruang tengah usai tak menemukan Taehyung dikamarnya.

"Loh kok  belum tidur?" Taehyung membuka suara ketika melihat Jungkook mendekatinya dan langsung duduk disampingnya.

"Aku dari tadi manggil-manggil kakak sampe teriak-teriak masa gak denger sih" ucapnya mendengus kesal

"Ya maaf, lagi nugas nih" seraya menyodorkan laptop yang sedang dipangkunya.

"Ck.. papa mana ya? Udah jam sepulu malem kok belum pulang. Anaknya baru pulang dari rumah sakit malah ditinggal keluar..huh"

"Jangan gitu lah, kan ada kakak. Papa paling lagi ada kerjaan dikantor. Mending kamu balik kekamar lanjutin tidurnya, kata papa kamu tadi pagi maksa pulang padahal belum dibolehin"

Jungkook menurunkan laptop dari pangkuan Taehyung dan meletakkan pada meja didepannya. Lalu ia memposisikan dirinya untuk tidur disofa panjang itu dengan kepala dipangkuan kakaknya.

"Gak mau. Aku mau nunggu papa aja disini sama kakak" ucapnya sambil meraih setoples biskuit di atas meja

"Haduh.. yang ada kalau papa pulang malah dimarahin kalau kaya gini. Lebih tepatnya kakak yang kena marah. Kita pindah kekamar aja biar kakak yang nemenin kamu tidur"

"Gak mau.. memang aku anak kecil ditemenim kalau tidur..huh"

"Trus apa bedanya sekarang kamu nungguin papa? Mau ngajak papa tidur bareng kan?"

"HEH... Bahasanya kok ambigu gitu sih" Jungkook merenggut membangkitkan dirinya dari posisi awal. Ia memandang tajam Taehyung dengan mulut yang masih mengunyah. Sedangkan yang ditatap hanya menaikan satu alisnya.

"Yaudah.. gue balik kekamar sekarang. Bye" setelah itu ia berlalu dari pandangan Taehyung menaiki tangga satu persatu.

"Tapi gausa dibawa juga toples biskuit nya Jungkook!!"

.
.
.
.
.

Tiga jam telah berlalu, Jungkook masih tetap tidak bisa menutup matanya, sedari tadi ia hanya memainkan ponselnya dengan lampu kamar yang sudah ia matikan agar Taehyung mengira bahwa dirinya sudah tidur. Melihat jam ponselnya yang menunjukan pukul 01.00 Jungkook beranjak dari kasurnya dan menghidupkan lampu kamarnya.

"Papa serius nih ga pulang, mana hpnya gak aktif. Biasnya kalau lembur pasti dikabarin" monolognya sendiri.

Jungkook berjalan keluar dari kamarnya, melihat sekeliling yang sudah gelap membuatnya agak merinding. Ia melangkah hati-hati menuju kamar Taehyung dengan memeluk bantalnya. Pintu kamar itu ia buka namun nihil, pintu kamar kakaknya terkunci.
"Hadeh.. demi apa dia ngunci kamarnya"

Tokk

Tokk

Tokk

"Tae...  Ah bukan maksudnya Kakk..."

Tokk

Tokk

Tokk

"Kakak.. buka dong masa udah tidur sih, lampu kamar lo masih nyala lok kak"

Tokk

Tokk

Tokk

"WOII LAH BANGUN GAK LO" sungguh tidak tau jam ia berteriak malam-malam.

Jungkook terus menggedor-gedor pintu kamar Taehyung hingga tak menyadari suara langkah kaki yang mendekat kearahnya. Seseorang dibelakangnya tiba-tiba menghapiri dan memegang bahunya

"AAA SETAN COPOT...Akhh" spontan bantal dipelukannya jatuh dan dirinya pun menyusul.


.
.
.
.
.
.

visualisasi si adek anak pak Namjoon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

visualisasi si adek anak pak Namjoon

.
.
.

Pendek ya? Memang ☺️😂

BROTHER ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang