Hello...🧚
.
.
.
.
.
.
.
.
Selamat membaca..
.
.
.Tepat pukul sembilan pagi. Seperti yang Namjoon katakan, untuk hari ini ia melarang Jungkook untuk sekolah.
"Papa kok gak kerja?"
"kamu liat sekarang papa lagi ngapain?" Ucap Namjoon menjawab pertanyaan Jungkook dengan dirinya berada di salah satu sofa ruang tengah memangku laptop dan berkas-berkas yang berserak disampingnya.
Untuk posisi sekarang, Namjoon dan Jungkook berada di ruang tengah rumahnya. Jungkook yang duduk dibawah dengan alas karpet serta jajanan yang berserak disekelilingnya dan juga TV yang menyala didepannya. Lucunya Namjoon merasa ia sedang bekerja sambil mengawasi bayi padahal Jungkook sudah bukan bayi lagi.
"Bukan ihh.. maksud adek, kok papa gak ke kantor aja?"
"Sengaja Jungkook. Kalau papa tinggal nanti kamu kabur lagi" Jungkook hanya memutar bola matanya malas dan kembali melanjutkan kegiatannya tadi.
Suasana kembali hening, Jungkook jadi merasa bosan. Ingin bermain game atau menghubungi temannya tapi Namjoon malah menyembunyikan Hpnya. Kalau kata Jungkook 'apa-apaan jaman sekarang masih nyita- nyita Hp anak, terlalu lebay' Tapi, ia hanya berani berucap dalam hati.
Beberapa menit kemudian, suara bell rumahnya berbunyi. Tidak biasanya ada tamu pagi-pagi begini pikir Namjoon. "Dek.. coba liat siapa yang dateng" perintah Namjoon pada Jungkook.
"Gamau, males bangun. Papa aja sana bukain" tolak Jungkook karna dirinya sedang fokus terhadap layar TV didepannya. Dimana menampilkan film dengan genre action kesukaannya.
"Kamu ya.. kalau orang tua nyuruh itu dilaksanain, memang yang ngasi kamu makan itu TV-nya?"
"Aduhh iya-iya maaf orang tua" Namjoon hanya berdecak kesal.
Karena anaknya tidak mau menurut jadilah Namjoon bangkit dari duduknya dan berjalan menuju pintu depan rumahnya. Untuk yang bertanya kenapa bukan bibi Nam yang membuka pintu, itu karena untuk beberapa hari ini beliau mengambil cuti.Namjoon membuka pintu utama dan sedikit heran dengan orang yang ada dihadapannya sekarang. Orang tersebut melambai didepan wajahnya dengan senyum aneh yang dibuat semanis mungkin.
"Annyeong adikku tersayang""Kak Seokjin? Ngapain kesini?" Tamu yang mendatangi rumahnya adalah Seokjin yaitu kakak kandung Namjoon atau ayah dari Jimin. Namjoon menjadi semakin heran, tidak biasanya kakaknya berkunjung pagi-pagi kerumahnya, apalagi yang Namjoon tau Seokjin itu jadwalnya selalu padat untuk mengurus pasien-pasiennya.
"Kenapa kaget sih, aku mau jenguk anakku Namjoon. Aku denger dia habis jadi anak nakal kemaren" Seokjin langsung menyingkirkan tubuh Namjoon yang menghalang didepan pintu dan langsung masuk kedalam, membuat Namjoon hanya memutar matanya malas dan langsung menutup pintu rumahnya
.
.
.
Seokjin melihat Jungkook yang sedang serius dengan tontonannya langsung berseru riang "Jungkook... Om ganteng dateng yuhuu"Mendengar itu Jungkook yang semulanya fokus dengan filmnya langsung membalikan badannya. Dengan gerakan antusias ia menghampiri Seokjin karena tau jikalau Seokjin datang sudah pasti membawa sesuatu untuknya(anggap saja buah tangan)
"Om.. kok ga bilang-bilang kalau mau kesini?" Tanya Jungkook pada Seokjin dan setelahnya pandangannya tertuju dengan paper bag yang ditenteng Seokjin. "Om bawa apaa?"
Seokjin jadi terkekeh gemas dengan tingkah antusias Jungkook yang menyambut kedatangannya. Paper bag yang ada ditangannya sudah berpindah pada Jungkook. "Novel baru, sengaja om beliin pasti kamu bosen kan dikurung sama papamu"
KAMU SEDANG MEMBACA
BROTHER ✔️
Fanfiction𝑱𝒊𝒌𝒂 𝒎𝒂𝒍𝒂𝒎 𝒎𝒂𝒕𝒂𝒉𝒂𝒓𝒊 𝒕𝒂𝒌 𝒕𝒆𝒓𝒍𝒊𝒉𝒂𝒕. 𝑴𝒂𝒌𝒂 𝒔𝒊𝒂𝒏𝒈 𝒃𝒖𝒍𝒂𝒏 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒕𝒂𝒌 𝒕𝒆𝒓𝒍𝒊𝒉𝒂𝒕. 𝑻𝒂𝒑𝒊 𝒌𝒂𝒍𝒂𝒖 𝒅𝒊𝒑𝒊𝒌𝒊𝒓-𝒑𝒊𝒌𝒊𝒓 𝒕𝒆𝒎𝒑𝒂𝒕𝒏𝒚𝒂 𝒔𝒂𝒎𝒂-𝒔𝒂𝒎𝒂 𝒅𝒊 𝒂𝒏𝒈𝒌𝒂𝒔𝒂. 𝑺𝒂𝒎𝒂-𝒔𝒂𝒎𝒂...