SELAMAT MEMBACA..
.
.
.
.
.
.
.
Keributan kecil antara Taehyung dan Namjoon kemarin malam membuat suasana sarapan pagi ini menjadi berbeda. Namjoon merasa sangat bersalah pada putra sulungnya itu. Tiga puluh menit yang lalu ia mencoba memasuki kamar Taehyung untuk mengajak sarapan, namun malah kosong yang ia dapatkan. Bibi Nam mengatakan bahwa anak sulungnya itu sudah berangkat ke kampus sekitaran jam setengah enam tadi. Beberapa kali ia mencoba menghubungi sulungnya namun tidak mendapat jawaban. Namjoon hanya khawatir tidak biasanya Taehyung berangkat kampus tanpa memberitahunya
Sekarang Namjoon hanya menunggu putra bungsunya yang juga tak kunjung datang untuk sarapan. Namjoon bangkit dari duduknya dan hendak mencari putra bungsunya, namun ia urungkan karena yang ia cari sudah menampakan wujudnya dari atas tangga.
Jungkook dengan perlengkapan sekolahnya menuruni tangga. Sampai pada meja makan iya hanya melihat presensi papanya saja. Jungkook celingak-celinguk kebingungan seperti mencari sesuatu yang hilang.
"Adek nyariin kakak?" Seperti tau maksud gerak-gerik bungsunya, Namjoon langsung menanyakan
"Huum... Kemana? Biasanya hari jumat dia berangkat siang deh"
"Papa kurang tau, mungkin ada tugas" ucap Namjoon sambil melanjutkan makannya, mencoba sedikit tenang didepan bungsunya.
Jungkook jadi kepikiran, mungkin Taehyung marah pada Namjoon karna lebih memperhatikannya. Ia merasa bersalah pada kakaknya itu. Kalau mamanya masih ada pasti akan ada sedikit pertengkaran dengan papanya. Kadang jungkook sedikit bingung dengan mamanya, Jieun bahkan lebih menyayangi Taehyung dari pada dirinya, Jieun juga selalu memarahi Namjoon jika terlalu memanjakannya. Jungkook jadi berfikir apa dia bukan anak kandung mamanya.
Lamunan Jungkook menjadi buyar setelah mendengar suara Namjoon
"Dek.. makannya sedikit dicepetin ya, papa ada meeting pagi. Kita berangkat sedikit lebih pagi gapapa ya?" Ucap Namjoon yang membuat Jungkook memandang sendu entah karena apa.
"Papa berangkat aja duluan, adek minta dianter kak jimin aja"
"Loh.. nanti kak Jimin lama gimana? Agak jauh loh rumah Kak Jimin dari sini"
"Adek udah pesen kemarin sama kak Jimin, paling lagi dijalan" bohong.. jungkook tidak pernah mengabari jimin untuk mengantarkan sekolah pagi ini.
"Adek beneran? Ga bohongin papa?"
"Iyaa pa.." Jungkook meyakinkan Namjoon.
Namjoon langsung bangkit dari kursinya dan mendekat pada Jungkook. Menarik pelan kepala anak itu dan mencium surainya.
"Papa berangkat ya, habisin sarapannya jangan lupa obatnya sayang" Jungkook hanya mengangguk dan tersenyum kecilSetelah memastikan kepergian Namjoon, Jungkook bangkit mengambil tasnya meninggalkan sisa sarapan yang masih banyak dan obat yang udah disiapkan diatas meja.
Pagi-pagi memang tidak ada supir dirumahnya. Jakson hanya bertugas menjemput Jungkook sekolah atau mengantar saat Namjoon tidak ada dirumah . karena pagi ini Namjoon sudah dirumah maka Jakson sudah tentu tidak ada dirumah Kim .
Entahh apa yang dipikirkan Jungkook. Ia sekarang berjalan kaki menuju sekolahnya, sedikit membayangkan kejadian-kejadian masa lalunya.
Tidak sadar akan dirinya yang akan menyebrangi jalan tanpa menoleh kanan dan kiri, sebuah mobil melaju cepat kearahnya. Lamunanya menjadii hilang ketika mendengar suara klakson mobil tersebut. Jungkook membolakan matanya panik seketika otaknya tidak dapat berfungsi dengan baik.
Seseorang dari belakang menarik tangannya dengan cepat.
"Jungkook.. kamu gapapa?"Jungkook yang panik masih mengatur nafasnya. Jantungnya berdetak sedikit lebih cepat.
"A-aku gapapa""Hahh.. syukurlah. Kamu kenapa bisa sendiri sih papa kamu kemana?" tanya orang itu
"Papa ga bisa nganter adek, Om Yoongi... jangan kasi tau papa ya" ucap jungkook membuat Yoongi orang yang telah menyelamatkannya tadi menghela nafasnya.Pengemudi mobil yang hampir menabrak Jungkook menghampiri mereka berdua.
"Aduhh ini adeknya gapapa? Kalau mau bunuh diri jangan pas mobil saya lewat dong"
"Hah apaan sih, yang mau bunuh diri siapa" jawab Jungkook kesal"Ya kamu lah masa saya. Hutang saya masih banyak kalau saya bunuh diri nanti dosa saya tertimbun susah masuk surga"
" Maaf tuan, anak saya sedikit melamun tadi. Tolong dimaafkan ya" ucap Yoongi mencoba menengahi."Haduhh.. ada-ada aja anak muda jaman sekarang. Pasti adeknya mikirin cinta-cintaan kan, adeknya habis diputusin kan?"
"Enak aja kalau ngomong, orang ganteng gini siapa yang tega mutusin?" Jungkook malah tidak mau kalah"Astaga Jungkook udah, sekarang kamu masuk mobil biar om yang nganter sekolahnya" Jungkook hanya menuruti perkataan Yoongi dan langsung beranjak ke mobil Yoongi.
"Tuan maaf, saya akan mengantar anak saya kesekolah. Permisi" yoongi dengan sopan mengatakan pada pengemudi itu dan selanjutnya ikut menyusul Jungkook kemobilnya..
Didalam mobil Yoongi dibuat kebingungan karna Jungkook. Anak itu sudah bersandar dan memejamkan matanya. Yoongi mengarahkan tangannya untuk mengusap dahi Jungkook yang sudah penuh keringat."Om Yoongi"
"Ada yang sakit?"
"Aku lupa minum obat, tapi gapapa nanti aja hilang"
"Mau tetep sekolah atau pulang?"
"Sekolahh... Bahaya kalau papa tau"
"Okey.. kamu tiduran aja nanti kalau udah sampai om bangunin" ucap Yoongi yang mulai menghidupkan mesin mobilnya.
Jungkook hanya mengangguk, cukup mempercayai ucapan temen ayahnya ini. Yoongi adalah teman Namjoon sudah sejak lama dan itu membuat Jungkook akrab dengannya.
Sampai sekolahnya Jungkook berterima kasih pada Yoongi dan segera masuk sedikit berlari. Seletah memastikan Jungkook masuk kedalam sekolahnya, Yoongi sedikit tersenyum dan berguman "maniss seperti Jieun, tapi sayang menjadi milik Namjoon"
.
.
.
.
.
"Jungkook lo kok lesu gitu sihh" tanya mingyu"Lo tau gak? Gua hampir mati tadi" jawab Jungkook
"Yahh..kok hampir""Kok hampir? Maksud lo, lo mau gua mati beneran?"
"Astaga mingyu ga sejahat ini kok, nanti siapa yang jajanin gua kalau lo mati " ucap mingyu memasang wajah sedihnya
"Sialan lo.. Yugyeom mana?"
"Lo tau? Si Yugyeom lagi ngincer anak cewe kelas sebelah? Noh dia tadi bilang mau awalan pdkt"
"Lah si anying sok ganteng dia" ucap Jungkook"Mending gua sok ganteng tapi manly, dari pada lu berdua ngaku aja ganteng tapi deketin cewe kagak berani" ucap Yugyeom bagai jailangkung yang datang tiba-tiba.
....
...
..
.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
BROTHER ✔️
Fanfiction𝑱𝒊𝒌𝒂 𝒎𝒂𝒍𝒂𝒎 𝒎𝒂𝒕𝒂𝒉𝒂𝒓𝒊 𝒕𝒂𝒌 𝒕𝒆𝒓𝒍𝒊𝒉𝒂𝒕. 𝑴𝒂𝒌𝒂 𝒔𝒊𝒂𝒏𝒈 𝒃𝒖𝒍𝒂𝒏 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒕𝒂𝒌 𝒕𝒆𝒓𝒍𝒊𝒉𝒂𝒕. 𝑻𝒂𝒑𝒊 𝒌𝒂𝒍𝒂𝒖 𝒅𝒊𝒑𝒊𝒌𝒊𝒓-𝒑𝒊𝒌𝒊𝒓 𝒕𝒆𝒎𝒑𝒂𝒕𝒏𝒚𝒂 𝒔𝒂𝒎𝒂-𝒔𝒂𝒎𝒂 𝒅𝒊 𝒂𝒏𝒈𝒌𝒂𝒔𝒂. 𝑺𝒂𝒎𝒂-𝒔𝒂𝒎𝒂...