Selamat membaca...
Banyak typo..
.
.
.
.
.
.Setelah sadarnya Jungkook dari pingsannya, sekarang anak itu sedang terlelap diatas kasurnya dengan keadaan yang lebih tenang dari sebelumnya serta dengan tangan seseorang yang mengelus surainya secara lembut.
"Dia kenapa?" Tanya Taehyung yang baru masuk kedalam kamar Jungkook.
"Dari mana aja lo?" Bukannya menjawab, namun Jimin (orang yang tadi mengelus surai jungkook) malah balik bertanya.
Jimin itu dekat bahkan sangat dekat dengan Taehyung dan Jungkook, selain Namjoon nyatanya Taehyung juga takut dengan tatapan Jimin saat lelaki itu marah. Nada suara jimin tidak keras namun dari tatapannya, Taehyung tau bahwa Sepupunya ini sedang marah.
"Kumpul sama temen" jawab Taehyung sambil berjalan mendekati kedua saudaranya. Di pandang wajah Jungkook yang sedang terlelap, sedikit pucat, hidungnya merah dan terdapat bekas air mata. Menimbulkan tanya di pikiran Taehyung. Kenapa?
"Gua nemuin dia udah kacau, langsung pingsan, Jadi gatau dia kenapa. Tadi udah sadar tapi gamau ngomong apa-apa" jelas Jimin yang mengerti akan raut wajah Taehyung
"Ohh"
"Anjirr..ohh doang?" Kesal Jimin
"Ya terus? Dia udah gapapa kan?"
"Lo khawatir ga si? Jangan-jangan lo pulang karna ditelpon Om Namjoon ya?" Bukan asal menebak, cuma Jimin memprediksi seletah ia menemukan hp Jungkook dengan banyak panggilan dari Namjoon.
"Lo tau? Ya udah gitu" jawab Taehyung santai
"Lo kalo ga ada urusan disini..KELUAR AJA ANJI*G"
Jungkook yang sebenernya ga tidur, mendengar semua percakapan Jimin dan Taehyung. Belum habis perasaan kesalnya dengan Namjoon sekarang malah di tambah dengam perkataan Taehyung.
Jimin dan Taehyung agak kaget mendengar suara dan teriakan Jungkook. Setelahnya Taehyung menyeringai
"Ga jelas ya lo, sakit tapi teriak-teriak. Pura-pura kan lo? Biar nanti lo bisa ngadu sama papa trus gua dimarahin. Basi lo" setelahnya Taehyung keluar dari kamar Jungkook dengan bantingan pintu.
.
.
.
"Kak Jimin.." suara Jungkook melirihJimin tidak menjawab, namun pandangan menuju wajah jungkook. Tatapannya sayu, matanya berkaca dan bibirnya gemetar.
Jungkook bangun dari tidurnya memposisikan dirinya untuk duduk dan dengan cepat memeluk Jimin sambil terisak.
"Jungkook..heyy lo kenapa?" Panik Jimin yang membalas pelukan adik sepupunya itu.
"Hhh Jungkook ga bohong hikss.. tadi beneran sakit kak..."
"Astaga, iya-iya. Lo jangan denger Taehyung, Jungkook."
" Kak Jimin.. Jungkook kangen mama" Jungkook semakin terisak dalam pelukan Jimin
"Jungkook udahh jangan nangis lagi" Jimin khawatir, bagaimana jika sakit jungkook jadi berulah.
Jungkook masih dalam pelukan Jimin, membenamkan kepalanya pada dada Jimin. Karna biasanya kalau sedang sakit dia selalu melakukan ini pada Namjoon. Tapi hari ini tak ada Namjoon dan parahnya lagi Jungkook sedang marah pada papanya itu.
"Kak.." ucap Jungkook mendongakkan kepalanya
"Hmm?"
"Laperr"Jimin terkekeh, bagaimana bisa anak usia 15 tahun ini bersifat seperti anak 7 tahun.
"Yaudah, gue kebawah dulu ngambil makan. Lo tunggu disini ya. Udah sore bibi udah masak kan?"
Jungkook melirik jam pada dinding kamarnya. Pukul tujuh malam.
"Iya ,paling bibi udah pulang juga" jawabnya.
"Oke.. sekarang gimana caranya gue kedapur kalo lo masih meluk gue anak manja?" Ucap jimin yang membuat Jungkook cemberut dan melepas pelukanya pada jimin.
.
.Di meja makan Jimin ngeliat Taehyung yang lagi melamun sambil makan . Jimin menghela nafas dan mendekat.
"Kasian tuh makananya nangis lo anggurin" ucap Jimin sambil meraih piring
"Oh.. lo mau makan?" Tanya Taehyung
"Bukan, mau bawain Jungkook makan. Laper katanya"
Taehyung melanjutkan makannya dan sedikit berfikir.
"Biar gue aja yang ngasi"
Jimin tersentak mendengar ucapan Taehyung.
"Ngapain? Mau ngajak ribut lagi lo?"
"Engga Jim. gatau kenapa gue ngerasa bersalah aja sama dia tadi"
" Ga ngerti dah gue sama jalan pikiran lo. Udah tau adiknya punya sakit malah dibilang pura-pura. Jungkook itu asli bukan nyari sensasi Tae"
" Iya makanya gue mau minta maaf sama dia Jim. Gue aja yang bawain makananya, lo disini aja makan. Dari tadi lo ngejagain dia pasti belom makan kan?" Ucap Taehyung yang merebut piring dari tangan Jimin dan langsung berjalan menuju kamar Jungkook.
"Ohh iya, habis makan jangan lupa dibersihin ya, sekalian sama piring gue yang tadi. Makasii Jimin sayang" ingat Taehyung langsung menaiki tangga sambil terkekeh melihat raut wajah Jimin tadi."Ga ada ahlak ya lo. Gue tamu ya disini TAEHYUNG ANJI*G"
.
.
.
.Jungkook yang sedang bersandar dikasurnya sambil main hp jadi tersentak karena teriakan Jimin. Spontan dia memegang dadanya.
Cklek
Pintu kamarnya terbuka. Tapi Jungkook memilih tetap memainkan ponselnya karna ia pikir itu pasti Jimin yang membawa makananya. Sampai pada orang itu menutup kembali pintu kamarnya dan mendekat pada Jungkook disitulah ia sadar bahwa suara Jimin berubah ketika memanggil namanya.
Jungkook kaget Jimin berubah menjadi lebih tinggi dan suaranya berat.
Dan Jungkook sadar bahwasa yang sedang memandangnya sambil memegang piring ditangan kiri dan gelas ditangan kanan bukanlah Jimin. Tapi Kakak tirinya.
.
.
.
.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
BROTHER ✔️
Hayran Kurgu𝑱𝒊𝒌𝒂 𝒎𝒂𝒍𝒂𝒎 𝒎𝒂𝒕𝒂𝒉𝒂𝒓𝒊 𝒕𝒂𝒌 𝒕𝒆𝒓𝒍𝒊𝒉𝒂𝒕. 𝑴𝒂𝒌𝒂 𝒔𝒊𝒂𝒏𝒈 𝒃𝒖𝒍𝒂𝒏 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒕𝒂𝒌 𝒕𝒆𝒓𝒍𝒊𝒉𝒂𝒕. 𝑻𝒂𝒑𝒊 𝒌𝒂𝒍𝒂𝒖 𝒅𝒊𝒑𝒊𝒌𝒊𝒓-𝒑𝒊𝒌𝒊𝒓 𝒕𝒆𝒎𝒑𝒂𝒕𝒏𝒚𝒂 𝒔𝒂𝒎𝒂-𝒔𝒂𝒎𝒂 𝒅𝒊 𝒂𝒏𝒈𝒌𝒂𝒔𝒂. 𝑺𝒂𝒎𝒂-𝒔𝒂𝒎𝒂...