Aira berjalan menuju kamar sang kakak sambil memainkan ponselnya. "Bang, ntar ajakin gue dong kalo mau main sama temen-temen lo yang ganteng itu, ma—" ucapannya terhenti ketika dia menurunkan ponsel dan melihat pandangan didepan matanya.
Seketika satu ruangan menjadi hening dan membeku ditempat. Tidak ada yang merespond ataupun mengeluarkan sepatah kata. Terutama Aira, lidahnya kelu dan otaknya terasa tidak mampu berjalan dengan baik."—mpus," lanjutnya ketika dia sadar, lalu tersenyum manis berpura-pura tidak terjadi apa-apa dan menutup pintu kamar kakaknya. Setelah itu dia baru menepuk jidatnya keras dan kembali menuju kamarnya sambil menyumpah serapahi dirinya sendiri.
"Goblok. Goblok. Goblok."
Sementara ditempat Haikal—kakak Aira—tawa mereka langsung menyembur dengan keras.
"Adek gue emang genit, udah biarin aja," ujar Haikal yang emang udah tau tabiat Aira.
Jerry tertawa sampai mengeluarkan air mata. "Gue bayangin dia pasti tengsin banget. Tapi gue akuin sih, kita emang ganteng, apalagi gue." Setelahnya dia mendapat lemparan potongan kacang oleh Surya.
"Ajakin aja adek lo, kal. Orang tua lo lagi pergi kan? Kasian kalo ditinggal sendirian disini," usul Nathan.
"Iya, Bang. Kenalin ke gue juga sabi kalo, siapa tau gue berpotensi jadi adek ipar lo kan," goda Jimmy yang emang terkenal banget suka ngalus sana-sini.
Haikal menggelengkan kepalanya tidak setuju. "Ini nih alasan gue nggak ngebiarin dia main sama kalian pada. Ntar adek gue jadi tercemar kena polusi fakboi."
"Itu mah Jimmy aja, jangan bawa kita-kita. Lo nggak liat apa Bang kita ini anak baik, calon mantu idaman nasional," bela Evan nggak terima disamaratakan.
Saka yang sedari tadi diam saja akhirnya angkat bicara. "Udah ajak aja Bang, bener kata Bang Nathan kasian ditinggal disini sendirian."
Setelah mendapat bujukan dari enam sahabatnya, Haikal pun menimang-nimang. Kalau dipikir ada benarnya juga, orang tuanya udah nitipin Aira sama dia. Kalo adik bontotnya kenapa-kenapa, bahaya juga. Apalagi minggu kemarin perumahannya ada yang kena maling.
KAMU SEDANG MEMBACA
8,2 Detik [COMPLETE]
FanfictionAira tidak menyangka karena sebuah insiden, sahabat dari kakaknya menyatakan perasaan kepada dirinya secara tiba-tiba. Aira tentu tidak gila, mereka bahkan baru berkenalan baru beberapa jam yang lalu. Tentu Aira menolaknya dengan berbagai alasan. "K...