Mentari pagi kini kembali menyapa, Jiang cheng perlahan bangkit dari tidurnya saat mendengar suara ponselnya yang heboh sejak tadi
"Ada apa" Ucap Jiang cheng dengan suara serak khas bangun tidur, awalnya Jiang cheng mengira jika itu adalah panggilan dari lan xichen untuk meminta maaf, tapi?, ah sudah lah bahkan lan xichen telah menghilang sejak kemarin, Jiang cheng tak ingin ambil pusing meskipun sudah terlanjur pusing
"Aku sudah berada di alamat yang kau kirim, tapi aku tak berani menekan belnya bagai mana menurutmu?, apa kau mau menemani ku? " Ucap ji ana agak ragu, ia sedikit gugup karena ini kali pertamanya ji ana berkunjung ke rumah sang idola,
"Hey bodoh kau datang sepagi ini" Ucap Jiang cheng ketus gadis ini terlalu bersemangat hingga tak tidur semalaman
"Aku tak mau ambil resiko jika wei wuxian pergi, dia kan sangat sibuk" Ucap ji ana
"Ah baiklah, gadis bodoh" Ucap Jiang cheng ketus dan beranjak dari tempat tidurnya untuk membuka pintu apartemen
"Ehh A cheng?, apa yang kau lakukan di sini? Kau?, hey mana wei wuxian? Jangan bilang kau menculik nya?, A cheng kau tak perlu nekat hanya untuk memenuhi ke inginan ku, aku tidak memaksa mu" Ucap ji ana saat pintu apartemen terbuka
"Gadis bodoh, cepat masuk" Ucap Jiang cheng ketus membuka pintu dengan lebar agar si gadis bodoh berfikiran dangkal ini segera masuk, lagi pula siapa yang mau menculik pemuda wei itu, para penculik pasti akan mengeluh dan tak tahan dengan omong kosongnya,
"Hey kau selalu saja mengatai ku bodoh" Ucap ji ana menggembungkan pipinya kesal pemuda jiang ini selalu sana mengatainya bodoh, ji ana melangkah masuk, dan dia begitu kagum dengan beberapa potret wei wuxian yang terpajang indah, ji ana masih mengumi poto poto itu hingga
"Kriuk kriuk" Itu bunyi perut ji ana ia terlalu bersemangat hingga melupakan semuanya, bahkan ia lupa sarapan
"Gadis bodoh " Ucap Jiang cheng yang datang dengan seorang pria manis yang mengenakan baju rumahan, ah terlihat begitu kongkras dengan kulit putihnya, ji ana terdiam kaku di tempatnya, tak percaya apa yang ia lihat saat ini
Flashback
Malam yang gelap wei wuxian baru saja kembali ke apartemen setelah menyelesaikan urusan nya, Jiang cheng duduk tenaga di depan TV sambil menonton drama kesukaanya
"Shemei, " Ucap wei wuxian duduk di samping Jiang cheng
Jiang cheng membuang nafas kesal dan mendongak menatap wei wuxian
"Besok tidak boleh menerima pekerjaan apapun " Ucap Jiang cheng yang masih terdengar tabu di telinga wei wuxian, ada apa? Tidak mungkin kan Jiang cheng marah padanya karena ia tak menceritakan kerja samanya bersama lan crop?
"Ada apa" Ucap wei wuxian sambil membuka sepatunya
"Seseorang yang merepotkan akan menemuimu, kau tak boleh kerja besok" Ucap Jiang cheng masih fokus dengan dramanya
"Tapi? "
"Ku bilang besok tak boleh kerja" Ucap Jiang cheng sedikit membentak dan berdiri meninggalkan wei wuxian yang masih bingung, "ada apa denganya? Aneh" Ucap wei wuxian beranjak menuju kamarnya, ia akan beristirahat total besok, hey kapan lagi ia mendapatkan perhatian dari saudara nya ini. Ia akan liburr besok lagi pula tak ada hal yang penting
Ji ana hanya tersenyum sumringah menatap Jiang cheng tak lupa dengan rona merah di pipinya, ia merasa malu karena perutnya berbunyidi hadapan sang idola
"Hey Gadis ji, knpa pipi mu memerah? " Ucap jiang cheng saat melihat perubahan sikap bahkan wajah ji ana
"Tuan wei wuxian"ucap ji ana sedikit gagu dengan suara lembut yang di buat buat ini sungguh bukan seperti ji ana yang jiang cheng kenal,
KAMU SEDANG MEMBACA
love Story Xicheng
Teen Fiction"Hey bodoh aku akan terlambat karna mu" Ucap jiang cheng sepanjang perjalanan, kesal? Tentu saja, ia hanya ingin bekerja dengan tenang namun apa ini, sejak pertemuan mereka bulan lalu lan xichen selalu menganggu nya ia hanya butuh ketenangan tak leb...