11

998 130 0
                                    

Jiang cheng berjalan cepat kembali ke apartement, mengapa dunia ini terlalu sempit, bahkan ia selalu berjumpa dengan orang yang sangat ingin ia hindari, semenjak kejadian di clab beberpa waktu lalu membuat pandangan jiang cheng buruk terhadap presdir nya itu, jika tidak mesum apa namanya seorang berani mengambil ciuman pada orang yang baru saja ia jumpai, apa lagi ciuman pertamanya, jiang cheng mendengus kesal mengingat kejadian itu, huh sungguh sial nasibnya, di cium oleh seorang pria, ini sungguh mimpi buruk bagi jiang cheng

"Ting" Pintu lift terbuka jiang cheng cepat cepat masuk ke apartement namun siapa yang menyangka jika sudah ada orang yang paling jiang cheng hindari di sana duduk manis di sofa menyilangkan kakinya sambil tersenyum cerah

Sial ternyata ia terlalu lama menunggu bis hingga ia keduluan dari mahkluk astral ini

Jiang cheng melangkah cepat masuk dan mengabaikan kehadiran presedir mudanya ini anggap saja tidak ada orang, namun siapa yang menyangka jika lan xichen menarik tanganya hingga ia terdududk di pangkuan lan xichen, lan xichen tersenyum lembut menatap jiang cheng, jiang cheng membulat kan matanya, posisi apa ini?, sungguh memalukan jika sampai di lihat oleh orang,

Ckrek, pintu apartemen terbuka seorang pria cantik sedang bergelut manja di tangan kekasihnya, ya itu adalah wei wuxian dan lan wangji yang tampa sengaja menggu momen mereka,

Wei wuxian berjalan masuk sambil tersenyum nakal ke arah jiang cheng

"Lepaskan aku mesum sialan" Bentak jiang cheng kesal namun lan xichen malah memeluk pinggangnya sembari berbisik

"Biarkan begini wanyin, kau tau Aku khawatir, kau pergi begitu saja" Ucap lan xichen berbisik lembut di telinga jing cheng, nafas hangat lan xichen menerpa telinga jiang cheng yang membuat tubuh jiang cheng menegang (perlu di ingat ya setiap orang punya area sensitif nya masing masing dan madan jiang ini sangat sensitif jika berurusan dengan telinganya) dan perlu di ingat sepasang kekasih yang menjadi saksi bisu antara keduanya,

"Aiyo shemei, kau ini sungguh tak tau malu, jika ingin bermesraan setidaknya pergilah ke kamar, kau sudah membuat mata suci ku ternodai" Ucap wei wuxian mengerucutkan bibirnya, he wei wuxian sadarkan diri mu bukanlah diri mu yang selalu bermesraan tak mengenal tempat dan membuat mata suci dan otak polos jiang cheng ternodai? Ah sepertinya wei wuxian lupa berkaca?

"Hentikan omong kosong mu dan kau Lepaskan aku bodoh" Ucap jiang cheng ketus, lan xichen tersenyum lebar dan mencuri ciuman di pipi mulus jiang cheng, setelahnya lan xichen melepaskan pelukanya di pinggang ramping jiang cheng dan jiang cheng langsung mendaratkan tamparan di pipi mulus lan xichen
"Mesum sialan" Ucap jiang cheng kesal segera masuk ke kamarnya meninggalkan ke tiga mahluk yang kini menertawai tingkahnya, yang sebenarnya hanya lan xichen dan wei wuxian aja sih, kalian kan tau sendiri si lan wangji gimana?

"Ah kakak ipar, sungguh berani menggu singa galak ini " Ucap wei wuxian, sedangkan lan wangji menatap kakanya, wajah kakaknya terlihat cerah dan binaran kebahagiaan terlihat jelas di wajahnya, namun lan wangji tetap tak suka jika kakaknya di perlakukan se kasar itu. Lah wangji membuang nafas pelan ia tak bisa berbuat banyak, sepertinya kakanya sudah cinta mati dengan bungsu jiang ini dan tak mungkin lan wangji menyakiti orang yang telah di tunggu kakanya bertahun tahun.

Ting, suara bel terdngar dari luar, wei wuxian mengerutkan keningnya, ia tak menggundang siapa pun, lalu?

"Biar aku saja adik wei" Ucap lan xichen berdiri dari duduk nya dan membuka pintu, seorang berdiri di depan pintu ya itu adalah kurir pengantar makanan yang di pesan lan xichen

"Kau memesan makanan kakak ipar?" Ucap wei wuxian setelah lan xichen masuk dengan beberapa plastik, lan xichen mengguk pelan

"Ah baik lah kakak ipar, aku akan memanggil shemei ku dulu, tentunya kau membeli makanan untuknya kan? " Ucap wei wuxian pelan

Lan xichen tersenyum " Sukur jika adik wei mengerti"ucap Lan xichen lembut sembari kembali duduk meletakan makanan di meja

Wei wuxian berjalan pelan menuju kamar jiang cheng,

"Shemei" Ucap wei wuxian tersenyum nakal "ternyata kau dan kakak ipar? " Ucap wei wuxian

"Aku tidak" Ucap jiang cheng

"Kakak ipar menunggumu di meja makan, kau belum sempat makan tadi " Ucap wei wuxian duduk di samping jiang cheng yang masih memainkan ponselnya

"Aku tidak lapar" Ucap jiang cheng singkat "kriuk kriuk" Itu suara perut jiang cheng, ya itu hal yang wajar karena jiang cheng tidak makan sejak tadi.

Wajah jiang cheng memerah menahan malu, bagai mana bisa ia ketahuan sedang lapar oleh mahluk menyebalkan ini," dasar perut sialan"

"Wah Sepertinya perut mu lebih jujur shemei" Ucap wei wuxian pelan menatap jiang cheng dengan tatapan jahil

"Sialan" Batin jiang cheng mengutuk kebodohannya, wei wuxian hanya tersenyum dan menarik tangan saudaranya menuju meja tempat lan xichen menunggu

"Shemei duduk lah, dan isi perutmu yang kosong itu, aku akan ke kamar dulu, pastinya lan zhan ku sudah menunggu" Ucap wei wuxian tersenyum jahil kearah jiang cheng

Jiang cheng mendengus pelan dan duduk di hadapan lan xichen yang tersenyum sejak tadi

"Bisakah kau berhenti menatap ku seperti itu" Ucap jiang cheng kesal sambil menyantap makanan nya, ia memang tak suka dengan lan xichen tapi perutnya sangat menyukai makanan yang di belikan lan xichen dan jiang cheng sepertinya tak bisa menolak keinginan para cacing yang sejak tadi demo minta makan

"Tidak bisa wanyin" Ucap lan xichen

"Dasar mesum sialan" Ucap jiang cheng kesal dan menyantap makanannya

di sela tatap menatap tiba tiba ponsel lan xichen berdering,

"Hallo" Ucap lan xichen
....

"Baik lah" Ucap lan xichen, memutuskan sambungan telpon

"Wanyin, aku ada urusan sampai jumpa besok " Ucap lan xichen tersenyum lembut ke arah jiang cheng, jiang cheng hanya memutar bola matanya malas.

Cup

Tak menyia-nyiakan kesempatan lan xichen mencium sekilas bibir manis jiang cheng dan berlalu meninggalkan jiang cheng yang masih diam di tempat nya,

"Sial," Ucap jiang cheng setelah tersadar dari keterkejutan ya, jiang cheng mendengus kesal, jiang cheng mengelus perut ratanya,.

Setelah selesai dengan acara makan nya jiang cheng kembali ke kamar nya,

"Sialan dua mahluk tak tau malu" Ucap jiang cheng kesal mendengar suara suara aneh yang berasal dari kamar sebelah, yah tentunya milik wei wuxian yang sedang sibuk dengan pergulatan panasnya dengan sang kekasih

"Lagi lagi telinga suci ku ternodai, oh Tuhan jauhkan aku dari hal terkutuk ini" Batin jiang cheng mengacak rambutnya kesal, bagai mana bisa wei wuxian begitu tenaga bersama kekasih laki lakinya, huh sungguh tak terbayangkan

Dengan kesal jiang cheng memejamkan matanya dan berharap agar tak mendengarkan suara desahan laknat itu lagi,

.
.

Bersambung

 love Story Xicheng Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang