Jiang cheng perlahan membukakan matanya, ia mengerutkan keningnya saat mendapati tubuhnya sedang di ikat pada sebuah kursi, ia menatap sekeling, tempat ini sungguh kotor dan hanya di terangi oleh cahaya sebuah lilin kecil yang berada cukup jauh dari tempatnya berada, sepertinya ini gudang lama,
"Di mana ini?, apa yang terjadi? " Ucap Jiang cheng menjergit pelan,
"Au.. Sialan sakit sekali" Batin Jiang cheng, ia tak bisa bicara karena mulutnya telah di sumpah dengan kain
"Apakah dia sudah bangun? " Ucap seseorang di balik pintu, Jiang cheng dapat mendengar suara itu dengan sangat jelas karena gudang ini cukup kecil
"Mungkin saja bos" Suara itu masih bisa di dengar di telinga Jiang cheng
"Bodoh, aku meminta mu untuk menjaga dan memantaunya, dan kau?, sialan kau hanya tidur di luar, sangat pemalas" Ucap seorang yang di panggil bos tadi, kening Jiang cheng mengerut, apa yang terjadi?, siapa yang menculiknya?, eh bukankah usianya sudah terlalu tua untuk menjadi korban penculikan?, bahkan siapa yang mau menebusnya, apa yang sebenarnya terjadi?, dan apa tujuannya?, bahkan Jiang cheng tak pernah merasa menyinggung atau berurusan dengan orang di gusu, lalu?.
Jiang cheng masih menduga duga, namun kop pintu perlahan terbuka, ia kembali memjamkan matanya,
"Ckrek" Saklar lampu di hidupkan dengan cepat Suasana yang awalnya gelap kini terang seketika, Jiang cheng masih memejamkan matanya, lagi pula ia tak dapat berbuat apa apa, tangan dan kakinya di ikat, dan yah mulutnya juga di sumbat dengan kain, ia tak bisa melakukan apapun saat ini
"Byurr" Kini Jiang cheng merasakn jika air telah membasahi seluruh tubuhnya, dengan enggan ia perlahan membukakan mata, di depan sana berdiri seorang pria menggunakan pakaian serba hitam dengan ember di tangannya, sialan bahkan ia di perlakukan seperti binatang di sini, saat pria hitam itu beranjak dari tempatnya, sosok mungil terlihat sedang duduk dengan senyuman di hadapannya
"Hay, kita bertemu lagi, apakah kau baik?, upst tak perlu di tanya lagi tentunya kau sedang dalam keadaan tidak baik" Ucap orang itu terkekeh pelan sembari menyesap minuman yang baru saja di ulurkan oleh pria hitam yang Jiang cheng fikir adalah anak buahnya
"Lepaskan kain dari mulut kotornya itu, kita lihat apa yang bisa ia lakukan, apakah ia masih bisa mengutuk, oh tidak ia pasti akan menangis dan bersujud di kaki ku memohon maaf, oh sayang sekali meski kau mencium kaki ku aku tak akan melepaskanmu begitu saja" Ucap sang pria, dengan cepat pria hitam itu menarik kain di mulut Jiang cheng, Jiang cheng menarik nafas lega, akhirnya benda menganjal itu telah hilang, Jiang cheng menghela nafas pelan
"Hey lihat lah, bukankah ini tuan muda keluarga Jiang?, ia terlihat begitu menyedihkan, uh kasihan sekali," Ucap sang pria berjalan mendekati Jiang cheng, sang pria mengelus pipi Jiang cheng
"Wow bahkan pipi mu sangat lembut, namun tentu saja tidak bisa di bandingkan dengan ku" Ucap pria itu tersenyum lembut, sungguh mahluk terkutuk, setelah melakukan kejahatan seperti ini ia masih bisa mengeluarkan senyum tampa dosa, iblis kecil sialan
"Apa yang kau inginkan jin guangyao sialan, bajingan" Ucap Jiang cheng ketus, yah pria mungil itu adalah jin guangyou tuan muda yang baru di akui oleh keluarga jin, lalu kesalahan apa yang telah di lakukan tuan muda keluarga Jiang ini padanya, mengapa jin guangyou sangat menginginkan nyawanya
"Ah kau, kau bertanya apa yang aku inginkan?, aku menginginkan nyawamu, aku menginginkan kau hancur, kau sakit dan kau mati" Ucap jin guangyou masih dengan kekehan sok sucinya, sungguh iblis kecil sialan
"Kita tak pernah terlibat maslah apapun, aku tak pernah berbicara dengan mu, aku tak pernah ada urusan dengan mu, aku tak pernah bertemu dengan mu dan tak ingin" Ucap Jiang cheng
"Tentu saja kau telah membuat perkara dengan ku, jika tidak maka kau pasti masih berada di apartemen itu, menjerit dan menagis sembari memeluk bantal, uh sungguh menyedihkan, ah ia bagai mana hadiah ku?, pakah boneka darah itu cantik?, uh sayang sekali aku sudah tak bisa mengirimkan kado istimewa itu pada mu, salah kan si bodoh jin zixuan itu, ia bahkan meletakan pengawal terbaiknya di sisi mu, jika aku tidak cerdas tentu saja akan tertangkap, ah ia bagai mana hadiah ku yang terakhir?, bukankah itu cantik, aku tentu saja akan mengabulkan keinginan mu, bahkan aku akan membantu mu, tenang saja jika kau bertingkah baik aku akan melakukannya dengan sangat lembut"
"Kau, bajingan kecil sialan, apa salah ku, aku tak pernah berurusan dengan mu, aku tak pernah mengusik mu, bahkan aku tak pernah bertemu langsung dengan mu, mengapa kau melakukan itu pada ku, aku hanya mengenal mu sebagai keluarga jin, bajingan sialan, kau dengan sengaja mencelakai ku dan membuat ku seperti orang gila" Teriak Jiang cheng murka, ia tak melakukan apapun yang menyinggung pria bermarga jin ini, apa salah nya mengapa ia selalu teror sedemikian rupa dari pria jin ini?, sumpah serapah sudah meluncur dari mulutnya sedari tadi (tentu saja dalam hal ini madam Jiang kita jagonya🤣)
"Salah mu?, baik lah, aku akan menghitungnya, kau dengar baik baik ya, aku tak mau mengatakannya untuk kedua kali, jika kau tertinggal jangan salahkan aku, hm baik lah yang pertama aku hanya membalaskan dendam xichen ge,menbalaskan sakit hati yang xichen ge rasakan, kau telah membuatnya seperti mayat hidup untuk waktu yang lama, dan apakah kau tau, saat ia berada dalam keterpurukan aku lah yang menemaninya, aku yang selalu berada di sisinya menemani hari hari kelamnya, aku yang berdiri saat kau berulang kali menyakitinya, aku yang ada di sisinya saat ia jatuh,aku mencintainya, sangat mencintainya, ia selalu ada dalam angan angan ku, lalu apa?, kau dengan mudahnya merbutnya dari ku, kau merbutnya segala perhatiannya, kau merbutnya semua waktunya, bahkan kau merebut segalanya dari ku"
"Aku tidak menginginkannya, tanyakan kepadanya mengapanya ia selalu mengguku setiap saat, mengapa ia mengusik selalu hari hari bahagia ku, jika kau ingin marah mengapa tidak memarahinya?, aku tak ada hubungan apapun dengan kalian" Teriak Jiang cheng
"Oh lihat lah ini, jika xichen ge mendengar ini tentu ia sangat sedih, jalang sialan ini sungguh bermulut pedas" Ucap jin guangyou kembali duduk santai di kursi ke besarnya
"Sialan kau bajingan, kau lah yang jalang, dasar lengan terpotong terkutuk, sangat menjijikkan, bahkan aku tak memiliki keinginan pada kekasih gila mu itu" Teriak Jiang cheng, ia masih sangat normal, ia tak menyukai pria, ia sehat dan ia waras, mengapa lengan terpotong bodoh ini menyalahkan ya hanya karena hal ini
Plakk. Sebuah tamparan mendarat di pipi Jiang cheng, tamparan itu meninggalkan bekas merah dan darah di sudut bibirnya
"Sialan kau, kau fikir kau lebih baik dari ku?, kau penggoda, jalang, tak tau diri, matilah kau jalang terkutuk" Teriak jin guangyou
Brak.....
KAMU SEDANG MEMBACA
love Story Xicheng
Teen Fiction"Hey bodoh aku akan terlambat karna mu" Ucap jiang cheng sepanjang perjalanan, kesal? Tentu saja, ia hanya ingin bekerja dengan tenang namun apa ini, sejak pertemuan mereka bulan lalu lan xichen selalu menganggu nya ia hanya butuh ketenangan tak leb...