Di panas yang terik dua orang yang terlihat dekat baru saja turun dari bis
"A cheng, apa ini ada sangkutan dengan presedir? " Ucap ji ana, ia tak ingin wajah dingin itu, sangat menakutkan
"Tidak" Ucap Jiang Cheng singkat
Ji Ana membuang nafas pelan, "Baguslah" Ucap Ji Ana, keduanya berjalan santai sambil sesekali berbincang ringan
Ponsel jiang cheng tiba tiba berdering dengan sangat enggan, jiang cheng menggeser tombol hijau itu
''Hallo A cheng, bagai mana kabar mu? "Suara di seberang telpon
" Tak perlu berbasa basi, katakan"ucap jiang cheng dingin,
ia sangat mengenal sosok yang di seberang telpon, seorang tak tau malu yang mencintai jiang cheng semenjak SMA, namun semakin keras ia berusaha, semakin membuat jiang cheng menolaknya dengan tegas, ia tak ingin menyakiti orang orang yang ia sayangi, pernikahannya antara jiang yanli,(kakak kandung jiang cheng) dan sang pria sudah di atur sejak kecil, oleh kedua orang tua nya
"Kau masih tetap sama" Ucap nya sambil terkekeh pelan, ternyata singa galaknya tak pernah berubah dari tahun ke tahun tetap saja galak dan bermulut pedas, ah inilah yang membuat ia tak akan pernah mampu melupakan jiang cheng
"Ah baik lah, saat ini aku sedang berada di gusu, apakah aku bisa bertemu dengan mu? " Ucap nya pelan
"Apa yang kau ingin kan? " Ucap jiang cheng ketus
"Tidak ada, aku hanya ingin mengatakan beberapa hal, "
"Aku sibuk" Ucap jiang cheng singkat, ia tak ingin menemui sosok di seberang sana,
"Akan ku tunggu kau di kafe min tai, jam 17:00 ,"
Jiang cheng membuang nafas pelan "jika aku ingat" Ucap Jiang cheng malas,
"Aku akan selalu mengingatkan" Ucapan nya dan Jiang cheng memutuskan sambungan telpon
Kini keduanya telah berada di lan crop, Ji ana menarik tangan Jiang cheng dan berjalan ringan menuju ruangan nya,
"Wanyin" Suara sendu itu berasal dari lan xichen yang berdiri di dekat jendela, wajah nya terlihat begitu sayu.
Jiang cheng membuang nafas kesal, ia tak ingin di ganggu minta maaf pun sudah kadaluwarsa, setelah 1 bulan menghilang lalu datang dengan memasang wajah semenyedihkan itu?, hey, bukankah kau terlalu kejam?, setelah puas bersenag senang dengan kekasih mu, kembali ke jiang cheng dengan wajah tertekuk, sungguh lan xichen adalah mahluk yang tak memiliki hati.
Jiang cheng tak ingin perduli Jiang cheng mengalihkan wajahnya dengan wajah dingin dan itu sangat menyakitkan bagi lan xichen
"Wanyin, aku merindukan mu" Ucap lan xichen lirih, ia masih diam di tempatnya sambil memandangi punggung Jiang cheng yang kian menjauh,
"Presedir aku tak tau apa masalah mu, lebih baik kau selesai dengan kepala dingin, dan berikan jiang cheng waktu untuk tenang" Ucap ji ana pelan sambil duduk di mejanya, (dalam satu ruangan memilih tiga atau empat staf )
"1 bulan adalah waktu yang cukup lama" Ucap lan xichen lirih, ia sudah memberi waktu untuk jiang cheng agar bisa tenang, Lan xichen di siksa kerinduan 1 bulan ini, sebenarnya ia tak ke luar negri, ia hanya ingin memberikan jiang cheng ruang, ia tak ingin menekan pujaan yang, namun 1 bulan adalah waktu yang sangat lama bagi Lan xichen, selama 1 bulan ini hanya jin guangyou yang selalu bersamanya mendengarkan keluh kesahnya dan selalu mengerti dia.
Jiang cheng berjalan cepat mengikuti kemana langkah membawa, ia terlalu enggan dan terlanjur kecewa, jika sudah di abaikan maka jangan pernah kembali memberi harapan, lupakan kejadian 1 bulan yang lalu,
"Wanyin" Suara itu terdengar sedikit berteriak, mengejar Jiang cheng yang perlahan meninggalkan Lan crop
"Wanyin, " Ucap Lan xichen yang kini mecekal tangan Jiang cheng dan menarik Jiang cheng ke dalam pelukannya, Lan xichen menghirup rakus aroma yang sudah sangat ia rindukan ini, 1 bulan lebih dari cukup untuk menyiksa Lan xichen dengan kerinduan
"Lepaskan aku" Ucap Jiang cheng dingin, ia tak ingin kembali kecewa biarkan semua berlalu sebagai mana seharusnya
"Wanyin ku mohon" Ucap nya lirih "ku fikir 1 bulan cukup untuk menenangkan diri" Ucap Lan xichen memeluk Jiang cheng
"Bajiangan sialan, lepaskan aku, apa gunanya kau mencari ku, aku tak ingin perduli dengan segala urusan mu" Ucap Jiang cheng berteriak, ia tak suka kondisi ini jika di biarkan lebih lama maka pertahanan yang di bangun Jiang cheng akan runtuh, mimpi mimpi buruk itu kembali memenuhi fikiran nya, mimpi buruk yang menggahunya,
cinta nya benar benar suatu kutukan, setelah 1 bulan bermimpi buruk Jiang cheng merasa begitu tertekan, kesedihan saat itu sungguh nyata, kepahitan cinta dan bahkan berujung dengan melupakan, Jiang cheng tak ingin luka itu kembali, cinta memang suatu kutukan, Jiang cheng pun baru menyadari jika nyatanya ia kembali jatuh cinta, ia merasa kesal sangat marah mengapa ia harus terjatuh di lubang yang sama dan kembali merasakan sakit itu, mengapa ia harus kembali jatuh cinta
Kepala Jiang cheng tiba tiba terasa sangat pusing, bayangan aneh ini datang seperti tiada henti, menyakitkan kenangan yang menyakitkan,
"Aghhh" Jiang cheng memegang kuat kepalanya yang seperti di timpa oleh benda yng berat, tubuhnya menggigil ketakutan kembali mengusiknya, air matanya mengalir begitu saja,kejadian di mimpi itu sungguh menakutkan, dan berakhir dengan kehilangan kesadaran
"Wanyin" Ucap Lan xichen khwatir, ia dapat melihat dengan jelas keadaan sang pujaan yang begitu menyedihkan,
"Wanyin" Ucap lan xichen khwatir
"Wanyin bangun lah" Ucap Lan xichen lirih, lan xichen menggendong Jiang cheng ke mobil dan segera kerumah sakit
'' bagai mana keadaanya dok? "Ucap Lan xichen cepat, saat dokter baru keluar dari IGD, ia sudah menunggu cukup lama dan ia sangat khwatir pada sang pujaan yang tiba tiba pingsan ini
" Hm keadaan nya tidak baik baik saja tuan, jangan biarkan tuan Jiang memikirkan hal berat, karena akan berdampak pada kejiwaanya"ucap dokter membuang nafasnya pelan
"Apa yang terjadi? "Ucap lan xichen tak mengerti, apa hubungannya dengan kejiwaan, apakah selama ini sibhungsu jiang tertekan?
"Mari keruangan saya" Ucap sang dokter
Lan xichen mengguk dan berjalan beriringan menuju ruang
"Silahkan duduk" Ucap sang dokter
"Trimakasih"ucap lan xichen beranjak duduk
"Baik lah tuan Lan, tuan Jiang mengalami tekanan yang cukup serius dan Sepertinya tuan Jiang pernah mengalami kecelakaan hebat dan menggores beberapa saraf pentingnya, hingga tuan Jiang mengalami manesia beruntung ia hanya melupakan beberapa hal, saat ini ingatan itu mencoba menerobos masuk namun jika ingatan itu memaksa akan berdampak fatal, tuan Jiang bisa saja mengalami gangguan pada mentalnya" Ucap sang dokter, kondisi Jiang cheng saat ini tidak boleh di sepelekan, jika tidak Jiang cheng tak mungkin bisa selamat, bahkan lan xichen tau betul ingatan apa yang mencoba menerobos itu,
"Lakukan yang terbaik dokter" Ucap Lan xichen cepat, ia tak mungkin bisa memaafkan dirinya jika terjadi sesuatu pada sang pujaan
"Kami akan berusaha sebaik mungkin"ucap sang dokter
"Baiklah dokter" Ucap Lan xichen menjabat tangan sang dokter dan berjalan menuju ruang rawat Jiang cheng
"Wanyin, maaf kan aku" Ucap lan xichen lirih, sembari menggengam erat tangan halus itu, ia tak menyangka jika sang pujaan memiliki masalah yang sangat berat hinga menimbulkan tekanan hebat ini
Bersambung.... .....
KAMU SEDANG MEMBACA
love Story Xicheng
Teen Fiction"Hey bodoh aku akan terlambat karna mu" Ucap jiang cheng sepanjang perjalanan, kesal? Tentu saja, ia hanya ingin bekerja dengan tenang namun apa ini, sejak pertemuan mereka bulan lalu lan xichen selalu menganggu nya ia hanya butuh ketenangan tak leb...