Hari hari terus berlalu tanpa terasa sudah hampir 1 bulan jiang cheng bekerja di lan crop,
Jam istirahat makan siang sudah tiba, jiang cheng perlahan berdiri dari duduk nya,
"A na, mari makan siang" Ucap jiang cheng pada ji ana yang berada tak jauh dari nya
"Hm sebentar lagi A cheng sudah hampir selesai, nah akhirnya selesai juga" Ucap ji ana menarik nafas lega,
"Ayo" Ucap ji ana yang langsung menarik jiang cheng, dan membuat sangat empu kaget,
"Hey bodoh, aku bisa sendiri" Ucap jiang cheng menepis tangan ji ana
"Hmm baik lah" Ucap ji ana, tiba tiba ponsel milik jiang cheng berdering, notifikasi pesan, jiang cheng membuka pesan yang masuk ke ponselnya dan
"Brakk" Jiang cheng yang tak begitu memperhatikan jalan tanpa sengaja menabrak seseorang, namun walaupun saat ini Jiang cheng adalah pelaku penabrakan namun tetap saja ia yang terpental dan kehilangan ke seimbang nya
Jiang cheng hampir saja terjatuh beruntung sebuah tangan menyambut nya
"Kau tidak apa apa" Ucap orang itu saat melihat jiang cheng terdiam di pelukan nya "hm tak apa jika kau merasa nyaman di pelukan ku" Ucap pria itu yang kini malah beralih memeluk jiang cheng dengan erat mencium leher jing cheng, sambil tersenyum lembut, seakan mendapatkan berkah dari dewa untuk memeluk dan menghirup aroma yang sangat ia rindukan ini
Saat jiang cheng berhasil mengumpulkan segala kesadaran nya ia langsung berontak dan
"Plakk"
"Bajingan mesum sialan" Bentak jiang cheng pada si pemuda
Seketika suasana menjadi hening, para karyawan menatap pemuda jiang itu dengan intes, apa lagi yang di tampar dan di makinya adalah presedir lan crop itu sendiri, dan jika pemuda itu berkenan ia bisa saja melaporkan jiang cheng ke polisi dengan saksi yang melihat dan cap lima jari yang kini terukir indah di pipinya
"Wanyin" Ucap nya lirih sambil meraih tangan jiang cheng dan meremas nya
"Lepaskan aku bodoh, bajingan sialan tak tau diri" Bentak jiang cheng
Jiang cheng yang kesal menjadi semakin kesal karena pria bodoh itu memanggilnya dengan panggilan yang sangat akrab, bahakan ia tak mengizinkan wei wuxian menyebutnya begitu, dan apa kedudukan orang di hadapannya hingga begitu lancang menyebut nama lahir nya
"Berhentilah memanggil ku begitu bodoh, sialan" Bentak jiang cheng kesal
Kini para karyawan menahan nafas mereka, seorang tuan muda lan pertama oh tidak jiang cheng, tuan muda tampan ini sama sekali tidak bodoh apa lagi mesum, oh tidak jiang cheng tuduhan mu sungguh kejam
Tuan muda lan pertama yang tak lain dan tak bukan adalah lan xichen itu hanya tersenyum getir dan berlalu begitu saja meninggalkan jiang cheng dengan luka di hatinya
"Jiang cheng kau sungguh" Ucap seorang pegawai mendekati Jiang cheng sedangkan yang lainnya masih menatap Jiang cheng dengan tatapan tak percaya,
memang semua karyawan sudah tau akan sifat buruk jiang cheng ini dan mereka bisa memaklumi itu tapi siapa sangka jiang cheng berani menampar dan memaki presdir lan crop itu
"Apa? " Ucap Jiang cheng ketus
"Kau tau dia siapa? " Ucap pegawai itu lagi
"Tidak" Ucap jiang cheng santai dan menarik tangan ji ana menuju kafe terdekat, ternyata marah marah membutuhkan tenaga extra dan bisa membuat perut terasa lapar
"Kau sungguh berani A cheng" Ucap ji ana saat sudah berada di cafe,
"Kau menamparnya di depan seluruh pegawai apakah kau tau dia siapa? Kau telah membuat pipi mulus presedir lan lecet " Ucap ji ana ,
ji ana mendesah kecewa, memikirkan pipi mulus presedir lan yang kini, hh tanda 5 jari terukir indah di pipinya, ji ana kembali membuang nafas, entah knapa teman nya dan presedir lan ini tak pernah akur sejak bertemu
KAMU SEDANG MEMBACA
love Story Xicheng
Teen Fiction"Hey bodoh aku akan terlambat karna mu" Ucap jiang cheng sepanjang perjalanan, kesal? Tentu saja, ia hanya ingin bekerja dengan tenang namun apa ini, sejak pertemuan mereka bulan lalu lan xichen selalu menganggu nya ia hanya butuh ketenangan tak leb...