6

1.3K 175 0
                                    

Jiang cheng duduk di dekat halte bus menunggu datangnya angkutan kota agar ia bisa kembali keapartementnya
pasti kalian nanya Ji Ana di mana?, dan jawabannya adalah Ji Ana sudah pulang duluan dan jiang cheng yang katanya lembur

Angin kini bertiup kencang, sepertinya akan turun badai mengingat musim salju yang tak akan lama lagi, jiang cheng mengeratkan jaket ungunyaungunya, jiang cheng menatap di sekelilingnya susana sangat sepi

"Tinnnn" Sebuah mobil berhenti di hadapan jiang cheng, jiang cheng mengerutkan keningnya saat sang pengemudi keluar,

"Hay cantik, mau kemana" Ucap pria paruh baya yang kini malah menggoda jiang cheng, jiang cheng menatap nya sinis menarik nafas dan mulai menguarkan jurusny

"Sialan kau, apakah kau tak memiliki mata" Bentak jiang cheng pada pria itu

Pria paruh baya itu hanya tersenyum mesum memandang tubuh jiang cheng dari atas sampai bawah

"Wow kau galak sekali cantik" Ucap nya

"Apakah hidungmu yang besar itu menutupi mata mu?,tidak bisakah kau lihat jika aku ini tampan bodoh" Ucapan jiang cheng kesal, ada apa dengan semua orang, knpa ia selalu di bilang cantik, apakah matanya buta

"Wow kau laki laki?, tapi kau sangat cantik untuk nenjadi seorang pria, hm tak apa lah jika kau pria mari ikut aku akan memberikan kenikmatan pada mu dan aku akan memberikan apapun yang kau inginkan manis" Ucap pria itu memegang pipi mulus jiang cheng dan berakhir dengan sebuah tamparan dari Jiang cheng

"Dasar tua mesum bajingan, tak tau diri mati saja kau" Bentak jiang cheng kesal,

"Wow, sepertinya kucing garang sepertimu tak bisa jika di ajak baik baik, hmm baiklah jika seperti itu" Ucap pria itu yang kini menarik paksa lengan jiang cheng,

Jiang cheng menepis dan memberontak sekuat tenaga memukul memberi perlawanan se mampunya, bagai mana pun jiang cheng tetaplah seorang pria kekuatan yang tak bisa di remehkan namun kemampuan pria paruh baya itu juga tak bisa di remehkan ia memiliki kemampuan bela diri yang cukup baik, di sela perlawanannya tiba tiba sebuah bayangan terlintas dan tiba tiba tubuh jiang cheng bergetar dan seketika melemah, jiang cheng hampir kehilangan ke sadarannya,

Oh tidak ini bukan waktu nya pingsan kau harus terus memberontak atau pak tua ini akan memperkosa mu hey jiang cheng bngun kemana tenaga mu. Dari kejauhan nampak seorang menggunakan pakaian berwarna gelap berjalan pelan mendekati jiang cheng

Namun langkahnya seketika terhenti saat sebuah mobil sport berwarna biru berhenti tak jauh dari tempat kejadian, sang pengemudi nampak tergesa gesa berlari mendekati jiang cheng yang sudah melemas itu dan

"Brakk" Saat hampir sampai mobil seseorang mendaratkan pukulan nya ke wajah pria tua itu, jiang cheng masih mendengar suara perkelahian hingga kesadaran nya menghilang sepenuhnya

Lan xichen memandangi sang terkasih yang kini terbaring lemah di pinggir jalan, sedangakan pak tua tadi telah kabur setelah mendapatakan beberpa pukulan keras dari lan xichen

"Wanyin" Ucap lan xichen menepuk nepuk pipi jiang cheng pelan namun tak ada jawaban dari jiang cheng

"Wanyin" Ucap lan xichen memeluk erat tubuh sang terkasih, ia sudah sangat merindukan tubuh mungil ini, namun? xichen kembali membuang nafas kecewa saat mengingat bahwa jiang cheng telah melupakannya dan sudah memiliki kekasih baru.

Lan xichen mengangkat tubuh jiang cheng menuju mobilnya,mengangkat tubuh mungil jiang cheng bukan lah hal sulit bagi lan xichen,

Saat ini jiang cheng telah duduk di samping lan xichen
"Wanyin" Ucap nya mengelus lembut pipi jiang cheng dan mencuri ciuman dari jiang cheng, ia sungguh merindukan bungsu jiang ini, bungsu jiang ini sudah membuat nya gila karena ia menghilang tampa jejak

 love Story Xicheng Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang