20

896 94 0
                                    

"Hey biarkan aku masuk, aku hanya ingin menemui teman ku" Ucap ji ana pada dua orang pria bertubuh besar yang selalu menghalangi langkahnya, keduanya hanya diam, seperti patung, bahkan mereka tak terpengaruh dengan segala omong kosong gadis ji itu

"A cheng, keluarlah, lihatlah kedua pria besar ini menghalangi jalan ku, A cheng keluar, apa kau tak merindukan ku?, is kau ini sungguh benar benar menyebalkan, hey, keluar A cheng, aku butuh penjelasan dari mu, mengapa memang nya?, aku hanya ingin menjenguk mu, kau mengundurkan diri dengan tiba tiba, bahkan kau tak pernah mengangkat telpon ataupun membalas chat ku, hey keluar A cheng "teriak ji ana keras, tak bisa di biarkan begitu saja, apa yang terjadi pada sosok singa galak itu, mengapa akhir akhir ini bahkan ji ana tak pernah bertemu dengan sahabatnya ini

" Hey A cheng keluar kau, "ucap ji ana berteriak keras

Pintu apartement perlahan terbuka, bahkan seluruh menghuni apartement pun dapat mendengar suara teriakan dari gadis ji ini

" A cheng akhirnya kau keluar juga, aku merindukan mu"ucap ji ana langsung menghambur di pelukan jiang cheng, jiang cheng telah menghilang selama hampir 4 bulan lamanya

"Lepaskan aku bodoh," Ucap jiang cheng ketus,

"Ah sudah lah, lupakan ayo masuk, banyak hal yang harus kau jelaskan pada ku" Ucapan ji ana menarik tangan jiang cheng masuk dan mengunci apartement, kedua penjaga itu hanya menatap keduanya dalam diam

"Hey wajah mu semakin pucat" Ucap ji ana duduk di sofa dan di susul jiang cheng

"Apa yang kau lakukan di sini? " Ucap jiang cheng

"Tentu saja melihat keadaan dirimu, ah ternyata begitu buruk ya, kau tambah kurus saja, hm baik lah, kau tunggulah di sini, aku akan membuatkan makanan untuk mu, kau ini sungguh menyebalkan, sudah tau sakit malah tidak ingin makan" Ucap ji ana, ia tau betul dengan sifat jiang cheng, mereka sudah bersama dalam jangka waktu yang cukup lama, ji ana dapat memahami jiang cheng dengan baik

Ji ana berjalan menuju dapur untuk memasak bubur khas orang sakit untuk temanya ini, jiang cheng hanya membuang nafas pelan, ternyata gadis ini tak pernah berubah, selalu saja berbuat sesuka hatinya, jiang cheng berjalan menuju dapur, ia khawatir jika dapurnya di hancurkan oleh gadis baru baran bernama ji ana ini

"Aiyoo, A cheng, bukankah sudah ku katakan, kau hanya perlu menunggu ku di depan" Ucap ji ana saat melihat jiang cheng yang perlahan duduk di meja makan

"Jangan perlakukan aku seperti orang sakit, aku sangat sehat" Ucap jiang cheng ketus, ia tak sakit apapun, hanya saja ia selalu merasa ketakutan saat di datangi surat teror dan mimpi buruk itu, ia pun juga tidak bisa jika selalu terpuruk seperti ini, ia harus mencari pria yang berada di mimpinya, setidaknya jika pria itu benar benar mati dalam kecelakaan jiang cheng harus mencari makamnya, setidaknya ia bisa merasa lebih tenang

"Baik lah, baik lah, kau duduk diam diam di sana, sebentar lagi bubur ku akan selesai" Ucap ji ana masih sibuk dengan peralatan masaknya, setelah beberapa saat akhirnya proses pembuatan bubur pun selesai, ji ana berjalan mendekati meja makan dengan semakuk bubur yang berada di napannya

"Cobalah, kau tau ini pertama kalinya aku memasak, berterimakasihlah pada ku" Ucap ji ana

"Gadis konyol" Ucap jiang cheng menyantap makanan yang di buatkan ji ana

"Bagai mana?, tidak enak ya? " Ucap ji ana menatap jiang cheng serius

"Tidak buruk" Ucap jiang cheng masih meneruskan acara makanya

"Kau yang terbaik A cheng, ah baiklah sekarang tunjukan di mana obat mu, setelah ini aku akan mengajak mu jalan jalan, apakah kau tak bosan berada di rumah terus" Ucap ji ana

Jiang cheng hanya mengguk, ia juga merasa jenuh di rumah sepanjang hari, lagi pula ia butuh udara segar untuk melanjutkan hidupnya, gadis ji ini benar benar memahami yang di inginkan si bungsu jiang

"Hey, cepat katakan di mana obat mu" Ucap ji ana

"Di kamar, aku akan mengambil nya" Ucap jiang cheng

"Et kau habiskan makanan mu dulu, lagi pula di kamar mu tidak ada hal yang penting," Ucap ji ana berjalan menuju kamar jiang cheng, ia memang cukup sering keluar masuk apartement bahkan kamar jiang cheng, untuk mejenguk si bungsu jiang

Jiang cheng hanya mendengus "gadis itu" Ucap jiang cheng menyantap makanannya,.

Setelah  menyelesaikan acara makan dan minum obat, ji ana mendorong jiang cheng ke kamar untuk segera membersihkan diri

"Jangn lama lama, " Ucap ji ana beranjak menuju ruang tamu untuk menonton TV sembari menunggu si bungsu jiang itu menyelesaikan ritualanya.

 love Story Xicheng Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang